Mengenal Ritual Kiat Damar Khas Cirebon, Kerap Digelar Jelang Pemilu
Para dukun saling adu kekuatan demi memenangkan calon kepala desa yang berkompetisi di ajang pemilu.
Para dukun saling adu kekuatan demi memenangkan calon kepala desa yang berkompetisi di ajang pemilu.
Mengenal Ritual Kiat Damar Khas Cirebon, Kerap Digelar Jelang Pemilu
Di Cirebon, Jawa Barat terdapat tradisi khas saat masuk masa Pemilihan Umum atau Pemilu yang disebut ritual Kiat Damar.
-
Bagaimana cara warga memilih kuwu di Cirebon? Pada masa itu, kotak suara berupa bumbung bambu. Setiap pemilih mendapatkan sebuah koin atau biting kayu yang dimasukkan ke dalam bumbung kuwu yang mengikuti pemilihan. Calon kuwu dibungkus dengan kain berwarna tertentu sebagai lambang kuwu pilihannya.
-
Apa nama sistem pemilihan kuwu di Cirebon tahun 1604? Pemilihan kuwu pertama kali di Cirebon digelar pada tahun 1604 dengan model pemilihan 'one man one vote'.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Kapan Desa Kubang Deleg pertama kali menyelenggarakan pemilihan kuwu? Desa Kubang Deleg diperkirakan berdiri pada akhir abad ke-16. Pada masa kejayaan Kerajaan Cirebon, tepatnya pada tahun 1604, desa ini pertama kali menyelenggarakan pemilihan umum.
-
Bagaimana Pemilu dan Pilkada dilakukan? Proses pelaksanaan Pemilu menjunjung asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
-
Bagaimana pawai takbiran Cirebon dijalankan? Saat malam takbiran, karakter ini diarak keliling kecamatan, dengan iringan musik salawat dan tantunan takbir. Warga yang hadir juga akan mengikuti lantunan gema takbir dengan bahagia.
Seseorang yang memberi jampi-jampi atau kerap dipanggil dukun ini akan saling adu kekuatan untuk memenangkan masing-masing calon yang berkompetisi.
Pemilihan kuwu atau kepala desa yang diselenggarakan di Cirebon hingga saat ini diketahui masih menggunakan ritual Kiat Damar ini.
Dijalankan malam hari sebelum pencoblosan
Dikutip dari Liputan6, Jumat (20/10), para calon bersama dukun jagoannya akan bersiap melaksanakan tradisi Kiat Damar malam hari atau beberapa pekan sebelum pencoblosan.
Acara tersebut biasanya dilaksanakan hingga pagi hari di gedung balai desa, dengan menyertakan foto atau poster dari calon kades.
Kiat Damar mulai ramai dilaksanakan di dua pekan terakhir Oktober 2023, karena pemilihan serentak kepala desa di Kabupaten Cirebon akan diadakan pada Minggu, 22 Oktober mendatang.
Tiga sampai empat calon saling adu “kekuatan” ghaib
Selain berkompetisi melalui kampanye dan blusukan ke warga, mereka juga melakukan adu kekuatan secara ghaib melalui upacara ini.
Bersama masing-masing dukun pilihannya, empat sampai lima calon kuwu atau kepala desa duduk di satu ruangan yang sama dan membakar kemenyan.
Para calon kepala desa saling membaca doa, sembari menjaga api kemenyan agar tidak mati.
Api yang bertahan dan menyala besar berpeluang menang
Menurut informasi, api dari salah satu calon yang mampu bertahan dan menyala kian besar maka berpeluang mendapat suara terbanyak atau menang.
Maka tak heran jika upaya ini dilakukan para calon dengan melakukan promosi besar-besaran sebagai cara menarik minat pemilih.
Promosi juga termasuk membayar dukun pilihan dengan harga yang tak murah.
Karena semakin tinggi ilmu dukun tersebut, maka mampu membuka peluang kemenangan.
Suasana pemilihan politik meramaikan desa
Ajang Kiat Damar semakin memeriahkan tahun politik, di mana para calon kuwu atau kepala desa dan pendukungnya melakukan kampanye serentak.
Puncaknya dilakukan dengan melaksanakan tradisi Kiat Damar yang juga digelar secara meriah dan menarik perhatian orang banyak.
Biasanya, warga akan berkumpul di balai desa untuk menyaksikan kontestasi ini.
Tak hanya warga, para pedagang makanan musiman juga ramai membuka lapaknya sehingga makin menambah keramaian masa pemilihan umum.
Kecamatan Talun dan Suranenggala masih melestarikan Kiat Damar
Adapun menurut informasi yang dihimpun merdeka.com, terdapat dua kecamatan di Kabupaten Cirebon yang masih melestarikan tradisi Kiat Damar ini.
Dua daerah yang masih menggelar ritual Kiat Damar adalah Kecamatan Talun dan Kecamatan Suranenggala.
Untuk di Talun, Kiat Damar dilaksanakan di Desa Cirebon Girang dan Desa Krandong.
Sedangkan di Kecamatan Suranenggala, tradisi ini masih dilangsungkan di Desa Kraton Reno.