Cerita Pak Haji disantet, 5 paku sepanjang 12 sentimeter dalam lutut
Merdeka.com - Biasanya jika seorang terkena santet, maka pasti akan berusaha bagaimana bisa terhindar dari santet atau guna-guna yang dikirimkan, sebagai wujud balas dendam atau keirian atas keberhasilan orang lain.
Sebut saja Pak Haji asal Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri Kediri Jawa Timur, yang kini telah almarhum. Beliau selain seorang petani yang berhasil, dia adalah orang yang istikamah mengaji Alquran setiap hari.
Keberhasilannya sebagai petani tebu membuat banyak orang iri kepadanya, meski apa yang dia lakukan sebenarnya adalah hal wajar. Sebab jika diperhatikan dia lebih banyak mengajinya dari pada seharian mengurus tanaman tebunya.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Bagaimana cara santet tersebut bekerja? 'Rangkaian upacara ritual ini termasuk dalam ranah kutukan pengikatan Athena dan bertujuan untuk 'mengikat' atau menghambat kemampuan fisik dan kognitif dari individu yang disebutkan.'
-
Siapa yang ditandu? Kondisi Safriani kini tampak membaik. Perempuan 34 tahun yang berprofesi sebagai bidan kampung di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini, telah mendapat pertolongan medis di rumah sakit.
-
Siapa yang menusuk batu? Konon, bagian lubang yang ada di bagian tengah batu merupakan bekas tusukan keris milik Datuak Parpatiah Nan Sabatang.
-
Bagaimana jin bisa menyebabkan sakit? Keyakinan mengenai pengaruh jin dalam menyebabkan sakit menahun seperti pusing di kepala, mendengung di telinga, pegal di bahu, belikat, dan paha, sakit gigi, mata, tenggorokan, serta rasa sesak di lambung dan dada.
-
Mengapa duri ikan yang tersangkut bisa berbahaya? Jika tidak segera ditangani dengan benar, duri ikan yang terjebak dapat mengakibatkan pendarahan atau bahkan kesulitan bernapas.
Pak Haji yang juga lulusan pesantren Lirboyo Kediri dan sekaligus murid KH Mazuqi Dahlan dan KH Mahrus Ali. Lirboyo ini suatu ketika pernah mendapatkan kiriman santet yakni berupa paku panjang. Benda ini menyasar Pak Haji saat sedang salat malam. Meski secara ilmu dia bisa menolaknya namun dia membiarkan paku itu masuk ke dalam tubuhnya, tepatnya mengenai lutut kanan.
Seketika santet paku itu masuk kaki kanannya tepatnya di lututnya hingga akibatnya tidak bisa berjalan. Kakinya bengkak dan membiru, merdeka.com yang kala itu menyaksikan seakan tak percaya mengapa Pak Haji ini membiarkan santet masuk ke dalam tubuhnya, padahal dia mampu menolaknya.
"Biarkan saja, biarkan orang yang nyantet senang, kalau senang dia akan merasa berhasil. Tapi dia lupa bahwa saya punya Allah SWT yang Maha Segalannya," ujar Pak Haji yang membuat merdeka.com kagum dengan keteguhannya.
Hari demi hari lutut itu semakin membengkak dan biru, Pak Haji tak juga berusaha melawannya. Rasa sakit tak lagi dia rasakan, dia hanya ingin si penyantet senang. Satu minggu berlalu, Pak Haji dalam keadaan sakit akibat santet masih bisa berjalan dengan dipapah, berjalan dengan tertatih-tatih untuk mengambil air wudu. Dia masih bisa menjalan salat lima waktu dengan duduk serta mengaji Alquran tanpa putus.
Karena banyaknya keluarga yang tak tega melihat kejadian tersebut, akhirnya dia mengumpulkan seluruh keluargannya tentang derita yang dia alami. Pak Haji memerintahkan mengambil bak mandi yang ditaruh di bawah tempat dia duduk setiap hari selama mendapat ujian.
Dengan doa tertentu dan disertai teriakan panjang, kedua tangan Pak Haji memegang pahanya dan mengurut hingga ke bawah, secara ajaib tiba-tiba paku panjang ukuran 12 sentimeter keluar dari lutut. Tidak hanya hanya satu, tapi jumlahnya 5.
Dengan disaksikan keluarga besarnya setelah paku-paku itu keluar dari tubuh Pak Haji, ucapan Subhanallah membahana di seluruh ruangan. Mereka seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi, bahkan membayangkannya pun tak mampu.
"Abah ihlas, dengan apa yang terjadi, orang jahat ini sudah puas, tapi dia lupa bahwa abah tidak mati karena santet ini. Mari kita doakan semoga si penyantet segera sadar dan bertaubat kepada Allah," pesan si Pak Haji kepada keluargannya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sebenarnya bukan sasaran dari ustaz. Kebetulan korban lewat saat ustaz melempar kayu berpaku tersebut.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan korban berinisial KAF (13).
Baca SelengkapnyaKorban yang pada saat itu sedang mengendarai mobil tiba-tiba mengeluhkan sakit pada bagian kakinya.
Baca Selengkapnya