Cabup Karawang Nace Permana akui pakai dukun agar menang Pilkada
Merdeka.com - Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, beragam cara dilakukan para kandidat calon Bupati/Wakil Bupati. Salah satu calon Bupati Karawang, Nace Permana, bahkan secara terang-terangan telah memanfaatkan jasa dukun agar dirinya keluar menjadi pemenang dalam Pilkada Karawang, 9 Desember mendatang.
Calon Bupati dari perseorangan itu, mengambil jalan menggunakan dukun lantaran tidak memiliki uang cukup untuk berkampanye secara besar-besaran demi meraih simpati masyarakat.
Menurutnya, dia tidak seperti lima kandidat lain yang telah menyiapkan anggaran hingga miliaran rupiah untuk menarik simpati masyarakat.
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Mengapa kampanye uang di Indonesia harus dilarang? Karena itu melarang adanya kampanye uang dan menghindarinya menjadi satu cara untuk memajukan sistem politik Indonesia.
-
Gimana uang bisa mempengaruhi Pemilu? Ia menyebut bahwa calon legislatif (caleg) yang memiliki sumber daya finansial yang cukup seringkali tidak perlu melakukan kampanye secara aktif, karena ancaman uang sudah cukup kuat untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
"Saya harus mengambil cara lain, di antaranya menggunakan jasa dukun. Karena kalau seperti calon lain berkampanye dengan uang besar saya tidak punya," kata Nace, Jumat (6/11).
Akan tetapi, Nace mengaku tidak sepenuhnya mengandalkan aspek irasional para dukun, namun ikut juga akan memanfaatkan aspek rasional dengan cara berguru pada orang pintar itu.
"Jadi tak melulu saya berdukun, tapi saya juga akan memanfaatkan kedukunan mereka yang banyak pengikutnya untuk memilih saya," tambah Nace.
Nace yang dikenal sebagai ketua salah satu Ormas itu menegaskan, jalan menggunakan jasa dukun tidak menutup kemungkinan dilakukan calon lain. Hal itu demi memuluskan jalan menjadi Bupati Karawang periode 2015-2020.
"Bohong kalau yang lain tidak menggunakan jasa dukun, tapi saya tidak akan bilang siapa orangnya," ujarnya.
Nace mengatakan, dengan datang dari kandidat perseorangan serta tidak memiliki dukungan secara keuangan, dia merasa bingung ada laporan harta kekayaan. Sebab, laporan harus dilakukan setiap bulan.
"saya bingung ketika disuruh melaporkan harta kekayaan setiap bulan, karena apa yang akan saya laporkan," ucap Nace.
Sementara dari rekening dana kampanye yang dilaporkan pasangan Nace-Yenih, ke KPUD Karawang merupakan yang terkecil yaitu hanya Rp 1 juta dengan jumlah tim kampanye berjumlah 100 orang.
"Jumlahnya hanya satu juta rupiah, dengan tim kampanye 100 orang," jelas Ketua Komisioner KPU Karawang, Miftah Farid.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaPara dukun saling adu kekuatan demi memenangkan calon kepala desa yang berkompetisi di ajang pemilu.
Baca SelengkapnyaCaleg dan tim sukses yang datang untuk berobat kebanyakan sudah mengeluarkan modal banyak untuk terlibat di pemilu 2024 ini, namun tetap gagal hingga depresi.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaCak imin menilai pelaksanan Pilkada saat ini merusak tatanan demokrasi.
Baca SelengkapnyaUang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaInilah detik-detik video seorang pria menyalakan petasan di masjid.
Baca SelengkapnyaNamun, para kiai tetap bergerak untuk membantu pemenangan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaSyarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics
Baca SelengkapnyaCak Imin menceritakan ada seorang kiai diberikan uang miliaran rupiah untuk mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaPadepokan Anti Galau milik ustaz kondang asal Cirebon, Jawa Barat, Ujang Bustomi belakangan ramai didatangi caleg dan tim sukses yang gagal di masa pemilu 2024.
Baca Selengkapnya