Bupati Banyuwangi: Sambut Lebaran, Penuhi Meja Ruang Tamu dengan Kue UMKM
Merdeka.com - Menjelang Lebaran, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak warga untuk mendukung dan memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengonsumsi produk mereka. Warga diajak membeli suguhan makanan Lebaran dengan produk buatan warga Banyuwangi sendiri.
"Setiap Lebaran ada tradisi saling mengunjungi rumah tetangga, kerabat, saudara, reuni SMA dan sebagainya. Ayo suguhkan kue produk UMKM. Penuhi meja ruang tamu hanya dengan kue dan minuman produksi UMKM. Jadi perputaran uang tidak hanya dinikmati para produsen kue pabrikan," tutur Anas saat dihubungi via pesan elektronik, Kamis (30/5/2019).
Setiap Lebaran, Anas yang selalu open house di rumah pribadinya di Dusun Karangdoro, sekitar 70 menit dari pusat kota Banyuwangi, juga selalu menyediakan kue dari home industry yang ada di Banyuwangi untuk ribuan tamu yang datang.
-
Kapan kue Lebaran biasanya disajikan? Berbagai varian kue Lebaran pun biasanya sudah siap disajikan untuk para tamu yang bersilaturahmi.
-
Kue Lebaran apa yang paling populer di Padang? Arai Pinang atau yang dikenal dengan nama Ladu Arai atau Bainai. Kue tradisional dari Minang ini sangat populer di Kota Padang, Sumatera Barat.
-
Kenapa Kue Basung selalu ada di meja makan saat Lebaran? Tak heran jika Kue Basung ini selalu tidak pernah absen di meja makan terutama saat Hari Raya Idul Fitri di tanah Minangkabau.
-
Dimana tempat membeli kue kering untuk lebaran? Bagi yang kebingunan mencari tempat berburu kue lebaran, Pasar Jatinegara di Kota Jakarta Timur bisa jadi lokasi yang tepat.
-
Mengapa dadar gulung di Jawa Tengah sering dibuat saat Lebaran? Dadar gulung sering menjadi pilihan populer dalam acara-acara spesial, seperti Lebaran atau perayaan lainnya, serta dijadikan camilan lezat sehari-hari.
-
Mengapa kue kering selalu hadir di meja Lebaran? Ya, kue Lebaran atau kue kering memang tidak pernah ketinggalan tersaji di atas meja. Berbagai varian kue Lebaran pun biasanya sudah siap disajikan untuk para tamu yang bersilaturahmi.
Anas menyediakan kue bagiak, ladrang, klemben, pia glenmore, berbagai kerupuk ikan, bolu, dan beragam keripik buah-buahan yang semuanya produk UMKM Banyuwangi. Untuk minuman, Anas menyediakan kopi dan cokelat khas Banyuwangi serta beragam minuman olahan buah yang diproduksi UMKM setempat.
"Di Banyuwangi ini banyak usaha rumahan yang membuat kue enak-enak, biasanya resep dari warisan leluhurnya. Rasanya lebih enak dibanding merek-merek pabrikan. Nanti dilengkapi kopi, cokelat, dan minuman olahan buah yang banyak diproduksi UMKM Banyuwangi," ungkap Anas.
Dengan begitu, menurut dia, membantu para pelaku UMKM untuk berkembang, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Bupati Banyuwangi Saat Meninjau UMKM Pembuatan Kue Beberapa Waktu Lalu ©2019 Merdeka.com"Alhamdulillah, produk UMKM dan industri rumah tangga di Banyuwangi terus tumbuh. Banyak pula yang memasarkan lewat media sosial, karena Pemkab Banyuwangi juga rutin bikin pelatihan internet marketing," kata Anas.
Seperti yang dirasakan Ziska Purwanti, pembuat cokelat asal Kecamatan Genteng. Berbekal pemasaran online, dia mendapat pesanan cokelat hingga ratusan toples untuk Lebaran ini. "Harganya satu toples berkisar Rp 50-90 ribu," aku Ziska.
Begitu halnya Kurnia Dwi Lestari, pemilik rumah produksi makanan ringan 'Anisa' ini kebanjiran orderan hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasa.
"Kami kerja dari jam lima pagi hingga sore hari. Karena pesanan kue kering membeludak sejak memasuki bulan puasa kemarin. Biasanya hanya 30 orang yang membantu, saya terpaksa menambah 15 orang lagi warga sekitar untuk memenuhi pesanan," jelas Kurnia yang rumah produksinya berada di Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi.
Bupati Banyuwangi Saat Meninjau UMKM Pembuatan Kue Beberapa Waktu Lalu ©2019 Merdeka.comDia mengaku bahwa menjelang Lebaran ini produksinya meningkat tajam hingga dua kali lipat. Bila sehari-hari produksinya hanya sekitar 3.000 kemasan kue kering, namun khusus Lebaran ini meningkat hingga 10.000 ribu kemasan.
Selain memasok toko kue di Banyuwangi, produk 'Anisa' juga diminati pasar Bali. Kurnia juga memasarkan produknya secara online.
"Setiap hari banyak salesman yang datang ke mari. Ada yang dijual ke toko-toko di Banyuwangi, ritel modern, hingga Bali. Semua meningkat, termasuk pesanan online juga meningkat hingga 30 persen," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menyalami warga yang hadir di open house satu-persatu sesuai giliran
Baca SelengkapnyaSehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.
Baca SelengkapnyaSang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMeski Lebaran masih 3 pekan lagi, permintaan kue kering meningkat 100 persen.
Baca SelengkapnyaAnies menggelar open house di kediamannya, Jalan Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaBasuki juga menyampaikan, tidak menyiapkan busana seragam Lebaran bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaKue ini biasa disajikan warga Banyuwangi saat lebaran tiba.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Lebak, warganya memiliki ide hadiah kreatif berupa perabot rumah tangga untuk menarik minat partisipasi peserta
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sempat mengunjungi rumah produksi kue tersebut.
Baca Selengkapnya