BIN Kepri Suntik Vaksin Covid-19 ke Pelajar Disabilitas
Merdeka.com - Badan Intelijen Negara Kepulauan Riau BIN Daerah (Binda) Kepulauan Riau menyambangi anak berkebutuhan khusus (autis) dan disabilitas, berstatus pelajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) seluruh Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Mereka menjalani vaksinasi Covid-19, pada Selasa (31/8) di SLB Putrakami Kota Batam.
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Kepri, Brigjen Pol Riza Celvian Gumay mengatakan, kegiatan vaksinasi tersebut merupakan bagian dari komitmen BIN untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi bagi seluruh pelajar di Indonesia. Termasuk Provinsi Kepri yang berusia 12-17 tahun, agar terbentuk herd immunity untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"BIN akan terus menggencarkan kegiatan vaksinasi bagi seluruh pelajar dan pelaksanaan vaksinasi khusus bagi pelajar yang merupakan anak berkebutuhan khusus dan disabilitas ini merupakan yang pertama dilakukan di Provinsi Kepri," ujar Gumay.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa yang harus imunisasi anak PJB? Ahli kardiologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI RSCM), dr. Sarah Rafika Nursyirwan, Sp.A(K), menegaskan bahwa imunisasi pada anak-anak dengan PJB sangatlah penting.
-
Kenapa vaksinasi penting untuk kesehatan telinga anak? Penyakit infeksi seperti campak, gondongan, dan rubella dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Gumay menjelaskan, jumlah pelajar yang menjalani vaksinasi sebanyak 115 orang anak berkebutuhan khusus dan disabilitas. Mereka didampingi orang tua dan guru untuk mengikuti vaksinasi dosis pertama.
"Pelajar tersebut merupakan siswa dari sejumlah SLB, yakni SLB Putrakami, SLB Anak Briliant, SLB Negeri Batam, SLB Stipak, SLB Rumah Kita dan Pusat Layanan Autis Batam," ucapnya.
Sejak Juli sampai dengan saat ini, Binda Kepri telah melaksanakan vaksinasi bagi pelajar dengan jumlah sebanyak 20.416 orang.
"Jumlah tersebut akan terus bertambah karena pelaksanaan vaksinasi oleh BIN masih akan terus berjalan sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden RI Joko Widodo," jelasnya.
Kepala Sekolah SLB Putrakami, Hefrina terharu atas bantuan dari BIN yang mau menyambangi anak-anak berkebutuhan khusus dan disabilitas agar ikut mendapat vaksinasi Covid-19.
"Kami sangat berterima kasih karena BIN mau memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi untuk anak berkebutuhan khusus di SLB Kota Batam karena jujur saja untuk vaksinasi anak berkebutuhan khusus ini tidak bisa dilakukan di tempat umum yang biasa diselenggarakan," kata Hefrina.
Menurutnya, dengan pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan langsung di SLB Putrakami, para guru dan orang tua menjadi tidak khawatir untuk membawa anaknya agar ikut mendapat vaksin.
"BIN Kepri mau memfasilitasi anak berkebutuhan khusus di SLB, di sini orang tua juga tidak perlu khawatir untuk melaksanakan vaksinasi anaknya," ujar Hefrina.
Binda Kepri juga akan terus melaksanakan vaksinasi dosis I dan lanjutan di sejumlah daerah di Kepri. Termasuk daerah pulau-pulau kecil (hinterland), dalam rangka mencapai target 100 persen capaian vaksinasi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hati Jeki luluh dan langsung memangggil anak buahnya untuk mengambilkan bingkisan dari mobilnya.
Baca SelengkapnyaIni menguatkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melaksanakan kaidah keterbukaan informasi publik.
Baca SelengkapnyaRekrutmen disabilitas bintara Polri untuk yang menamatkan pendidikan di tingkat SMU dan SMK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang sandera yang terbebas memiliki kondisi yang begitu memilukan. Meski terbebas, kondisi fisiknya kini tak lagi sempurna.
Baca SelengkapnyaPenyandang disabilitas merupakan kelompok rentan yang memiliki kemampuan untuk berdaya, tetapi kurang mendapat kesempatan.
Baca SelengkapnyaAjang ini dijadikan Bupati Ipuk Fiestiandani untuk menyerap aspirasi dari para disabilitas guna pengambilan kebijakan pembangunan inklusif.
Baca SelengkapnyaRuslan mengatakan selama huruf braille di surat suara tidak terhapus, dirinya bisa memilih
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu kali ini sebanyak 204.807.222 pemilih.
Baca SelengkapnyaPenjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah sebanyak 4.723 atau 90 persen penyandang disabilitas di Cakung yang belum mendapatkan bansos.
Baca Selengkapnya