Cerita Tim Medis Covid-19, Antara Takut Terpapar dan Kemanusiaan
Merdeka.com - Berada di garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan pasien positif Covid-19, tenaga medis dihadapkan pada tingginya risiko terpapar pandemi tersebut. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat tenaga medis untuk merawat dan memberikan dukungan moril pada pasien.
Liputan6.com berkesempatan berbincang dengan salah seorang perawat di RS Ahmad Muchtar Bukittinggi. Perawat itu bercerita soal suka duka merawat pasien Covid-19.
Kepala Penanggung Jawab Perawat Khusus Covid-19 RS Ahmad Muchtar Bukittinggi, Fatria mengatakan, yang menjadi buah pikiran baginya dan teman-teman adalah ketakutan terpapar virus.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang membuat orang takut berlebihan? Rasa takut adalah respons alami manusia terhadap situasi yang dianggap berbahaya atau mengancam. Namun, ketika takut menjadi berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari, itu bisa menjadi masalah serius yang membutuhkan penanganan.
Meski dengan APD lengkap, tidak menutup kemungkinan untuk terpapar. Hanya saja itu merupakan tugasnya sebagai perawat. Selain khawatir terpapar Covid-19, ia juga mengaku memiliki beban psikologi untuk berinteraksi dengan keluarga sepulang dinas.
"Saya membatasi diri dengan keluarga untuk sementara waktu, tapi masih tinggal di rumah ketika pulang dari rumah sakit," ujarnya.
Beban juga bertambah di pundaknya ketika ia ditunjuk menjadi kepala penanggung jawab perawat lainnya. Upaya-upaya terus ia lakukan untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri dan timnya agar kemungkinan terpapar dapat diminimalisir.
"Kami lakukan pembelajaran terus bagaimana menggunakan APD yang benar sesuai protokol, atau membersihkan diri setelah dinas," ujar Fatria.
Ia mengaku keadaan yang cukup berat dirasakannya bersama teman-teman perawat yang lain, saat virus Corona mulai mewabah di Sumbar, sekitar dua minggu lalu.
"Ketakutan pasien yang disampaikan kepada kami juga menjadi dilema tersendiri," sebutnya.
Bahkan, ia bercerita teman sejawatnya ada yang sampai menangis melihat pasien yang diisolasi.
"Namun sejauh ini kami melaluinya dengan lancar dan banyak sekali pengalaman," katanya.
Untuk penanganan Covid-19 di RS Ahmad Muchtar saat ini terdapat 21 perawat yang dibagi dalam tiga shift. Perhatian rumah sakit juga baik kepada tenaga medis.
"Kami hingga saat ini masih semangat, dukungan dari berbagai pihak adalah salah satu pendorongnya," sebut dia.
Fatria menyebut saat ini stok APD di rumah sakit tempat ia berdinas mulai menipis. Bantuan dari beberapa pihak belum mencukupi karena pasien yang dirawat cukup banyak.
"Jika APD tidak ada, kami juga tidak mau konyol masuk ke ruang isolasi," ucapnya.
Sebagai penanggung jawab, ia harus memastikan semua anggotanya mendapatkan fasilitas memadai.
Fatria juga bercerita soal susahnya bekerja dengan APD lengkap. Panasnya baju dan masker kedap udara yang dikenakan membuat geraknya menjadi terbatas.
"Kadang-kadang sampai sesak napas memakai APD, namun tidak masalah," katanya.
Kemudian ia juga mengucapkan terimakasih kepada orang-orang baik yang sudah mengirim dukungan semangat kepada tenaga medis. Banyak masyarakat yang mengirim vitamin dan makanan untuk mereka.
"Ketika ada yang mengirim makanan, dilampirkan dengn secarik kertas yang berisi kata-kata untuk menyemangati kami," Fatria mengungkapkan.
Reporter: Novia HarlinaSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidupnya
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI bongkar cerita saat dirinya sakit di hutan yang bikin merinding.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaSebelum dibawa ke Rumah Sakit Borromeus Bandung, Atalia menemani RK mendaftar sebagai calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaKabar kurang sedap datang dari pilot Vincent Raditya. Ia tengah menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit
Baca SelengkapnyaAgung mengatakan pihaknya meminta maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Baca Selengkapnya