Brutalnya geng motor di Bandung, sudah dua anggota TNI jadi korban
Merdeka.com - Eksistensi geng motor di kota Bandung makin meresahkan. Selain kerap bertindak beringas, mereka juga tak segan-segan menghabisi siapapun yang dianggap berani melawan mereka, tanpa pandang bulu.
Pada 2015 lalu, seorang anggota TNI Angkatan Udara (AU) Lanud Sulaiman bernama Serka Sainal (38), dibacok oleh sejumlah orang yang diduga anggota geng motor di depan rumahnya, di Kampung Pasir Peundey, Desa Panyirapan, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kejadian bermula pada pukul 01.00 WIB dini hari, di mana Sainal sedang tidur dan merasa terganggu dengan suara knalpot bising dari sepeda motor yang melintas di depan rumahnya. Kemudian Sainal pun keluar rumah dan menegur si pengendara motor tersebut, hingga pengendara motor itu pun langsung pergi meninggalkan lokasi.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Namun kemudian, sekitar pukul 01.30 WIB, pengendara motor yang tak terima ditegur oleh Sainal itu pun kembali bersama teman-temannya, dan dengan sengaja menarik gas sepeda motornya secara bersama-sama untuk membuat kebisingan.
Saat Sainal keluar pintu rumahnya untuk menegur mereka, sebuah sabetan senjata tajam langsung menebas kepala dan tangan kanannya, sehingga menyebabkannya tersungkur di depan rumah. Melihat kejadian tersebut, istri korban yang bermaksud menolong pun hampir menjadi korban, namun akhirnya selamat karena terburu masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu.
Setelah melakukan aksinya, gerombolan geng motor itu pun langsung pergi dari lokasi kejadian, meninggalkan Sainal yang terbaring lemas dengan darah mengucur dari kepala dan tangannya. Kemudian Sainal pun dilarikan ke RS Soreang, hingga akhirnya dirujuk ke RS Sulaeman.
Jajaran Satreskrim Polres Bandung yang mendapat laporan penyerangan itu pun langsung bergerak mengejar para pelaku, hingga dalam waktu dua jam kemudian 4 orang berhasil diamankan. Keempatnya adalah ER (45), AS (45), DS (61) dan H (30), yang ditangkap bersama sebilah golok dan sebongkah batu ukuran sekepal tangan, yang diduga dipakai untuk menganiaya Sainal.
Tak berhenti di Sainal, pada hari Minggu (5/6) kemarin pun seorang anggota TNI AD bernama Pratu Galang, ikut menjadi korban dari aksi brutal para geng motor di Kota Bandung.
Saat itu, Galang yang baru saja bertemu dengan temannya di Jalan Asia Afrika, sekitar pukul 01.30 WIB dihentikan oleh sekelompok orang yang mengendarai sepeda motor di perbatasan Cimahi-Bandung, tepatnya di sekitaran Jalan Rajawali.
Tanpa tahu permasalahannya apa, sejumlah pengendara motor yang diduga merupakan geng motor itu pun langsung mengeroyok Galang, dan menikamkan senjata tajam ke tubuhnya berulang kali. Akhirnya, Galang pun ambruk tak berdaya dan langsung ditinggal pergi begitu saja oleh para pengeroyoknya dalam kondisi berlumuran darah.
Oleh warga sekitar, Galang pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Rajawali, hingga akhirnya korban dirujuk ke rumah sakit Dustira milik TNI di Cimahi guna mendapatkan pertolongan. Namun nahas, nyawa anggota Kopassus berpangkat Pratu itu pun tak dapat diselamatkan, hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit tersebut pada Minggu (5/6) sore.
Hingga kini, para pelaku masih dalam pengejaran pihak yang berwajib, sementara jenazah Pratu Galang sudah dibawa keluarganya ke kampung halamannya di Ponorogo, Jawa Timur, untuk dimakamkan. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaSaat ini Anggota Polri sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca Selengkapnya