Usai Panas Terik, Musim Hujan di Jakarta Bakal Terjadi November
Awal musim hujan 2023/2024 tidak bersamaan di seluruh Indonesia. Di Jakarta dan daerah lainnya hujan diperkirakan akan dimulai pada November.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya baru akan mengalami musim hujan pada November mendatang.
Usai Panas Terik, Musim Hujan di Jakarta Bakal Terjadi November
"Prediksi awal musim hujan 2023/2024, November (wilayah) Sumatera Selatan, Lampung sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto ketika dihubungi, Jumat (29/9).
Guswanto menjelaskan, waktu terjadinya musim hujan bisa berbeda-beda setiap daerah. Maka dari itu, panas terik akibat musim kemarau di Jakarta juga bakal terjadi sampai November.
"Sesuai Prediksi BMKG, El Nino masih berlangsung hingga awal tahun 2024. Sedangkan musim kemarau berhentinya seiring dengan dimulainya musim hujan. Awal musim hujan 2023/2024 tidak bersamaan di seluruh Indonesia."
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.
Secara rinci, berikut daftar musim hujan yang terjadi di wilayah lain Indonesia:
- September: sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian selatan.
- Oktober: Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, sebagian besar Kalimantan Timur.
- Desember : Jawa Timur bagian utara, sebagian besar NTB, sebagian besar NTT, sebagian besar Sulawesi Tenggara, dan Maluku.
Sebelumnya, suhu Jakarta dan sekitarnya terasa sangat panas pada Kamis (28/9).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab wilayah Indonesia, khususnya Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, terasa lebih panas dibanding daerah lain pada Kamis (28/9) hari ini.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, karena tiga daerah ini masih mengalami musim kemarau karena angin timuran.
"Pada saat ini sebagian wilayah Indonesia bagian selatan cenderung masih musim kemarau. Hal tersebut akibat dari angin timuran yang berasal dari belahan bumi selatan yang membawa massa udara kering masih cukup kuat berembus," kata Guswanto kepada merdeka.com, Kamis (28/9).
Pengaruh El Nino dan IOD Positif juga membuat potensi pembentukan awan hujan menjadi lebih rendah. Hal ini akan mengakibatkan musim hujan akan menjadi lebih lambat.
"Akibat dari kondisi atmosfer yang relatif kering sehingga polutan yang udara sulit terdispersi dan tercuci oleh curah hujan sulit terjadi," tambah Guswanto.