Punya Tempurung Mirip Punggung Manusia, Kura-Kura Belawa Jadi Hewan Langka yang Hanya Ada di Cirebon
Jika ingin melihat kura-kura belawa, bisa mampir ke Desa Belawa di Lemah Abang Cirebon.
Jika ingin melihat kura-kura belawa, bisa mampir ke Desa Belawa di Lemah Abang Cirebon.
Punya Tempurung Mirip Punggung Manusia, Kura-Kura Belawa Jadi Hewan Langka yang Hanya Ada di Cirebon
Begini penampakkan kura-kura belawa yang disebut hanya ada di Cirebon. Keunikannya terletak pada tempurungnya karena mirip punggung manusia. Saat ini keberadaannya disebut terancam punah.
-
Dimana kera ekor panjang tersebut berasal? Kawanan kera dari Perbukitan Batu Seribu, dalam sebulan terakhir berkeliaran mencari makan di lingkungan permukiman warga di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
-
Kenapa hewan purba ini unik? Spesies baru ini juga menunjukkan 'regionalisasi' di mana bagian tubuh yang berbeda melakukan fungsi yang berbeda, lebih mirip dengan arthropoda daripada lobopodia, menurut penelitian tersebut.
-
Apa nama hewan purba ini? Penemuan fosil-fosil yang sangat langka milik kerabat mamalia yang telah lama punah, yang pernah menjelajahi Amerika Utara pada 180 juta tahun yang lalu, diumumkan oleh pihak berwenang National Park Service (NPS) pekan lalu.
-
Kenapa Tari Kukupu unik? Tarian ini terbilang unik karena menggabungkan unsur balet yang lembut di setiap penampilannya.
-
Kura-kura apa yang mendapat perhatian khusus? Kura-kura Matahari adalah spesies kura-kura yang mendapat perhatian khusus di Indonesia.
-
Kenapa Kura-kura Ambon dilindungi? Sayangnya, populasi Kura-kura Ambon telah mengalami penurunan yang signifikan akibat perburuan ilegal dan hilangnya habitat.
Dibudidayakan di Desa Belawa, Kecamatan Lemah Abang
Mengutip laman Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon, Kamis (19/10), kura-kura belawa saat ini dibudidaya di Desa Belawa, Kecamatan Lemah Abang.
Di sana terdapat taman konservasi rindang dengan beberapa kolam besar untuk ruang hidup hewan tersebut.
Selain tempat penangkaran, lokasi yang diber inama Objek Wisata Cikuya Belawa tersebut juga menjadi destinasi edukasi yang bisa didatangi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tempurungnya mirip punggung manusia
Hal menarik dari kura-kura belawa adalah di bagian tempurungnya yang disebut mirip punggung manusia. Ini karena teksturnya yang tidak sekeras kura-kura pada umumnya, dan bentuknya yang tidak cembung.
Tempurung kura-kura belawa akan semakin membentuk pola cekung seiring bertambahnya usia.
Untuk satu ekornya memiliki panjang sekitar satu meter, dengan bobot mencapai 20 sampai 80 kilogram. Kura-kura ini juga memiliki bentuk yang lebih gelap.
Kura-kura belawa disebut memiliki masa hidup hingga 50 tahun.
Penamaan Belawa serupa dengan nama desa tempat penangkaran
Penamaan belawa, serupa dengan nama Desa Belawa yang jadi tempat penangkaran hewan endemik itu.
Terdapat mitos kuat yang melatar belakangi lahirnya kura-kura belawa.
Konon warga atau pendatang dari luar yang membawa pulang akan mendapati musibah yang tak diinginkan.
Habitatnya ada di dua tempat yakni air dan daratan. Jika ingin bertelur, ia akan naik ke daratan dan menyembunyikannya di bawah pohon rindang.
Sempat hampir punah
Menurut informasi, kura-kura belawa pernah hampir punah di tahun 2010.
Ketika itu, didapati sekitar 300-an ekor kura-kura belawa mati secara tiba-tiba. Diduga kondisi ini diakibatkan oleh pencemaran air.
Namun beberapa tahun setelahnya warga bersama pihak berwenang berhasil membudidayakan kembali hingga populasinya kembali bertambah.
Proses penangkaran akan dilakukan melalui beberapa langkah. Pertama adalah menyelamatkan telurnya. Lalu melepaskan tukik-tukik yang sudah menetas. Terakhir memastikan kondisi kesehatan tubuhnya.
Hawanya sejuk dan teduh
Lokasi penangkarannya persis berada di kawasan pepohonan yang rimbun dan teduh. Ini bisa jadi destinasi keluarga yang nyaman dan edukatif, karena bisa melihat secara langsung kegiatan budi dayanya.
Harga tiketnya terjangkau yakni hanya Rp2.000 per orang.
Rencananya tempat wisata ini akan dikembangkan menjadi destinasi edukasi yang bisa dimanfaatkan lebih luas oleh kalangan pengajar maupun siswa dan mahasiswa sebagai pengetahuan khusus.