Bupati: Tidak Ditemukan Kasus Anak Polio di Garut
Merdeka.com - Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan hasil laporan di lapangan tidak ditemukan kasus anak terjangkit penyakit polio di Kabupaten Garut, Jawa Barat, setelah pemerintah daerah (pemda) menjalankan program pencegahan berbagai serangan penyakit, salah satunya imunisasi polio.
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ditemukan (kasus polio di Garut)," kata Rudy saat membuka ub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Garut Kota dilansir Antara, Selasa (4/4).
Meski demikian, pihaknya tetap berupaya melakukan pencegahan, salah satunya dengan mensukseskan program imunisasi polio massal untuk anak usia 0-59 bulan di 442 desa dan kelurahan.
-
Bagaimana cara mencegah polio? Langkah paling efektif untuk mencegah polio adalah dengan melakukan imunisasi.
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Siapa yang terlindungi dari polio? Dengan memberikan vaksin secara luas kepada anak-anak, kita tidak hanya menjaga kesehatan generasi muda, tetapi juga membantu menciptakan dunia yang bebas dari penyakit yang dapat dicegah ini.
"Kita akan menggerakkan semua entitas Disdik, Kadisdik ada di lapangan, juga kita inikan (kolaborasi) dengan Bapak Kemenag, supaya ini di madrasah-madrasah juga dilakukan, dan pokoknya semua digerakkan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Maskut Farid menambahkan pelaksanaan imunisasi putaran pertama dilaksanakan 3 sampai 9 April 2023 dan tahap kedua 15 sampai 17 April 2023 dengan sasaran 230 ribu balita.
Ia menjelaskan adanya imunisasi polio secara massal itu dampak dari status KLB polio di tiga provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Barat yang saat ini ditemukan kasusnya di Kabupaten Purwakarta.
Untuk itu Pemkab Garut telah menyiapkan kurang lebih 5.012 lokasi untuk pemberian imunisasi polio mulai dari posyandu, sekolah, maupun pusat keramaian yang ada di Kabupaten Garut, dengan kapasitas setiap posnya melayani antara 50 sampai 100 anak.
"Jadi kita semaksimal mungkin, kita akan menjaga 227.680 balita, minimal 95 persen harus kita vaksin supaya terlindungi masyarakatnya. Kalau kurang takutnya nanti ada polio di Garut," kata Maskut.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaPasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya