Bupati Banyuwangi Boyong Puluhan Kepala Desa Belajar Penanganan Sampah di Muncar
Merdeka.com - Pemkab Banyuwangi bakal memfokuskan penanganan sampah mulai dari lini desa, dengan contoh yang dilakukan oleh Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Desa tersebut sukses melakukan penanganan sampah lewat BumDes.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun mengajak puluhan kepala desa dan lurah dari enam kecamatan untuk melihat langsung pengelolaan sampah di Desa Tembokrejo. Di desa itu, 8.900 rumah tangga yang dulunya suka membuang sampah di laut, kini justru mengolahnya di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
©2019 Merdeka.comPara kepala desa dan lurah yang diajak Bupati Anas pun melihat langsung bagaimana proses pengolahan sampah di TPST Tembokrejo mulai pemilahan, pengemasan hingga pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomis.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Bantul untuk mengatasi sampah? “Mohon kerja sama kabupaten/kota untuk mengambil langkah-langkah penanganan sampah secara mandiri di wilayah masing-masing. Penutupan itu juga hasil kesepakatan rapat Sekda DIY dengan Sekda Kabupaten Sleman, Sekda Kabupaten Bantul, dan Sekda Kota Yogyakarta,“ katanya melalui sebuah surat edaran.
-
Bagaimana cara desa mengatasi masalah sampah? Masyarakat mau tidak mau harus mempunyai tingkat partisipasi untuk memilah dari dapur pindah ke depan pintu masing-masing rumah,“ Menurut Kuncoro, warga yang tinggal di 10 desa percontohan itu akan dibantu penyaluran sampahnya menuju Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) aktif.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
Anas mengatakan dirinya sengaja mengajak mereka agar bisa mencontoh manajemen pengelolaan sampah di Desa Tembokrejo, Muncar, yang telah sukses. Tidak hanya menciptakan kebersihan wilayah tapi juga mampu mengubah perilaku warga ikut peduli pada masalah sampah.
"Dulu di sini paling ruwet masalah sampah, masyarakatnya masih banyak yang membuang sampah ke sungai bahkan laut. Namun, kerja keras dari aparat desa bersama Systemiq, kini perilaku warga mulai berubah drastis. Kesadaran peduli sampah tumbuh pesat," kata Anas, Selasa (29/10).
©2019 Merdeka.comPerubahan tersebut tidak lepas dari peran aktif mantan kepala desa Tembokrejo, Sumarto bersama lembaga Systemiq. Mereka menggeber program STOP (Stopping The Tap On Ocean Plastic). Selain mengajak warga menghentikan kebiasaan buruk membuang sampah di laut, mereka mendampingi warga mengelola persampahan secara profesional. Program ini telah berjalan sejak bulan April 2018 lalu. Program itu didukung organisasi non-pemerintah (non-governmental organization/NGO) internasional Systemiq yang didanai pemerintah Norwegia dan institusi bisnis Borealis dari Austria.
"Awalnya kami banyak diremehkan, namun camat, saya dan Systemiq terus kerja. Sebagai kades saya tak kurang akal, setiap warga yang mengurus administrasi saya wajibkan untuk membayar iuran sampah. Kalau tidak mau, ya saya tidak keluarkan. Pelan-pelan dengan aktif sosialisasi, kini 8.900 warga Desa Tembokrejo telah aktif membayar iuran sampah. Daerah kami pun terlihat bersih," cerita Sumarto.
"Para kades segera mencontoh manajemen yang telah dilakukan Desa Tembokrejo dan Systemiq. Program penanganan sampah harus menjadi salah satu prioritas desa yang dianggarkan lewat APBdes," sahut Anas.
"Kami ingin Banyuwangi tidak hanya bersih di kotanya saja, tapi juga didesanya. Untuk itu saya minta para kades untuk memberi perhatian serius," imbuh Anas.
©2019 Merdeka.comChief Delivery Officer STOP Project Systemiq, Andre Kuncoroyekti menjelaskan, Systemiq melibatkan Bumdes sebagai pengelola sampah. Mereka dilatih mengoptimalkan pengangkutan, pengumpulan, dan pengolahan sampah.
"Sekarang 100 persen warga sudah dilayani Bumdes. Cakupannya sudah mencapai seluruh rumah tangga di Desa Tembokrejo yang berjumlah 8.900 rumah tangga, dari awal yang sebelum kami masuk hanya 400 rumah," jelas Andre.
"Bumdes bahkan berhasil menjual sampah yang telah diolah ke Surabaya dan Pasuruan dengan pendapatan Rp25 juta per bulan," kata Andre.
Di TPST Tembokrejo, sampah dari rumah warga dipilah dan dikelola. Sampah organik dimanfaatkan untuk kompos dan budidaya larva lalat black soldier fly yang memiliki kemampuan mengurai sampah.
Adapun yang nonorganik, dipilah untuk dijual. Sejak April 2018 hingga Februari 2019, jumlah sampah nonorganik yang dijual mencapai 10,4 ton.
"Setelah berjalan setahun, ada perubahan fisik sungai di dekat Pantai Satelit. Tumpukan sampah tidak terlalu banyak," pungkas Andre. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendorong penanganan sampah yang berwawasan lingkungan, pemkab Banyuwangi terus memfasilitasi berdirinya TPS3R.
Baca SelengkapnyaBupati Sanjaya hadir bersama jajaran, untuk memberikan efek yang Berdampak dan memberi pengaruh positif bagi perkembangan UMKM hingga IKM.
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaAksi 'Big Clean Up Muncar' berlangsung selama sepekan lebih yang dimulai sejak Jumat pekan lalu (1/9/2023).
Baca SelengkapnyaKemenko Marves menggelar lokakarya nasional Dekarbonisasi Sektor Persampahan di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaRatusan relawan lingkungan Banyuwangi yang tergabung dalam EcoRanger menggelar clean up day di Pantai Gumuk Kancil
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Banyuwangi mendapatkan penghargaan adipura
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaSebuah penghargaan yang menjadi perlambang supremasi kebersihan kota dan lingkungan hidup.
Baca SelengkapnyaTPS 3R Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi meraih Plakat Adipura.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.
Baca SelengkapnyaKecamatan Medan Deli luncurkan inovasi untuk menanggulangi masalah sampah yang diubah menjadi sedekah.
Baca Selengkapnya