Berteduh di gubuk sambil main HP, dua pemancing tewas disambar petir
Merdeka.com - Dua orang warga di Kabupaten Blitar, Jawa Timur meninggal dunia setelah tersambar petir saat berteduh di sebuah gubuk, dekat Sungai Glondong, Kecamatan Sutojayan. Kepala Kepolisian Sektor Lodoyo Timur AKP Sukadi di Blitar, mengemukakan hujan deras sudah terjadi di Kabupaten Blitar saat dua orang itu sedang memancing.
Mereka adalah Supriyono (35), warga Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sutojayan serta Zainal Abidin (32), warga Kelurahan Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.
"Saat itu korban sedang memancing, dan karena hujan berteduh di cungkup yang letaknya di dekat sungai, tempat kedua korban memancing. Mereka terluka akibat sambaran petir," ujar AKP Sukadi seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/1).
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Kenapa cedera kepala bisa serius? Terkadang, cedera kepala yang terlihat ringan sekalipun dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan seseorang, sehingga perlu untuk segera mendapatkan perawatan dari tenaga medis.
-
Mengapa orang tersambar petir mengalami kesulitan berkonsentrasi? Seperti kerusakan saraf, gangguan stres pascatrauma, dan gejala neurologis seperti kesulitan berkonsentrasi dan gangguan lainnya.
-
Bagaimana cedera kepala terjadi? Kecepatan tinggi dan benturan keras pada bagian kepala dapat menyebabkan cedera kepala yang serius.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
Dia mengatakan, korban mengalami luka yang serius di bagian kepalanya akibat tersambar petir. Tubuh mereka ditemukan warga, dan langsung dibawa ke rumah sakit di Kecamatan Sutojayan untuk keperluan visum.
Selain berteduh di cungkup itu, lanjut Kapolsek korban saat kejadian juga diketahui sedang memainkan telepon seluler. Diduga, karena bermain telepon seluler itu, petir menyambar.
Sejumlah warga yang juga ikut memancing mengaku awalnya sempat mendengar suara keras meminta tolong. Mereka juga langsung mendatangi asal suara itu, dan menemukan dua orang itu sudah dalam keadaan tergeletak.
"Saat itu ada beberapa pemancing yang juga berteduh, tiba-tiba terdengar suara petir yang sangat keras. Saya juga mendengar teriakan meminta tolong dari arah cungkup dan melihat mereka sudah tergeletak," ujar Susilo, salah seorang warga.
Keluarga korban sangat berduka dengan musibah tersebut. Mereka menangis dan bersedih, mengetahui anggota keluarga mereka meninggal dunia tersambar petir. Setelah proses administrasi selesai, keluarga membawa pulang korban dan berencana secepatnya memakamkannya.
Sementara itu di lokasi kedua korban terkena petir, terlihat sepi. Warga yang semula ramai memancing pun juga sudah meninggalkan lokasi dan memilih untuk pulang.
Polisi juga mengimbau warga lebih berhati-hati terutama saat hujan turun serta tidak menyalakan barang elektronik selama hujan turun. Hal itu dilakukan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penambahan jumlah korban ini dilaporkan setelah dua korban lain yang sempat dievakuasi petugas meninggal.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan dalam posisi terlentang di bebatuan tepi pantai.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim gabungan tengah mencari para korban yang hilang.
Baca SelengkapnyaKotoran telinga merupakan masalah yang umum terjadi pada telinga. Dan jika dibiarkan dapat menimbulkan dampak buruk.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaKorban pertama diperkosa beberapa kali oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaKondisi korban hanya mengalami luka ringan dan telah menjalani proses rawat jalan.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan dalam perut ular berukuran besar itu.
Baca Selengkapnya