Cegah kasus bayi Debora terulang, DPR akan buat Panja
Merdeka.com - Komisi IX DPR RI berencana untuk membuat Panitia Kerja (Panja) terkait dengan telatnya penanganan Tiara Debora Simanjorang di IGD RS Mitra Keluarga, Kalideres, Minggu (3/9). Menurut anggota komisi IX DPR dari Fraksi PKB, Nihayatul Wafiroh, pembentukan Panja tidak hanya untuk kasus Debora.
"Oleh sebab itu kita di komisi IX berencana membikin Panja, tentang kasus-kasus seperti ini, karena di banyak tempat, banyak ditemui kasus-kasus semacam Debora ini," ujar Nihayatul Wafiroh di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Kemudian, kata Nihayatul, Panja ini akan menggali informasi terkait masalah-masalah administrasi kesehatan di rumah sakit yang dianggap mengabaikan aspek kemanusiaan.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Siapa yang merawat bayi-bayi di yayasan? Dengan dibantu lima orang pengasuh, mereka sabar merawat bayi tersebut, layaknya anak atau keluarga sendiri.Salah satu pengasuh, Essy Trisia Ngongo sudah lima bulan merawat bayi tersebut dan secara bergiliran merawat bayi-bayi itu Perempuan dari Sumba, Nusa Tenggara Timur, itu memang suka dengan anak-anak.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Siapa yang butuh perhatian? 'Jika anak Anda terlihat sangat membutuhkan perhatian atau menjadi sangat lengket, mereka mungkin merasa kurang diperhatikan dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Anda.' Perilaku ini bisa mencakup interupsi saat Anda sedang berbicara dengan orang lain atau sibuk dengan kegiatan lain.
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
"Kita ingin menggali informasi secara komprehensif apakah sebenarnya yang terjadi, apakah kita terlalu gampang memberikan izin pembuatan rumah sakit, sehingga RS itu tidak care lagi dalam persoalan kemanusiaan," jelas Nihayatul.
Nihayatul menjelaskan, RS swasta memang memiliki kebutuhan untuk menutupi operasional pelayanan kesehatan yang sangat tinggi. Dia juga mengingatkan, rumah sakit juga harus memiliki sisi kemanusiaan yang tak boleh ditinggalkan.
"Sudah diatur pada Undang-undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang memang menjadi salah satu izin syarat mendirikan rumah sakit," pungkas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan Maharani mendukung penuh Pemerintah yang menyiapkan standardisasi Daycare Ramah Anak.
Baca SelengkapnyaPuan menekankan pentingnya pendampingan hukum dan psikologi bagi para korban dan keluarganya.
Baca SelengkapnyaMisiyati merupakan satu dari enam bidan yang bertugas di Rumah Bersalin Desa Sarongan.
Baca SelengkapnyaJokowi kunjungan kerja ke RSUD Bob Bazar Lampung Selatan
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.
Baca SelengkapnyaWakapolda Banten Brigjen Sabilul Alif sambangi RS Bhayangkara Polri Banten usai peristiwa bayi tertukar di Bogor terjadi belum lama ini.
Baca SelengkapnyaSelain itu, DPRD juga berharap Pemprov DKI menyiapkan program yang dapat menenangkan ibu baru.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat tak perlu repot membawa anak berobat atau program bayi tabung ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPuan meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan dan aturan di tempat penitipan anak (TPA).
Baca SelengkapnyaPolres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca Selengkapnya