BNN sebut ada 72 jaringan narkoba internasional sasar di Indonesia
Merdeka.com - Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, ada 72 jaringan narkoba internasional yang saat ini menyasar Indonesia sebagai pasar bagi peredaran barang haram tersebut. Menurut Budi Waseso, jaringan itu menyamar menjadi turis saat menjual narkoba di Indonesia untuk mengelabui petugas.
"Sebanyak 72 jaringan internasional itu termasuk dari China, Malaysia, Singapura, India, dan negara lainnya. Terkadang mereka berkamuflase di sini sebagai turis," kata Budi Waseso dalam acara pemusnahan barang bukti sabu seberat 70 kilogram di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (4/8).
Waseso menyebut, keterkaitan enam orang tersangka pemilik 70 kilogram sabu ini dengan Fredi Budiman cukup dekat. Mereka diyakini sudah memiliki pangsa pasar tersendiri dan pemetaan jaringan yang cukup luas.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
"Ada atau tidak adanya Fredi Budiman, mereka tetap bekerja karena sudah menguasai jaringan dan pangsa pasarnya," kata Waseso.
Waseso mengakui soal terus tumbuhnya jaringan narkoba dikarenakan mereka kerap merekrut orang-orang untuk bergabung dalam jaringannya, termasuk saat mereka berada di dalam lapas. Untuk itu, dirinya mengimbau agar seluruh elemen masyarakat, turut berperan aktif dalam memberantas peredaran narkoba, karena masalah ini sudah menjadi agenda global.
"Mereka punya kekuatan untuk pasukan pengedarnya. Mereka selalu mengkaderisasi dan perkuat jaringan, makanya selalu berkembang. Masuk lapas, bangun jaringan baru lagi. Makanya banyak dari lapas itu setelah bebas malah jadi jaringan narkoba yang baru," kata Waseso.
"Antisipasnya jelas, kita bekerja terus tapi tidak bisa maksimal jika tidak dibantu semua element masyarakat, termasuk lembaga yang lain. Karena narkotika ini kan masalah internasional, jadi harus semuanya punya peran," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.
Baca SelengkapnyaSementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.
Baca SelengkapnyaBNN mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan tawaran bekerja ilegal di luar negeri agar tidak terjebak sindikat narkoba internasional
Baca SelengkapnyaKasus narkotika di Pulau Bali pada 2023 meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022. Total terdapat 806 kasus yang diungkap Polda Bali sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaLuqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca SelengkapnyaRazia di tempat hiburan malam kian digalakkan karena di situlah peredaran barang-barang terlarang bersarang.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus clandenstine laboratory atau laboratorium gelap narkotika golongan I jenis DMT adalah pertama kali ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWNI tersebut bernama Dewi Astuti alias Dinda yang kini masih diburu oleh BNN karena merupakan bandar besar yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaBareskrim berkomitmen untuk memiskinkan jaringan narkotika demi memberikan efek jera.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
Baca Selengkapnya