BNN Selidiki Dugaan Salah Tembak di Deli Serdang
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) angkat bicara soal kasus dugaan salah tembak yang menewaskan 1 orang dan melukai seorang lainnya dalam satu operasi di Sumut pekan lalu. Lembaga ini masih menyelidiki kejadian itu.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BNN Brigjen Sulistyo Pudjo menyatakan sudah bertemu keluarga korban dugaan salah tembak. Selanjutnya mereka masih melakukan pendalaman.
"Saya sudah datang ke Batubara (pascakejadian) dan berikutnya kita sedang mengumpulkan data informasi internal. Nanti yang akan merilis pimpinan," katanya, Jumat (12/7).
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
Sebelumnya, Muhammad Yasin, warga Batubara meninggal dunia setelah mobil yang ditumpanginya ditembaki petugas BNN di kawasan Jalan Perhubungan, Laut Dendang, Deli Serdang, Sumut, Rabu (3/7). Seorang kerabatnya, M Yusuf, yang mengemudikan mobil juga terluka setelah tertembak di bagian kaki.
Sementara seorang lagi, Sulaiman, sempat diamankan karena diduga terlibat jaringan peredaran 81,8 Kg sabu-sabu dan 102.657 butir pil ekstasi yang diungkap BNN di Asahan. Belakangan ketiganya terbukti tidak terlibat.
Sulistyo mengatakan mobil Toyota Avanza B 1321 KIJ yang ditumpangi Yasin, Yusuf, dan Sulaiman memang berada di dua lokasi operasi BNN, yakni saat mereka mengejar mobil target di Batubara dan Deli Serdang. Petugas tidak mengikuti mobil itu saat pengejaran di Batubara. Namun, saat di Deli Serdang, mobil itu kembali muncul, bahkan sempat menabrak mobil petugas BNN yang menghadang mereka.
Dia menyatakan kasus ini sangat sensitif, karena menyangkut profesionalitas, akuntabilitas hingga kepercayaan publik. Karenanya, BNN melakukan penyelidikan internal untuk mengungkap kejadian itu. "Saat ini kita sedang mengumpulkan data informasi internal. Nanti yang akan merilis pimpinan," ungkapnya.
Mengenai uang Rp 500 ribu yang diberikan BNN kepada Sulaiman yang dipulangkan setelah tidak terbukti terlibat, Sulistiyo mengaku tidak tahu. "Saya nggak tahu ya, itu deputi berantas ya. Kalau masalahnya begitu dari inspektorat (nanti). Itu nanti keputusan Kepala BNN. Kita sekadar membantu. Tujannya datang ke sana (Batubara), untuk melihat langsung dari keluarga," tutupnya.
Sebelumnya keluarga Yasin, Yusuf dan Sulaiman meminta keadilan atas peristiwa ini. Mereka mengadu ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaInsiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaSeluruh prajurit yang diduga terlibat kini tengah menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Kodam.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar, polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah yang juga pejabat di polres tersebut
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaDua pelaku Bripda IMS dan Bripka IG telah ditangkap dan ditetapkan tersangka terkait kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaTotal sebanyak 45 orang prajurit Yonarmed 2/Kilap Sumagan masih terus menjalani pemeriksaan secara maraton.
Baca Selengkapnya