Bikin Haru, Guru Agama Jemput SK PPPK Pakai Kursi Roda Setelah 13 Tahun Mengabdi
""Ini pengalaman pertama saya mengikuti tes PPPK, Alhamdulillah bisa lulus," kata Yanti.
Akhirnya dia menerima Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Bikin Haru, Guru Agama Jemput SK PPPK Pakai Kursi Roda Setelah 13 Tahun Mengabdi
Air mata Yanti Haizar (40) jatuh ke pipinya. Rasa haru dan syukur terpancar dari raut wajah tulus guru Agama Islam itu. Dengan semangat dia mencoba 'berlari' menggunakan kursi rodanya, dibantu seorang pria bertopi. Perjuangannya selama 13 tahun mengabdi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, tidak sia-sia. Akhirnya dia menerima Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Jadi guru jujur berbakti membuat doa Yanti mengetuk 'pintu langit'. Tak henti-hentinya dia mengucap syukur Alhamdulillah atas SK yang diterimanya. Yanti percaya rezeki tak akan pernah tertukar. "Ini pengalaman pertama saya mengikuti tes PPPK, Alhamdulillah bisa lulus. Kalau memang sudah rezeki itu tidak ke mana, walaupun menantinya sangat lama," kata Yanti, Rabu (9/8).Yanti menjadi guru honor sejak tahun 2010 di SMKN 1 Pangkalan Lesung.
Dia berdomisili di Kota Pekanbaru, Senin sampai Kamis menginap di Pelalawan, lalu Jumat sampai Minggu balik ke Pekanbaru. Perjalanan panjang ditempuhnya sejauh 119 kilometer melintasi jalan Lintas Timur menuju tempat mengajar.
Yanti mengajar menggunakan kursi roda.
Kondisi ini karena jari kaki sebelah kiri dia harus diamputasi akibat penyakit gula yang dideritanya sejak beberapa bulan belakangan ini.
Kekurangan itu tak membuatnya patah arang.
Wanita berkerudung itu tetap semangat memberikan materi bidang studi Agama Islam kepada anak-anak didiknya. "Sudah sebulan lebih ini saya menggunakan kursi roda karena jari kaki saya diamputasi akibat penyakit gula. Sebenarnya saya diberi izin untuk tidak mengajar, namun tidak mungkin saya tak masuk terlalu lama. Sehingga dari atas kursi roda inilah saya melakukan aktivitas," kata Yanti.
Tak sendirian, Yanti menerima SK itu bersama 367 guru honorer lainnya. Mereka berkumpul di halaman SMAN 1 Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau. Dia tidak menduga SK tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Syamsuar.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Syamsuar, karena di tahun beliau inilah, kuota pengangkatan sangat banyak. Semoga ke depannya dunia pendidikan kita semakin baik,"
ucap Yanti dengan mata berkaca-kaca.
Kisah Yanti membuat Gubernur Riau Syamsuar terharu, dia mengapresiasi perjuangan seorang guru yang menggunakan kursi roda tapi tetap semangat mengabdi untuk negeri.
Saking terharunya, Syamsuar tak dapat banyak berbicara di depan Yanti. Terlihat mimik wajahnya yang tak kuasa menahan kesedihan melihat kondisi perempuan tangguh itu.
"Saya terharu melihat perjuangan ibu ini, meski di atas kursi roda semangatnya mengajar bolak-balik Pekanbaru ke Pelalawan. Patut dicontoh, semoga ibu diberikan kekuatan dan kesehatan selalu," kata Syamsuar.
Foto: Penyerahan SK oleh Gubernur Riau
Di Riau, jumlah guru honorer yang lulus tes PPPK sebanyak 5.851 orang. Jumlah ini terbanyak se Indonesia. Khusus untuk Kabupaten Pelalawan sebanyak 368 orang.