Nusron Wahid Sindir Cak Imin: Sejak Jadi Cawapres Tidak Rasional dan Tidak Konsisten
Cak Imin mengaku ingin menghentikan Program Food Esate jika terpilih
Cak Imin mengaku ingin menghentikan Program Food Esate jika terpilih
Nusron Wahid Sindir Cak Imin: Sejak Jadi Cawapres Tidak Rasional dan Tidak Konsisten
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyayangkan pernyataan dari Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Diketahui, Cak Imin mengaku ingin menghentikan Program Food Esate jika terpilih.
Nusron menyebut, ambisi mendapatkan kekuasaan harusnya tidak perlu menghentikan program strategis jangka penjang seperti Food Estate.
“Banyak anomali pemikiran, sikap, dan tindakan beliau sejak mencalonkan diri jadi Cawapres. Mungkin karena kebelet ambisi sehingga banyak hal yang disampaikan tidak rasional, dan tidak konsisten,” kata Nusron, Selasa (16/1).
Nusron Wahid menjelaskan, food estate mutlak diperlukan karena Indonesia menghadapi krisis pangan.
“Jumlah penduduk kita bertambah terus, hampir 3 juta per tahun. Sementara lahan pertanian kita terus berkurang. Sementara semua rakyat kita butuh makan,” kata Politikus Golkar itu.
“Ini soal hidup mati, makanya Presiden Jokowi mencetuskan program Food Estate ini. Tidak ada pilihan lain, karena kita harus swasembada pangan,” tambah Nusron.
Karena sifatnya yang strategis, Nusron menyebut program Food Estate tersebut tidak bisa dinilai dalam jangka waktu pendek.
“Food Estate itu membuka lahan baru yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan untuk tanaman pangan. Ini tidak sebentar, butuh bertahun-tahun agar tanah ini berubah jadi produktif,” urai Nusron.
“Jadi program ini tidak tidak instan. Jangka pendek memang mungkin belum bagus, apalagi kemarin kita sempat di-jeda oleh Covid. Tapi jangka panjangnya kita harus optimis ini akan optimum dan bagus. Para petani yang mau menggarap juga kan dapat keuntungan,” lanjut Nusron
Nusron kemudian mengimbau calon pemimpin agar tidak gampang menjanjikan penghentian program yang sedang berjalan.
“Menghentikan program yang berjalan itu berarti memangkrak-kan. Artinya akan menimbulkan pemborosan dan kerugian karena uang rakyat sudah keluar,” ujar Nusron.
“Yang paling baik tentu melanjutkan dan menyempurnakan. Tapi kalau mau menawarkan perubahan sah-sah saja. Tapi seharusnya tidak mundur ke belakang, apalagi menyia-nyiakan urang rakyat yang sudah keluar,” tutup Nusron.