Digunakan Setiap Masa Pemilu, Begini Kisah Tinta Kunyit yang Jadi Kearifan Lokal Cirebon
Penggunaan kunyit sebagai tinta pemilu jadi khas Kampung Benda Kerep Cirebon. Begini kisahnya.
Penggunaan kunyit sebagai tinta pemilu jadi khas Kampung Benda Kerep Cirebon. Begini kisahnya.
Digunakan Setiap Masa Pemilu, Begini Kisah Tinta Kunyit yang Jadi Kearifan Lokal Cirebon
Pemilu menjadi pesta demokrasi yang diikuti oleh seluruh warga negara. Di momen itu, masyarakat akan menyumbangkan suaranya untuk menentukan pemimpin negara di masa depan. Yang menarik, sejumlah kearifan lokal turut meramaikan kontestasi tersebut.
Di wilayah Cirebon, Jawa Barat, misalnya. Terdapat kearifan lokal yang unik dan selalu hadir di masa pemilu yakni tinta kunyit. Cairan ini sudah beberapa periode menggantikan tinta biru yang umum digunakan sebagai penanda seseorang sudah mencoblos.
-
Dimana tinta pemilu digunakan? Tinta pemilu digunakan untuk memberikan tanda khusus pada jari pemilih yang telah memberikan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
-
Kenapa tinta pemilu penting? Tinta pemilu memiliki beberapa fungsi penting dalam proses pemilihan umum.
-
Apa saja syarat tinta pemilu? Berdasarkan PKPU Nomor 14 Tahun 2023 berikut beberapa syarat tinta pemilu: Aman dan Nyaman Tinta pemilu harus aman dan nyaman bagi pemakainya serta tidak menimbulkan efek iritasi dan alergi pada kulit. Sertifikasi dari BPOM Tinta pemilu harus dibuktikan dengan sertifikat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sertifikasi Uji Komposisi Bahan Baku Tinta harus memiliki sertifikat uji komposisi bahan baku dari laboratorium milik pemerintah, perguruan tinggi negeri, atau swasta yang terakreditasi. Sertifikasi Halal Tinta pemilu harus mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
-
Dimana kunyit biasa digunakan? Selain sebagai bahan masakan, kunyit juga bisa berperan sebagai obat tradisional. Salah satunya adalah kunyit untuk nyeri haid agar mereda.
-
Bagaimana cara warga memilih kuwu di Cirebon? Pada masa itu, kotak suara berupa bumbung bambu. Setiap pemilih mendapatkan sebuah koin atau biting kayu yang dimasukkan ke dalam bumbung kuwu yang mengikuti pemilihan. Calon kuwu dibungkus dengan kain berwarna tertentu sebagai lambang kuwu pilihannya.
-
Bagaimana cara tinta pemilu mencegah kecurangan? Tinta pemilu digunakan untuk memberikan tanda khusus pada jari pemilih yang telah memberikan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal ini bertujuan untuk mencegah pemilih melakukan pemungutan suara lebih dari satu kali.
Tak sekedar bahan alternatif, rupanya terdapat cerita unik di balik penggunaannya setiap hari pencoblosan. Berikut kisah tentang tinta kunyit sebagai kearifan lokal Cirebon saat pemilu.
Khas Kampung Benda Kerep
Mengutip Liputan6, penggunaan tinta berbahan kunyit ini merupakan kearifan lokal di Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Penggunaan tinta kunyit diketahui sudah berlangsung sejak pemilu tahun 2004 silam, era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla.
"Di sini ada spesifikasi khusus warganya menggunakan tinta kunyit karena sudah menjadi tradisi dan bagian dari kearifan lokal," kata Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengutip Liputan6.
Tetap Tersedia Tinta Biru
Meski menggunakan tinta berbahan kunyit, pihak KPU masih mendistribusikan tinta umum ke kampung Benda Kerep.
Nantinya masyarakat setempat bisa memilih tinta jenis apa yang digunakan. Meski demikian, warga biasanya menggunakan tinta berwarna kuning dari kunyit karena sudah menjadi kebiasaan.
“Teknisnya itu tetap ada di KPU,” kata dia.
Gunakan Tinta Kunyit agar Salatnya Sah
Adapun penggunaan tinta kunyit bukan tanpa alasan. Bagi warga Benda Kerep, tinta dari kunyit akan membuat proses berwudu tetap sah. Sehingga bisa tetap aman melaksanakan salat walau selesai mencoblos.
Kebiasaan ini menjadi adat istiadat di kampung religi tersebut, sehingga dipertahankan masyarakat hingga sekarang.
"Kami juga sudah sowan dan meminta ulama mengarahkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 termasuk petugas yang ada di wilayah TPS ini agar mengajak masyarakat memilih," katanya lagi.
Disediakan di Empat TPS
Diketahui tinta kunyit untuk pelaksanaan pemilu 2024 ini disebar di empat TPS kampung Benda Kerep.
Keempat TPS itu memiliki jumlah pemilih total hingga 600 orang. Mereka dibebaskan menggunakan tinta biru atau tinta kunyit dan sama-sama sah.
“Itu kearifan lokal di Kampung Benda Kerep, karena dianggap kalau memakai tinta salatnya tidak sah. Kita fasilitasi agar mereka datang ke TPS dengan menyediakan sari kunyit,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon, Mardeko, mengutip ANTARA.
Berdayakan Petani Kunyit
Selain mempertahankan tradisi, penggunaan tinta kunyit juga dilakukan agar potensi di Benda Kerep bisa optimal.
Saat ini wilayah tersebut dihuni oleh masyarakat yang menggantungkan hidupnya melalui kegiatan pertanian, salah satunya kunyit.