Cerita Gus Yahya Beri Julukan Gus Dur Wali ke 10: Sunan Abdurrahman Wahid
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menghadiri acara Haul Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ke 13, dengan tema 'Gus Dur dan Pembaharuan NU'. Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini menyampaikan, almarhum presiden RI ke-4 itu merupakan wali Allah ke-10.
"Memang seperti yang tadi digambarkan tokoh yang luar biasa kompleks politisi, kyai, budayawan, komentator sepak bola dan sebagainya. Di NU itu, kalau ada tokoh besar dengan warisan kompleks, warisan yang beragam yang raksasa itu biasanya lalu secara gampang saja dipercaya sebagai wali Allah," katanya di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).
"Saya masih teringat, bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di zaman saya dulu, waktu saya remaja waktu itu, rasanya sulit mencari Kyai yang bukan Wali. Nah sekarang bergerak ke zaman ini, saya tengok kanan tengok kiri, kok susah nyari Kyai yang Wali hari ini," sambungnya.
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Siapa anak bungsu Gus Dur? Inayah Wulandari Wahid lahir pada 31 Desember 1982. Ia akrab dipanggil dengan nama panggung Inaya Wahid. Nama Wahid ia dapat dari ayahnya yang merupakan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Inaya merupakan anak bungsu dari Gus Dur dan Sinta Nuriyah.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden. Julukan ini diberikan karena Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur selama masa pemerintahannya, dia mengeluarkan berbagai kebijakan yang merangkul semua kalangan dan mencerminkan sikap toleransi.
-
Bagaimana Gus Dur ganti nama? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan 'Wahid,' yang diambil dari nama ayahnya.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
Yahya lantas menceritakan, bagaimana dirinya bisa memberikan julukan wali Allah ke-10 kepada Gus Dur. Dia mengaku, melakukan pembicaraan dengan Gus Dur di kediamannya di Ciganjur sekitar pukul 06.30 WIB, sehingga belum ada orang yang bertamu ketika itu.
"Belum ada orang lain yang datang ke sini. Jadi saya hanya berdua dengan Gus Dur di ruang tamu rumah," ujar Yahya.
Ketika itu, katanya, dirinya membantu Gus Dur untuk berganti pakaian. Mereka melakukan perbincangan, di tengah-tengah obrolan tersebut, Yahya lantas bercanda kalau Gus Dur Wali Allah ke-10.
"Panjenengan menjadi wali nomor 10, tanya Gus Dur kok bisa? Karena kepingin mampir sowan panjenengan, ziarah wali songo itu tentunya ingin mampir untuk sowan panjenengan. Sehingga panjenengan menjadi wali nomor 10, Gus Dur tertawa," ungkap Yahya.
Menurut Yahya pembicaraan itu terjadi pada 2000 silam. Namun, kini menjadi kenyataan. Setiap yang melakukan ziarah ke Wali Songo, dipastikan berziarah ke makam Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
"Nah sekarang ini ternyata menjadi kenyataan, sekarang ini Gus Dur sungguh-sungguh masuk dalam rangkaian resmi travel untuk mampir ke Tebuireng, ziarah kepada Wali ke-10 yaitu Sunan Abdurrahman Wahid," pungkasnya.
Gus Dur Sosok Multidimensi
Putri sulung Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman Wahid mengatakan, ayahnya merupakan seorang yang multidimensi.
"Sosok yang multidimensi, beliau humoris, beliau pemikir, beliau pembela hak-hak minoritas, beliau pejuang demokrasi, beliau negarawan, beliau komentator sepak bola. Makanya kami sebetulnya panitia ini kemarin ketika memilih tema kami agak dilematis mau memilih Gus Dur dan piala dunia atau Gus Dur dan pembaharuan NU," kata Alissa.
Tema yang diangkat kali ini, katanya, sangat penting bagi perjalanan NU dan sepak terjang Gus Dur.
"Maka malam hari ini akan meneladani sepak terjang perjalanan sebagai pemimpin NU dan warga NU," ujar Alissa.
"Maka pada malam hari ini kita akan menggali bagaimana almafurlah Gus Dur mendorong pembaruan-pembaruan di lingkungan Nahdlatul Ulama," sambung Alissa.
Menurutnya, Gus Dur sangat memprioritaskan Islam dan Indonesia. Sebab, saat dirinya berumur 14 tahun, ayahnya itu sempat menyampaikan tidak bisa memberikan waktu lebih kepada keluarga.
"Saya anak pertama, remaja waktu itu, Gus Dur menyampaikan begini Lissa jangan mengharap bapak iki seperti bapakke konco-koncomu yo, jangan berharap bapak sama seperti bapaknya teman-temanmu, bapak nggak bakalan punya banyak waktu untuk kalian. Karena keluarga itu prioritas bapak nomor 4 nak, nomor satu Islam, nomor 2 Indonesia, nomor 3 NU, nomor 4 baru keluarga. Kamu harus bisa nerima," pungkas Alissa.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud MD menyampaikan pesan almarhum KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kepadanya
Baca SelengkapnyaK.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca SelengkapnyaTidak ada pembahasan politik dalam pertemuan Ganjar dan Yenny Wahid.
Baca SelengkapnyaNusron mengatakan, banyak saksi yang mendengar ‘ramalan’ Gus Dur bahwa Prabowo menjadi presiden di masa tua.
Baca SelengkapnyaZiarah ke Makam Ulama Di Jombang, Mahfud MD Punya Alasan Sendiri
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap agar dukungan dari Barikade Gus Dur akan menjadi energi baru bagi dirinya dan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaYenny menyatakan dukungan Barikade Gus Dur diberikan kepada Ganjar-Mahfud lantaran kedekatan hati.
Baca SelengkapnyaPutri Gus Dur, Yenny Wahid disambut langsung Prabowo, bahkan ketika turun dari mobil. Keduanya terlihat akrab. Yenny dan Prabowo tampak saling memberi hormat.
Baca SelengkapnyaGanjar didampingi politisi PDIP Aria Bima saat berkunjung ke keluarga Gus Dur.
Baca SelengkapnyaYenny mengungkapkan bahwa Mahfud MD merupakan kader Barikade Gus Dur.
Baca Selengkapnya