BIN: Balon darah di KJRI ungkapan kekesalan eksekusi duo 'Bali Nine'
Merdeka.com - Kepala BIN Marciano Norman mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian Australia terkait insiden kiriman balon darah ke KJRI. BIN meminta pengamanan untuk perwakilan Indonesia di sana.
"Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian Australi dan BIN Australia dan kita minta perkuat pengamanan pada mereka. Mereka bertanggungjawab untuk mengamankan KJRI," ujar Marciano di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3).
Menurut Marciano, insiden itu sebagai bentuk ketidakpuasan atas eksekusi terpidana mati, duo 'Bali Nine' asal Australia. "KJRI itu dilempar oleh orang tak dikenal dan itu pasti ungkapan ketidakpuasan pada eksekusi," ujar Marciano.
-
Apa yang terjadi pada manusia? Hampir 1 Juta tahun yang lalu, populasi dunia hanya berjumlah 1.300 orang dalam kurun waktu lebih dari 100.000 tahun.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Sampai saat ini, Marciano masih menelusuri insiden tersebut untuk mencari pelakunya. "Belum ditemukan pelakunya," ujarnya.
Sementara itu, Jaksa Agung HM Prasetyo mengamini pernyataan Marciano yang menyatakan insiden kiriman balon darah bentuk emosi warga Australia. Namun hal demikian masih dalam batas kewajaran sehingga pemerintah Indonesia tidak perlu beraksi keras.
"Itu masih dalam batas-batas kewajaran lah. Itu cerminan emosi sesaat saja. Manusiawi itu. Kita gak bisa cegah itu," ujar Prasetyo.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaMaruli menilai penyerangan ini karena emosi sesaat prajurit muda
Baca SelengkapnyaPara relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara suporter dan aparat keamanan terjadi, memaksa polisi untuk menggunakan gas air mata guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaKepolisian Korsel juga telah menahan satu WNI terduga pelaku penusukan.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca Selengkapnya