Cak Imin: Food Estate Terbukti Gagal
Cak Imin mengatakan, program food estate itu telah berhenti.
Cak Imin khawatir negara terus melakukan impor.
Cak Imin: Food Estate Terbukti Gagal
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menilai program food estate gagal untuk menjadi program yang meningkatkan produktivitas pangan.
Cak Imin punya solusi sendiri untuk meningkatkan produksi pangan nasional.
"Food estate terbukti gagal, maka jalan cepat yang harus dilakukan adalah mengintensifkan tanah-tanah pertanian punya rakyat, diorganisir dengan manajemen bisnis raksasa pangan nasional," katanya ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (27/9).
merdeka.com
Politikus yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, program food estate itu telah berhenti.
Maka itu perlu segera diubah dengan menggunakan lahan milik rakyat.
"(Food estate) sudah berhenti. Makanya ada switch, switchnya adalah gunakan lahan-lahan rakyat, intensifikasi, di manage sebagai perusahaan raksasa negara," katanya.
merdeka.com
Menurut Cak Imin untuk meningkatkan produktivitas pangan bukan dengan food estate.
Dia yakin dengan membentuk perusahaan negara yang besar dan mengelola tanah atau lahan milik rakyat untuk pertanian menjadi solusinya.
"Kita harus bergeser ya, produktivitas pangan ini benar-benar harus digerakkan secara masif, bukan melalui food estate tetapi melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanah milik rakyat dan petani," ujar wakil ketua DPR RI ini.
"Dengan cara apa? dengan cara pengorganisasian manajemen pengelolaan tani yang lebih besar dan dipimpin oleh pemerintah. Maka pemilik tanah-tanah kecil bisa digabungkan dalam satu koordinasi seperti pengelolaan perusahaan dan pemerintah yang memimpin," tegasnya.
Apabila tidak segera dilakukan, Cak Imin khawatir negara terus melakukan impor. Bahkan terancam cadangan pangan untuk masyarakat akan habis.
"Kalau enggak, kita impor terus dan berbahaya dan negara-negara produsen pun satu titik tertentu akibat El Nino, krisis pangan global akan tidak mengekspor barang ke kita. Kalo kita tidak bisa impor, kita makan dari mana? kecuali kita berswasembada," ujarnya.
merdeka.com