Bukti kurang, Budi Waseso ogah sebut nama yang diduga terlibat Fredi
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menjelaskan kehadiran Koordinator KontraS Haris Azhar ke kantor BNN selain silaturahim juga berkaitan dengan informasi tentang testimoni Fredi Budiman. Waseso menambahkan, pihaknya butuh bantuan Haris Azhar terkait informasi diduga keterlibatan aparat TNI dan Polri menerima dana dari hasil transaksi narkoba.
"Sehingga kita ingin ini terungkap dengan gamblang dan benar," kata Budi Waseso di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (23/8).
BNN pun tidak mau terburu-buru dalam menentukan nama-nama yang terlibat karena belum ada fakta kuat. "Informasi saja belum kuat, menyebut nama-nama boleh saja, kalau terbukti kita tindak lanjuti," tegasnya.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang memimpin BNI dalam kerja sama ini? Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana TNI membuktikan tekadnya? Sejak perang kemerdekaan, TNI membuktikan diri tetap teguh berjuang di tengah segala keterbatasan.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
Waseso mengatakan BNN terus bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengungkap kebenaran testimoni Fredi Budiman. "Kita masih terus bekerja, masih berjalan. Tim sedang membuat surat ke beberapa saksi yang memiliki alat bukti, salah satunya ada di Kanada dan ini kita imbau surati untuk bisa hadir. Yang bersangkutan siap, kapan waktunya nanti kita informasikan," paparnya.
"Tim independen tidak ada masalah. masyarakat berhak mengawasi dan melaporkan," imbuhnya.
Untuk bukti, Budi Waseso, belum bisa memaparkan. Sebab pihaknya masih mencari keterangan beberapa saksi yang hingga kini belum didapat.
"Sejauh ini dari kita belum dapat bukti akurat, fakta akurat kita belum dapatkan, kita perlu itu. Tapi petunjuk juga ada. berkaitan dengan CCTV belum ada buktinya, petugas yang katanya mematikan CCTV juga belum kita mintai keterangan," kata Waseso.
Selain itu, pihak Bareskrim Polri juga sudah memeriksa rekening terkait aliran dana hasil narkoba. Tidak atas nama Fredi Budiman, namun rekening keluarga dan adiknya juga ikut diperiksa.
"Itu bisa ditanya langsung ke Bareskrim," katanya singkat.
Terkait rekaman video testimoni Fredi Budiman, Budi Waseso menegaskan pihaknya tidak perlu koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM.
"Saya tidak perlu konfirmasi rekaman itu dengan Menkum HAM. Penyampaian Fredi kan masih merupakan penyampaian pleidoi, bisa saja saya cerita, tapi faktanya apa. Yang jadi soal kan Fredi sudah enggak ada (meninggal), kalau sekarang kan enggak bisa kita periksa. Ini salah satu hambatan kita," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca SelengkapnyaKejagung mengakui, penyidik masih mempertimbangkan belum perlunya pemeriksaan lanjutan bagi Dito Ariotedjo.
Baca SelengkapnyaGembong Narkoba Fredy Pratama Belum juga Tertangkap, Ini Penjelasan Polri
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses penyelidikan tetap dilakukan dengan tetap saling menjaga marwah.
Baca SelengkapnyaHadi belum menyebut kapan waktu pertemuan antara Kapolri dan Jaksa Agung.
Baca SelengkapnyaSosok T disebutkan Benny sebagai pengendali judi online tidak terbukti saat memeriksa kepada Benny pada Senin (5 /8).
Baca SelengkapnyaSosok T merupakan WNI yang memiliki andil menjamurnya perjudian online di Tanah Air dengan server pusat di Kamboja.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar tidak membutuhkan pengakuan dari Pegi.
Baca SelengkapnyaKasus korupsi BTS 4G rugikan negara hingga Rp 8 triliun.
Baca Selengkapnya