Cerita Dosen USU Terbang dari Medan ke Jakarta Minta Doa Paus Fransiskus agar Diberi Keturunan
Pria asal Medan, Sumatera Utara bernama Antonio Marro Sipayung mendatangi Gelora Bung Karno (GBK) untuk meminta doa Paus Fransiskus agar diberikan keturunan.
Pria asal Medan, Sumatera Utara bernama Antonio Marro Sipayung mendatangi Gelora Bung Karno (GBK) untuk meminta doa Paus Fransiskus agar diberikan keturunan.
"Ya isinya, saya meminta didoakan kepada bapa suci supaya cepat diberikan keturunan. Ini dalam bahasa Spanyol karena bapa suci orang Argentina," kata Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang sedang kuliah S3 di Institut Pertanian Bogor (IPB) di Jakarta dilansir Antara, Kamis (5/9).
Ia mengaku telah tujuh tahun berumah tangga tetapi belum memiliki keturunan. Doa tersebut dituliskan di sebilah karton dalam bahasa Spanyol yang berbunyi 'Papa Francis Porfavor Oren Por La Descencia Amen!'
Antonio menambahkan dirinya belum berkesempatan mengikuti misa akbar di dalam Stadion Gelora Bung Karno karena tidak memiliki tiket.
"Kebetulan pada saat saya di Medan, saya tidak mendaftar karena saya tahu datangnya ke Jakarta. Kemudian dapat berkat bisa lanjut studi S3 di IPB, kemudian selama kurang lebih satu bulan saya cari info tiket di Jakarta, Medan bahkan ke gereja paroki Bogor tidak dapat juga," kata Antonio.
Meskipun tidak bisa mengikuti misa akbar secara langsung, Antonio tetap berharap agar dapat didoakan oleh Paus agar bisa mendapatkan keturunan.
"Sebagai umat Katolik, kedatangan Paus Fransiskus ini sangat kita nantikan dan ketika kita punya kesempatan tapi tidak punya tiket. Tapi tidak masalah, yang penting kita bisa melihat bapa suci secara langsung, minta doa," katanya.
Pesan Paus di Misa Akbar
Paus Fransiskus berpesan kepada ummat seluruh katolik di Indonesia agar membangun masyarakat yang adil dan tetap berada di jalan perdamaian. Pesam tersebut disampaikan Paus Fransiskus saat memberikan khotbah dalam acara Misa Agung yang digelar di GBK, Kamis (5/9).
"Saudara dan saudari, dalam menghadapi berbagai tugas hidup sehari-hari, menghadapi panggilan yang kita semua rasakan untuk membangun masyarakat yang lebih adil, untuk melangkah maju di jalan perdamaian dan dialog, yang telah lama dipetakan di Indonesia," kata Paus dalam pesannya.
Paus menyebut manusia memang tidak luput dari rasa ketidakmampuan karena rasa komitmen yang begitu besar diembannya. Sehingga terkadang tidak membuahkan hasil yang besar atau bahkan adanya kesalahan-kesalahan yang menyebabkan ummat merasa terhambat dalam perjalanan hidupnya.
"Namun, dengan kerendahan hati dan iman yang sama seperti Petrus, kita juga diminta untuk tidak tetap menjadi tawanan kegagalan kita, dan alih-alih tetap menatap jala kita yang kosong," ucap Paus.
Namun demikian dengan kepercayaan Ummat katolik yang besar kepada tuhan Yesus semua risiko dapat tetap dapat dilalui.