Cegah kecolongan, pengamanan tahanan terduga teroris di Jatim diperketat
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bertindak cepat pascaaksi bom bunuh diri di Surabaya. Penangkapan para terduga teroris dilakukan di Surabaya dan Sidoarjo, serta wilayah lainnya. Sejumlah terduga teroris ditahan dan menjalani proses hukum.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin mengatakan, membutuhkan ruang tahanan dengan level pengamanan maksimal (maximum security) untuk para tahanan berisiko tinggi. Karena belum banyak ruang tahanan yang memenuhi ketentuan seperti yang dibutuhkan.
"Tadi siang Densus 88 datang ke tempat saya, mau nitip tahanan. Setengah mati mencari tahanan, harus mengecek satu-satu. Yang mampu, bisa menampung hasil tangkapan yang kemaren itu," kata Machfud Arifin di acara Safari Ramadan sekaligus meresmikan ruang tahanan di Polres Malang, Selasa (22/5) malam.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Machfud Arifin menegaskan, bahwa kewenangan melakukan penahanan sepenuhnya di tangan Densus 88. Pihaknya hanya memfasilitasi sesuai yang dibutuhkan.
"Yang punya kewenangan melakukan penahanan adalah Densus 88. Kita membantu memfasilitasi, yang cocok ditahan di mana kita berikan. Yang layak menurut penilaian oleh pihak yang melakukan penahanan dalam hal ini Densus 88. Ya kita berikan, kita bantu," jelasnya.
"Kalau (cocoknya) di Polda, Brimob, atau mungkin Polsek, kalau memang layak ruang tahanannya. Kalau mungkin Polres Malang cocok ya kita serahkan," tegasnya.
Kurun waktu 13-20 Mei 2018, total terduga teroris yang ditangkap sebanyak 74 orang. Sebanyak 14 orang di antaranya tewas karena melawan aparat. Penangkapan terbesar dilakukan di Jawa Timur yakni sebanyak 31 orang dan 4 terduga teroris di antaranya tewas dalam penyergapan.
Sementara itu, terkait ruang tahanan Polres Malang yang baru dinilai telah memenuhi syarat. Bangunan, berikut fasilitasnya sudah dapat mengantisipasi kemungkinan tahanan melarikan diri, seperti yang dialami Polres Malang setahun lalu.
"Ini sudah dicor kanan kiri, muka belakang, sudah tidak akan lari lagi, seperti 17 tahanan yang kabur kemarin itu. Maksimum security-nya sudah bagus, ini sudah dibangun, saya rasa sudah lebih baik," katanya.
Namun demikian untuk keputusan digunakan bagi narapidana teroris, sepenuhnya di tangan Tim Densus 88 Antiteror.
"Penyidikannya yang menjadi persoalan, terlalu jauh dilakukan pemeriksaan bom di sini, kalau tahanannya memungkinkan," katanya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui terduga teroris itu masuk jaringan mana.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaDelapan orang narapidana kasus terorisme dipindahkan dari Rutan Cikeas Jawa Barat ke tiga lapas yang tersebar di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaBerencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca Selengkapnya