Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bey Machmudin Tak Mau Pakai Pinjaman Skema Obligasi Daerah Tak Seperti Ridwan Kamil, Ini Alasannya

Bey Machmudin Tak Mau Pakai Pinjaman Skema Obligasi Daerah Tak Seperti Ridwan Kamil, Ini Alasannya

Bey Machmudin Tak Mau Pakai Pinjaman Skema Obligasi Daerah Tak Seperti Ridwan Kamil, Ini Alasannya

Bey Machmudin menilai pembangunan di berbagai sektor masih bisa mengandalkan APBD dan bantuan APBN

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin tak mau menerbitkan obligasi daerah. Sikap ini berbeda dengan Ridwan Kamil saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.


Bey Machmudin menilai pembangunan di berbagai sektor masih bisa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kuncinya adalah perencanaan dan penggunaan yang baik secara bertahap.

"Obligasi daerah selama saya menjabat tidak perlu, karena saya tidak mau," kata dia di Gedung Sate, Kota Bandung.


Alasannya, ia tidak ingin membebani APBD dengan bunga dari obligasi yang ratenya di angka 8 persen. Selain itu, obligasi daerah yang merupakan pinjaman daerah jangka menengah panjang yang bersumber dari masyarakat, perlu diperhatikan peruntukkannya.

"Saya bilang mohon diperhatikan betul jangan sampai membebani Pemerintah Provinsi ke depan, dan peruntukkannya untuk apa itu harus sangat (secara) keekonomiannya harus betul," 
kata dia.

merdeka.com

"Jadi saya bilang obligasi jangan pada periode saya, silakan pada Gubernur definitif," Bey melanjutkan.


Pemanfaatan obligasi daerah mengemuka saat Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih dipimpin Ridwan Kamil.

Hal ini tidak terlepas dari manajemen keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dianggap sudah sangat baik, sehingga diproyeksikan menjadi percontohan nasioal untuk pendanaan obligasi.

Ridwan Kamil pada awal Juli tahun 2023 lalu sudah menggelar pertemuan dengan pihak Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.


"Jabar dianggap manajemen keuangannya sangat baik maka akan dijadikan pilot project untuk mempercepat pembangunan melalui sumber pendanaan obligasi daerah konvensional atau syariah yaitu sukuk," kata Ridwan Kamil saat itu.

Menurut dia, pendanaan pembangunan yang bersumber dari APBD hanya mampu mencukupi 10 persen dari yang dibutuhkan.


Untuk itu Jabar telah mencantumkan obligasi daerah sebagai salah satu kolaborasi pendanaan pembangunan selain APBN, APBD Provinsi, APBD kabupaten/kota, dana umat, pinjaman daerah, dana CSR, dan KPBU.

"Kalau hanya mengandalkan APBD saja waktunya terlalu panjang maka harus ada inovasi mempercepat itu khususnya untuk infrastruktur. Kalau infrastruktur dibangunnya di awal maka dia akan mengakselerasi ekonomi-ekonomi yang menjadi fasilitasi dari infrastruktur itu," jelasnya

"Kebutuhan pembangunan Jabar itu Rp800 triliun, dalam 5 tahun infrastruktur kita hanya sanggup Rp50 triliun. Jadi butuh 80 tahun untuk mengejar sebuah mimpi infrastrukturnya menjadi sangat paripurna," kata Ridwan Kamil.

Tegas! Bey Machmudin Tolak Maju Pilkada Jabar
Tegas! Bey Machmudin Tolak Maju Pilkada Jabar

Bey memlih membawa masyarakat Jawa Barat lebih maju ke depannya seiring tantangan kian berat.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Edy Rahmayadi Sudah Mendaftar Pilgub Sumut
Cak Imin: Edy Rahmayadi Sudah Mendaftar Pilgub Sumut

Namun, Cak Imin mengingatkan proses penjaringan kepala daerah masih panjang.

Baca Selengkapnya
Dilirik PDIP untuk Diusung pada Pigub Jabar, Ini Respons Bey Machmudin
Dilirik PDIP untuk Diusung pada Pigub Jabar, Ini Respons Bey Machmudin

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin masuk dalam figur yang dipertimbangkan PDIP untuk didukung pada Pilgub Jabar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai PDIP dan PKS, Edy Rahmayadi Juga Ambil Formulir di PKB untuk Pilgub Sumut
Usai PDIP dan PKS, Edy Rahmayadi Juga Ambil Formulir di PKB untuk Pilgub Sumut

Edy Rahmayadi merupakan bakal calon gubernur pertama yang telah mengambil formulir pendaftaran Pilkada 2024 di PKB Sumut.

Baca Selengkapnya
Kepala Badan Otorita IKN Mundur, Basuki Harap Investasi Jalan Terus
Kepala Badan Otorita IKN Mundur, Basuki Harap Investasi Jalan Terus

Progres pembangunan IKN sudah mencapai 80 persen untuk tahap 1 dan 2 dengan penggunaan dana APBN.

Baca Selengkapnya
Gubernur Sumbar: RSAM Bukittinggi Wajib Terima dan Rawat Korban Banjir Lahar, Biaya Diurus Pemda
Gubernur Sumbar: RSAM Bukittinggi Wajib Terima dan Rawat Korban Banjir Lahar, Biaya Diurus Pemda

Mahyeldi menyebut juga telah memerintahkan BPBD Sumbar untuk berkoordinasi dengan BPBD daerah untuk mengambil langkah tindak lanjut.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Nama yang akan Diusung Koalisi Prabowo di Jawa Barat, Ada Dedi Mulyadi hingga Bima Arya
Ini Daftar Nama yang akan Diusung Koalisi Prabowo di Jawa Barat, Ada Dedi Mulyadi hingga Bima Arya

Eddy menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada kesepakatan pasti mengenai siapa yang akan mendampingi Ridwan Kamil bertandang di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mendagri Tekankan Pentingnya Peran PLBN dalam Membangun Indonesia dari Pinggiran
Mendagri Tekankan Pentingnya Peran PLBN dalam Membangun Indonesia dari Pinggiran

Keberadaan PLBN merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mengembangkan wilayah perbatasan.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Bicara Wacana Pembentukan Kementerian Khusus Perumahan, Singgung Developer Tak Dapat Dana Bantuan Pemerintah
Wamen BUMN Bicara Wacana Pembentukan Kementerian Khusus Perumahan, Singgung Developer Tak Dapat Dana Bantuan Pemerintah

Wamen BUMN menyebut, dengan adanya kementerian ini pemerintah dan pengembang bisa lebih fokus membangun sektor hunian bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya