Buya Syafii Soal Bom Kartasura: Mereka Memakai Agama, Seolah Perintah Tuhan
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif angkat bicara mengenai aksi teror bom yang menyasar pos polisi di Kartasura, Jawa Tengah, Senin (3/6). Menurut Buya Syafii, pelaku bom tersebut merupakan orang kalap.
"(Pelaku pengeboman) Orang-orang yang kalap. Kita sedih mereka memakai agama. Seakan-akan itu perintah Tuhan. Saya katakan Islam lahir, atau agama pada umumnya, untuk membangun peradaban, bukan kebiadaban," ujar Buya Syafii, Selasa, (4/6).
Buya Syafii menerangkan, jika pelaku pemboman di Kartasura dipengaruhi oleh ideologi impor saat melakukan aksinya. Ideologi impor ini disebut Buya Syafii sudah tak laku di berbagai negara namun justru laku di Indonesia.
-
Siapa yang menembak Kyai Makmur? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
"Terpengaruh ideologi impor saya katakan (kemungkinan) iya. Di negara asalnya (ideologi yang dianut oleh pengebom di Kartasura) berantakan. Tapi di sini laku. Itu aneh," ungkap Buya.
Guru besar sejarah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini mengungkapkan jika pelaku teror bom di Kartasura terpengaruh oleh media sosial. Buya Syafii meminta agar masyarakat menggunakan akal sehat dalam menelaah unggahan media sosial.
"(Masyarakat) Pakai akal sehat. Jangan terpengaruh medsos yang isinya sangat liar sekali," ucap anggota Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP).
Tokoh senior Muhammadiyah ini berharap agar semua pihak bisa menahan diri. Buya Syafii pun meminta agar jangan sampai ada provokasi yang memicu terjadinya gangguan keamanan nasional.
Buya menambahkan, agar petugas keamanan selalu dalam keadaan waspada. Termasuk waspada pada penumpang gelap yang punya keinginan memecah belah bangsa.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaAnggota Polres Bondowoso ini tak hanya menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok AKBP Yasir Ahmadi seorang perwira polisi religius.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.
Baca SelengkapnyaPada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.
Baca Selengkapnya