BIN upayakan deportasi 16 WNI yang tertangkap di Turki
Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan, ada beberapa opsi yang dibuat untuk menangani kasus 16 WNI yang ditangkap pihak otoritas keamanan di Turki. Namun opsi yang paling terbaik, kata Marciano, adalah deportasi.
"Hasil yang di Turki, tim gabungan dari Indonesia yang tersedia dari Kemlu, kemudian dari BIN, Polri, dan BNPT, kita sudah berkomunikasi dengan pihak yang berwajib di Turki dan sampai saat ini masih ada beberapa opsi yang masih dirundingkan terkait 16 yang ditahan itu," ujar Marciano di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/3).
Marciano mengatakan, selain opsi deportasi ada juga pilihan pencari suaka kepada negara lain. Namun opsi deportasi yang paling baik karena dapat mengetahui motif keberangkatan 16 WNI ke Turki untuk dugaan gabung ISIS itu.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Bagaimana deportasi dilakukan? Mereka ditahan selama satu hari di kantor polisi dan Penjara Pusat. Pada gelombang kedua angka deportasi mencapai antara 500 dan 600 orang. Pada akhir Agustus 1915, sekitar 150 orang Armenia berkewarganegaraan Rusia dideportasi dari Konstantinopel ke pusat penampungan.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
"Pertama, opsi deportasi yang kedua opsi mereka diperlakukan sebagai pencari suaka yang ditawarkan kepada negara lain yang mau menerima tetapi yang lebih diinginkan kelihatan oleh pemerintah Turki supaya lebih cepat adalah opsi yang dideportasi ke Indonesia," ujarnya.
Saat ini Marciano berupaya mengurus opsi deportasi ke otoritas Turki setempat. Hingga saat ini opsi deportasi itu masih dibicarakan dengan delegasi Indonesia dan otoritas disana.
"Nah, hal ini sedang dibicarakan nanti siang nanti waktu Turki mereka masih akan bertemu lagi, delegasi Indonesia dengan tim yang dari Turki, dipenjurui oleh Kemlu Turki kita juga oleh Kemlu kita, itu yang sedang kita kembangkan," ujarnya.
Marciano mengatakan ada 2 kelompok yang di sana dan masing-masing terdiri 16 orang. Kelompok pertama memang bertujuan untuk gabung dengan ISIS dan rombongan yang lain alasan ekonomi.
"Nah kelompok dengan motif alasan ekonomi inilah yang menimbulkan masalah lain jika diberlakikan opsi deportasi. Pasalnya, mereka berangkat ke Timur Tengah dengan menjual harta bendanya," katanya.
"Kita opsi yang paling bagus mungkin dideportasi sehingga kita bisa kembangkan tetapi seperti penjelasan-penjelasan yang telah diberikan terdahulu ya ada yang mereka sudah menjual segalanya disini untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain," imbuhnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca SelengkapnyaPada 2023, ada 335 orang asing dideportasi Kantor Imigrasi (Kanim) Ngurah Rai, Kanim Denpasar, Kanim Singaraja serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar.
Baca SelengkapnyaMereka dideportasi karena kegiatan selama di Bali tidak sesuai dengan tujuannya awal datang ke Indonesia.
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaPemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca Selengkapnyaetugas Imigrasi menolak keberangkatan dan mengamankan MS yang hendak melarikan diri ke Kuching Malaysia melalui PLBN Entikong.
Baca SelengkapnyaPemulangan ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya tanggal 12 November 2023 dipulangkan 101 WNI tidak memiliki dokumen terdiri atas 55 anak dan 46 ibunya.
Baca SelengkapnyaRibuan orang tersebut, terpengaruh iming-iming pemberian kerja di luar negeri secara ilegal atau non prosedural.
Baca SelengkapnyaKe-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca Selengkapnya