Cegah Kecurangan & Praktik Perjokian, Peserta UTBK-SNBT 2024 di UI Diperiksa Pakai Metal Detector
Keterlibatkan badan penjamin mutu internal di masing-masing universitas pusat UTBK diharapkan mempersempit celah kecurangan dan perjokian
Jumlah peserta UTBK tahun ini sebanyak 785.058 dan terdapat 74 pusat UTBK.
Cegah Kecurangan & Praktik Perjokian, Peserta UTBK-SNBT 2024 di UI Diperiksa Pakai Metal Detector
Gelombang pertama UTBK-SNBT 2024 digelar di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Adapun jumlah kehadiran peserta hampir 100 persen.
Jumlah peserta UTBK tahun ini sebanyak 785.058 dan terdapat 74 pusat UTBK.
"Tahun ini, Kemendikbudristek telah memberikan perluasan akses pada daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Indonesia, yaitu terdapat 6 sub UTBK di Mentawai, Nias, Buol, Anambas, dan Sangihe Talaud. Walaupun jumlah pesertanya terbilang kecil, namun mereka sangat merasa terbantu dengan dibukanya perluasan akses ini," kata Ketua Umum Penanggungjawab SNMPB 2024, Prof. Ganefri, Selasa (30/4).
Pada UTBK-SNBT 2024, terdapat penambahan sub UTBK di tujuh Politeknik. Yaitu Batam, Ketapang, Sambas, Indramayu, Nusa Utara, Tual, dan Fakfak. Selain itu, pelaksanaan UTBK-SNBT 2024 juga melibatkan penjamin mutu internal di masing-masing universitas pusat UTBK.
Tim bekerja jauh hari sebelumnya untuk memastikan apakah semua prosedur baku diterapkan.
"Ada instrumen yang harus mereka (peserta) isi. Harapannya bisa lebih baik penyelenggaraannya dan yang penting tidak ada calon mahasiswa yang dirugikan karena kelalaian panitia," ungkapnya.
Sejauh ini, katanya, panitia tidak menemukan indikasi kecurangan. Keterlibatkan badan penjamin mutu internal di masing-masing universitas pusat UTBK diharapkan mempersempit celah kecurangan dan perjokian. Namun jika nanti ditemukan indikasi kecurangan maka akan ditindak tegas.
"Ini yang kita antisipasi juga. Alhamdulillah dengan sistim yang diterapkan hari ini dengan prosedur operasional baku terkait data mahasiswa karena sudah by sistem jadi peluang kecurangan sangat kecil. Bahkan tidak ada ruang perjokian bisa tembus. Jika ditemukan akan kami tindak tegas karena sudah termasuk penipuan jadi termasuk kriminal bisa diproses kalau ada indikasi," katanya.
Bagi peserta yang akan masuk ke ruang ujian terlebih dulu diperiksa oleh panitia. Dipastikan tidak ada alat komunikasi dan benda lainnya yang dibawa peserta ke ruang ujian. Bahkan dilakukan pemeriksaan menggunaka metal detector.
"Mereka semua pakai data, sudah lengkap di ruangnya. Semua perangkat disisihkan, jadi masuk steril ngga bawa apa-apa. Pakai metal detektor," katanya.
Pelaksanaan ujian ini juga ditinjau Direktur Jenderal Diktiristek, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris bersama Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Prof. Ganefri, Ketua Pelaksana SNPMB Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie dan Sekretaris SNPMB, Bekti Cahyo Hidayanto.
Peninjauan diawali dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan dilanjut ke Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK).
Dirjen mengapresiasi upaya UI dalam menyelenggarakan UTBK 2024 sehingga pelaksanaan ujian dapat disiapkan sebaik mungkin. Dengan pengalaman UI yang sudah beberapa kali menjadi salah satu pusat pelaksanaan ujian, secara umum UI telah mempersiapkan dengan sangat baik.
“Fasilitas yang disediakan oleh UI juga dapat memenuhi kebutuhan para peserta ujian, termasuk peserta difabel. Secara pelaksanaan nasional, mereka merupakan salah satu prioritas yang harus diberikan kemudahan akses sehingga dapat terfasilitasi kebutuhannya dalam mengikuti ujian SNBT—UTBK ini. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada UI karena telah mendukung dan mempersiapkan pelaksanaan UTBK tahun ini dengan baik,” katanya.