Cerita Moeldoko ancam gorok anggota TNI yang terlibat politik praktis
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko melihat masyarakat kini telah dewasa dalam berdemokrasi. Itu terlihat dari suksesnya pelaksanaan pemilihan kepala daerah, pemilihan legislatif dan eksekutif beberapa tahun belakangan.
"Bangsa Indonesia pada dasarnya telah memiliki kedewasaan berdemokrasi, kedewasaan berpolitik yang sangat baik," ujar Moeldoko di Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (24/1).
Menurut Moeldoko, situasi pemilihan umum kini juga sangat berbeda dengan empat tahun lalu. Di 2014, saat dirinya menjabat sebagai Panglima TNI, suasana pesta demokrasi kurang baik. Netralitas TNI pun dipertanyakan oleh masyarakat sebab Pilpres kala itu melibatkan mantan anggota TNI Prabowo Subianto.
-
Kapan Indonesia menerapkan demokrasi terpimpin? Demokrasi Terpimpin (1959-1965) adalah sistem pemerintahan yang diterapkan di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
-
Apa yang menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia? Gedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
-
Siapa yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Peringatan Hari Santri seyogyanya sebagai pengingat bahwa para santri punya andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, teruslah berjuang di jalan dakwah untuk memelihara persatuan dan kerukunan Tanah Air. Selamat Hari Santri Nasional 2023!
-
Kapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia akan berlangsung? Pilkada serentak tahun 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024.
-
Kapan Jenderal Soedirman berpesan agar mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Pertahankan kemerdekaannya sebulat-bulatnya. Sejengkal tanah pun tidak akan kita serahkan kepada lawan, tetapi akan kita pertahankan habis-habisan. Meskipun kita tidak gentar akan gertakan lawan itu, tetapi kita pun harus selalu siap sedia. - Jenderal Soedirman
-
Bagaimana demokrasi diterapkan dalam kehidupan masyarakat? Di berbagai negara di dunia, implementasi demokrasi terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari pemilihan umum, sistem representatif, hingga partisipasi langsung rakyat dalam pengambilan keputusan.
"Waktu itu ada dua kekuatan face to face, satunya calon mantan TNI, waktu itu saya Panglima TNI sehingga kecenderungan masyarakat curiga kepada saya," ucapnya.
Namun, Moeldoko mengaku berhasil menunjukkan kepada masyarakat bahwa TNI betul-betul netral dan tidak berpolitik praktis. Moeldoko tidak henti-hentinya mengingatkan kepada para prajurit agar tidak terpengaruh oleh politik praktis.
"Waktu itu saya katakan, TNI tidak bisa dipengaruhi dan tidak mau dipengaruhi oleh siapa pun," katanya dengan nada tegas.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini juga selalu mengingatkan kepada para prajurit agar memegang kuat garis komando. Bahkan Moeldoko tidak segan-segan mengancam akan menggorok leher prajurit yang berpolitik praktis.
"Saya pesan ke dalam (para prajurit), 'eh lu jangan macam-macam dengan politik, kalau macam-macam coba ke luar dari perintah saya seorang panglima (maka) leher kamu akan saya gorok'. Sehingga prajurit saya (waktu itu) sungguh-sungguh," kisahnya.
Tak hanya memberikan pesan kepada para prajurit, Moeldoko juga menyampaikan pesan ke luar atau kepada pihak yang bersaing. Moeldoko menegaskan, jangan coba-coba mempengaruhi prajurit TNI dengan politik praktis.
"Pesan ke luar 'jangan coba-coba mengganggu prajurit saya dalam konteks politik praktis'. Dan prajurit telah menjalankan perintah saya, dia memiliki garis komando yang sangat kuat," ucapnya.
Moeldoko mengatakan netralitas TNI memang harus dijaga dan itu dilakukannya secara konsisten selama menjabat sebagai Panglima TNI.
"Itu sikap politik saya waktu itu sangat jelas, tegas alhamdulillah. Dan pernyataan itu semuanya pada posisi yang teruji dan tidak bisa main-main," tuntas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko menekankan instansi terkait tak boleh diam saja apabila ada praktik korupsi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini kali pertama Moeldoko bertemu dan bersalaman dengan AHY, usai konflik di Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut Satpol PP secara organisasi belum mendapatkan posisi yang jelas seperti Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca SelengkapnyaMenteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menjelaskan dalam UU Pemilu sudah diatur bahwa presiden, wakil presiden yang melakukan kegiatan kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara, kecu
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.
Baca Selengkapnya