Curah Hujan di Indonesia Alami Peningkatan Hingga November, Ini Sebab Utamanya
Merdeka.com - Sebagian besar wilayah Indonesia mulai mengalami peningkatan intensitas hujan yang diprediksi hingga November 2022. Kondisi itu dipicu fenomena La Nina yang semakin melemah.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, hingga pertengahan Agustus 2022, pemantauan terhadap anomali iklim global yaitu terhadap Samudra Pasifik ekuator, menunjukkan La Nina masih berlangsung. Tetapi dengan intensitas lemah. Adapun kisaran nilai anomali suhu di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur sebesar -1,04.
Sementara itu, kondisi anomali suhu muka laut di Samudra Hindia menunjukkan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) dalam kondisi negatif dengan indeks dipole mode sebesar -1,0.
-
Apa itu El Nino? El Nino adalah fenomena global yang terjadi hampir di seluruh negara yang terletak pada garis ekuator, salah satunya Indonesia.
-
Di mana El Nino terjadi? El Nino disebabkan oleh meningkatnya suhu perairan yang berada di Samudera Pasifik terutama bagian tengah.
-
Kapan puncak El Nino? Suhu permukaan laut merangkak naik di atas 0,5 derajat Celsius sekitar Mei 2023 dan mencapai puncak antara November atau Desember 2023.
-
Apa contoh anomali cuaca? Contoh anomali cuaca yakni seperti badai salju yang menghantam Amerika Selatan.
-
Bagaimana BMKG menentukan kekuatan El Nino? Ia mengatakan, berdasarkan prediksi BMKG, indeks El Nino semakin menguat dari yang awalnya masih lemah kemudian mulai menjadi moderat.
-
Kapan puncak El Nino terjadi? Puncak fenomena El Nino akan terjadi pada Agustus 2023 sehingga pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya menyiapkan langkah mitigasi agar bencana kekeringan dapat meminimalisasi jumlah gagal panen di tingkat petani
"Artinya, kombinasi antara La Nina lemah dengan dipole mode sebesar -1,0 dan fenomena minus IOD itu akan tetap bertahan hingga November 2022. Kombinasi antara La Nina lemah dengan Indian Ocean dipole yang negatif mengakibatkan kontribusi pada meningkatnya curah hujan di Indonesia," jelas Dwikorita dalam jumpa pers daring, Rabu (31/8).
Dwikorita menyebut, hingga November 2022 akan terjadi peningkatan curah hujan. Selain karena La Nina melemah, peningkatan curah hujan juga disebabkan suhu muka air laut di Indonesia yang menghangat sampai November.
Sebelumnya, hasil pemantauan perkembangan musim kemarau 2022 hingga akhir Agustus 2022 menunjukkan, sebagian besar zona musim di wilayah Indonesia atau 265 zona musim (ZOM) atau 37,9 persen ZOM telah memasuki musim kemarau. Namun belum semua wilayah Indonesia memasuki musim kemarau.
Merujuk pada normalnya pada akhir bulan Agustus, seharusnya sudah 336 ZOM atau 50,22 persen telah memasuki musim kemarau. Artinya ada keterlambatan musim kemarau, di mana hanya 37,9 persen ZOM sesuai yang diprediksi. Demikian dikutip dari Antara.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini hujan masuk secara gradual ke wilayah Indonesia yang terjadi karena La Nina sudah mulai aktif kembali alam kategori lemah.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki fenomena La Nina pada September 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAwal musim hujan 2023/2024 tidak bersamaan di seluruh Indonesia. Di Jakarta dan daerah lainnya hujan diperkirakan akan dimulai pada November.
Baca SelengkapnyaLa Niña menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia, yang dapat berisiko menimbulkan banjir dan berdampak negatif bagi para petani.
Baca SelengkapnyaHujan Turun padahal Masih Musim Kemarau, BRIN ungkap penyebabnya
Baca SelengkapnyaSuhu maksimum tercatat terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 37,1 Derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaSuhu udara maksimum tertinggi di Indonesia selama sepekan terakhir tercatat terjadi di Palu 37,8°C pada 23 April lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaDaerah itu memang curah hujan sedikit berkurang tetapi tidak sampai terjadi kekeringan.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaHingga awal 2024, dampak El Nino masih akan dirasakan di Indonesia. Ancaman kekeringan melanda sejumlah wilayah.
Baca Selengkapnya