Bulog Sumsel Impor 12 Ribu Ton Beras dari Thailand, Ini Reaksi Gubernur Herman Deru
Merdeka.com - Perum Bulog Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung menerima sekitar 12.000 ton beras impor dari Thailand dengan tujuan menambah cadangan. Kebijakan ini disayangkan Gubernur Sumsel Herman Deru dengan alasan tertentu.
Pemimpin Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander mengungkapkan, pengiriman beras impor dilakukan secara bertahap. Pada pengiriman tahap pertama sebanyak 4.800 ton dan dalam waktu dekat akan tiba 2.750 ton lagi.
Menurut dia, beras impor itu dinilai sangat dibutuhkan dalam menambah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) beras di wilayah Sumsel-Babel, termasuk juga stabilisasi harga beras medium di tingkat konsumen melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sebab stock beras di Bulog Sumsel-Babel dianggap tidak cukup ditambah pemerintah tengah menyalurkan bantuan pangan selama Maret, April, dan Mei.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kapan Bulog mendistribusikan beras? 'Beras Bantuan Pangan yang dibagikan ini untuk bulan September, kemudian nanti Oktober dan November juga dibagikan dengan jumlah yang sama yaitu 10 kg untuk masing-masing Keluarga Penerima Manfaat. Ini dibagikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat jadi akan keluar dari Gudang BULOG setiap bulan sebanyak 210 ribu ton' kata Jokowi.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Bagaimana Bulog menyalurkan bantuan beras? 'Pagi ini kita mulai lagi penyaluran Bantuan Pangan 10 kg ke masyarakat yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor yang kebetulan jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari rumah saya. Khusus hari ini pelaksanaannya dibagikan maelalui Kantor Pos karena sebagian kelurahan-kelurahan tempat penyaluran Bantuan Pangan ini masih menangani kotak-kotak suara setelah pemilu kemarin dan selanjutnya pelaksanaanya akan kembali lagi di kelurahan.' ujar Bayu.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
"Total ada 12 ribu ton beras impor yang bakal masuk wilayah Sumsel," ungkap Alexander, Selasa (23/5).
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menyayangkan langkah Bulog tersebut. Menurut dia, saat ini Sumsel mengalami surplus beras sehingga impor tak mesti dilakukan.
Dikatakan, impor tersebut secara tidak langsung menyakiti petani yang telah berjuang menjaga surplus beras. Apalagi, Bumi Sriwijaya merupakan lumbung pangan dengan produksi beras terbesar kelima di Indonesia.
"Saya pikir jangan dibenturkan (impor) dengan semangat petani karena pada dasarnya Sumsel ini surplus beras," kata Herman Deru.
Dia menjelaskan, kebutuhan beras di provinsi itu hanya sekitar 500 ribu ton. Sementara produksi beras saat ini mencapai 3 juta ton. Namun, Deru mengaku tak bisa juga menolak keputusan pemerintah pusat, terlebih dengan tujuan berjaga-jaga.
"Jika ditolak (beras impor), maka kita tidak satu frekuensi dengan negara. Mungkin Perum Bulog punya pertimbangan lain untuk jaga-jaga karena kita gak tahu ke depan di tengah kondisi El Nino ini, kan takut gagal panen," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeras tersebut dijadwalkan tiba di Tanah Air paling lambat November 2023.
Baca SelengkapnyaBulog tengah fokus dalam upaya penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaHingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Baca SelengkapnyaBulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaBulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya