Cerita Miris Jari Bayi 8 Bulan di Palembang Putus Gara-gara Perawat Lalai
Merdeka.com - Jari kelingking bayi perempuan yang masih berusia 8 bulan, AR, putus gara-gara keteledoran perawat. Kasus ini menjadi heboh setelah keluarga melapor ke polisi dan mendapat respons banyak pihak.
AR dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang akibat mengalami demam, Rabu (1/2). Tiga hari kemudian, Jumat (3/2) siang, cairan infus yang terpasang di lengannya tersumbat sehingga kedua orang tuanya, SP (38) dan SR (36) memanggil perawat untuk memperbaikinya.
Perawat inisial DN kesulitan membuka perban infus pasien. Orang tua pasien berkali-kali meminta perawat pelan-pelan membuka perbannya.
-
Siapa pemilik alat bedah itu? Alat bedah ini milik seseorang yang dikubur dalam makam tersebut, diyakini berprofesi sebagai ahli bedah pada masanya.
-
Siapa yang melakukan tindakan medis? Dewi Perssik mempercayakan Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyimpanan sel telurnya.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana cara dokter mengeluarkan benda asing tersebut? Setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua anak tersebut, seorang ahli THT memutuskan untuk melaksanakan prosedur operasi. Dokter menggunakan tiga jenis alat yang berbeda sebelum akhirnya berhasil mengeluarkan benda asing itu.
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Siapa yang melakukan operasi? PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima bekerja sama dengan Rotary Club of Semarang Bojong menyalurkan bantuan sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis untuk bayi dan anak-anak yang dilaksanakan pada 24-27 Januari 2024 di RS Katholik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Namun, DN mengambil gunting besar untuk membuka infus itu tetapi justru membuat jari kelingking bayi itu putus. Kejadian itu membuat heboh dan orang tua pasien tak terima sehingga memilih melapor ke Polrestabes Palembang.
"Saya tidak terima cara kerja perawat itu, sudah dibilangin pelan-pelan saja, tapi malah ambil gunting besar. Bukannya perban yang lepas, kelingking anak saya malah yang terpotong," ungkap SP, Senin (6/2).
Usai kejadian, tim medis melakukan operasi penyambungan jari pasien selama 1,5 jam. Kemudian, manajemen rumah sakit menyampaikan permohonan maaf dan meminta kasus ini tidak sampai ke ranah hukum.
"Walaupun ada niat baik, kami tidak terima. Perbuatan perawat itu harus dihukum," ujarnya.
Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang Muksin menjelaskan, perawat DN termasuk perawat senior dan berpengalaman karena telah 18 tahun bekerja. Meski demikian, pihaknya mengakui tindakan itu adalah kesalahan dalam perawatan.
"Kami langsung bersikap tegas, DN dinonaktifkan sebagai perawat dan akan diproses oleh Komite Medik," kata dia.
Dia mengatakan, pasien tengah menjalani perawatan intensif, baik penyembuhan demamnya maupun pemulihan pascaoperasi. Manajemen memindahkan ruang perawatan pasien dari kelas III menjadi VIP.
"Itu salah satu bentuk permohonan maaf kami, perawatan akan maksimal karena dijaga tiga perawat dan dokter," terangnya.
Meski mengakui adalah sebuah kesalahan, pihaknya berharap keluarga dapat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Rumah sakit siap bertanggungjawab atas dampak yang dialami bayi AR.
DPRD Sumsel Turun Tangan
Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsrl Mgs Syaiful Padli menyebut kasus ini menjadi perhatian. Pihaknya segera memanggil manajemen RS Muhammadiyah Palembang untuk meminta klarifikasi dan keterangan lebih lanjut.
"Kejadian ini sangat memprihatinkan, sungguh miris jika seorang perawat bisa melakukan kesalahan fatal seperti itu. Kami akan panggil manajemen rumah sakit," tegasnya.
Menurut dia, perawat, apalagi sudah terbilang senior seyogyanya melakukan tindakan sesuai prosedur. Namun bisa juga adanya keteledoran dan ketidakhati-hatian dalam menangani pasien.
"Kami akan mencarikan solusi untuk mengatasi masalah ini, jangan sampai menjadi bola liar di masyarakat," kata dia.
Hotman Paris Siap Dampingi
Kasus ini ternyata telah sampai ke telingan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Melalui akun instagram pribadinya @Hotmanparisofficial, dia menyatakan siap membantu keluarga korban untuk mendapatkan keadilan.
"Saya dihubungi ibu korban bernama Sri, yang mengadu jari anaknya terpotong saat buka infus. Saat akan membuka gunting perban jari kelingkingnya ikut terpotong," kata Hotman.
Menurut dia, kerugian besar tidak hanya ditanggung korban, melainkan pihak keluarga. Dirinya pun menawarkan akan membawa kasus ini ke jalur hukum mengingat perbuatan sang perawat adalah perbuatan pidana.
"Pelaku dapat dikenakan Pasal 360 KUHP tentang kealpaan yang menyebabkan orang lain mendapat luka-luka dengan hukuman penjara lima tahun," tegasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata kemaluan korban terpotong cukup dalam sehingga langsung dilarikan ke RSUD.
Baca SelengkapnyaKelamin bocah, AFK (8), terpotong saat khitan massal di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Kasus ini dilaporkan masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaNasib malang dialami seorang bocah, AFK (8), yang harus kehilangan alat kelaminnya karena terpotong saat mengikuti sunatan massal.
Baca SelengkapnyaAnak itu merupakan penumpang KRL Rangkasbitung Nomor 1720 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung.
Baca SelengkapnyaJaringan di tangannya mengalami kematian atau tak berfungsi sehingga mesti operasi.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaWanita tidak sengaja menelan jarum saat hendak kenakan hijab hingga masuk ke saluran pernapasan. Begini keadaannya.
Baca SelengkapnyaJarum yang ditemukan tersebut ternyata ditinggalkan oleh tenaga medis saat wanita itu melahirkan 18 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaPerkembangan kasus bayi Nala yang diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca Selengkapnya