BRIN: Koral Endemik Indonesia Perlu Dilindungi dari Dampak Pemanasan Global
Merdeka.com - Peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Suharsono mengatakan, koral endemik Indonesia seperti Acropora suharsonoi perlu dilindungi termasuk dari peristiwa pemutihan akibat pemanasan global untuk menjaga keberlangsungan hidupnya.
"Sebarannya memang sempit jadi dia harus dilindungi dengan baik," kata Suharsono seperti dilansir Antara, Jumat (5/11).
Dia menuturkan, Acropora suharsonoi hanya ditemukan di perairan sekitar Kepulauan Bali khususnya Bali utara, dan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, khususnya Lombok Utara.
-
Kenapa terumbu karang di Desa Sungai Dua Laut perlu dilestarikan? ‘Karang di sini bukan hanya sekadar untuk kita saja. Namun bagaimana agar anak cucu kita ke depan juga bisa menikmati. Biarlah kita melakukan rehabilitasi sekarang, kalau kita nggak bisa menikmati, biarlah anak cucu kita yang menikmati,'
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Mengapa berang-berang laut terancam punah? Sayangnya, berang-berang laut pernah diburu sampai hampir punah dan populasinya belum sepenuhnya pulih. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah.
-
Kenapa Kura-kura Ambon dilindungi? Sayangnya, populasi Kura-kura Ambon telah mengalami penurunan yang signifikan akibat perburuan ilegal dan hilangnya habitat.
-
Bagaimana cara Pokmaswas melindungi terumbu karang? 'Itu sering kita datangi, kita kasih arahan, ini tidak boleh di sini, ini masuk kawasan konservasi, nggak boleh dirusak lah hitungannya,' kata Pak Abdul dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam pelestarian terumbu karang di Desa Sungai Dua Laut? Usaha konservasi terumbu karang dari kerusakan tak hanya dilakukan oleh pemerintah, LSM, atau lembaga terkait, namun juga oleh masyarakat setempat.
Karena jumlahnya yang sedikit, populasinya yang tidak banyak, dan sebarannya yang terbatas maka Acropora suharsonoi perlu dilindungi agar tidak punah.
Menurut Suharsono, kawasan perairan tersebut juga rentan terhadap peristiwa bleaching (pemutihan) akibat perubahan suhu laut sebagai dampak dari pemanasan global, sehingga dapat mengancam keberlangsungan hidup koral.
Koral Acropora suharsonoi yang ditemukan oleh Suharsono pada 1995 itu hidup di kedalaman lebih dari lima meter, dan menjadi salah satu maskot Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2021.
Ia mengatakan keberadaan spesies endemik tersebut juga perlu diperiksa secara berkala misalnya sekali dalam beberapa tahun untuk memastikan kondisi terkini dan keberlanjutan keberadaan koral itu.
Suharsono juga pernah menemukan Acropora suharsonoi di Teluk Kodek, Lombok Utara, namun Teluk Kodek saat ini telah menjadi area penyeberangan untuk ke Gili Trawangan, yang lebih bersifat pribadi, sehingga ia berharap keberadaan Acropora suharsonoi di wilayah itu tetap bisa terjaga.
Oleh karena itu, keberadaan kawasan konservasi daerah perairan tersebut seperti di Gili Trawangan diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk melestarikan dan melindungi spesies endemik Acropora suharsonoi.
Ia berharap upaya konservasi dilakukan dengan baik dan benar sehingga memberikan perlindungan bagi kehidupan spesies koral itu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menghadiri COP28 menggantikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan.
Baca SelengkapnyaAksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 7 jenis kura-kura yang dilindungi di Indonesia yang penting untuk diketahui.
Baca SelengkapnyaKeberadaan tumbuhan yang hidup di pesisir laut ini merupakan objek vital bagi ekosistem khususnya dalam mengurangi erosi.
Baca SelengkapnyaBupati Trenggalek sadar ekosistem pesisir harus terjaga kelestariannya demi kehidupan lebih baik di masa depan. Ia pun rela basah kuyup menanam terumbu karang.
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu udara ini diduga akibat perubahan iklim yang menganggu kehidupan masyarakat.
Baca SelengkapnyaHingga awal 2024, dampak El Nino masih akan dirasakan di Indonesia. Ancaman kekeringan melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaDalam kongres tersebut, salah satu pembahasan yang diangkat yakni soal Ibu Kota Negara (IKN),
Baca SelengkapnyaTema debat kali ini, pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Baca SelengkapnyaPeringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya kawasan Segitiga Terumbu Karang.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca Selengkapnya