BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Empat Meter di Laut Maluku
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi mencapai empat meter di laut Maluku yang berlaku 18-19 Februari 2021.
"Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter berpeluang terjadi di Laut Arafuru, yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim Ambon Ashar di Ambon, Provinsi Maluku dilansir Antara, Kamis (18/2).
Gelombang setinggi 1,25 -1,50 meter (waspada) juga berpeluang terjadi di Laut Seram Bagian Barat dan Timur, perairan Ambon Lease, Selatan Pulau Seram, laut Banda bagian barat, perairan Sermata Leti dan perairan Babar.
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Apa bahaya Arus Balik di Pantai Sepanjang? Adanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai. Terlebih jika pengunjung nekat bergerak ke tengah sehingga dapat menyebabkan kecelakaan maut.
-
Apa saja bencana yang mungkin terjadi? Adapun kejadian itu berdampak pada munculnya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, lalu peningkatan volume air sungai dan timbulnya banjir.
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Bagaimana pengaruh arus laut di Masalembo? Arus kuat Arlindo ini dipengaruhi cuaca dan musim. Sedangkan dari arah selat Makassar ada arus lain yang disebut thermoklin, atau aliran air laut akibat perbedaan suhu lautan. Pertemuan kedua arus ini yang sering terjadi ke sekitar Segitiga Masalembo. Meski arusnya tidak kencang, tetapi bisa mempengaruhi pelayaran di wilayah tersebut.
-
Bagaimana cuaca ekstrem mempengaruhi navigasi? Cuaca yang buruk kemudian mampu memicu disorientasi pada kapal maupun pesawat yang melintas. Faktor tersebut pun telah dikaji oleh para ilmuwan melalui rekaman data cuaca, laporan media massa, laporan terkait dan cacatan-catatan lain yang justru diabaikan pada zaman dahulu.
Tinggi gelombang 2,5-4 meter (tinggi) berpeluang terjadi di laut Banda bagian timur, perairan Tanimbar, Kei, Aru dan laut Arafuru.
Ia mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, umumnya bergerak dari Barat laut - Timur laut, dengan kecepatan 5-20 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 5- 35 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut Jawa, perairan kepulauan Talaud, Amamapare - Agats dan Laut Arafuru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, umumnya dari utara hingga timur dengan kecepatan 5-20 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 5- 25 knot.
BMKG mengimbau masyarakat untuk memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran. Risiko tinggi untuk perahu nelayan, jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, sedangkan kapal tongkang 16 knot dengan tinggi gelombang 1.5 meter.
Sementara risiko tinggi untuk kapal fery kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar, risiko tinggi jika menghadapi kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi untuk tetap waspada, " kata Ashar.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaNelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaKeputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan pengguna jasa transportasi laut.
Baca SelengkapnyaEmpat provinsi siaga potensi banjir akibat tingginya intensitas curah hujaN
Baca Selengkapnya