Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dada melepuh akibat air panas, penumpang gugat Garuda Indonesia Rp 11,25 M

Dada melepuh akibat air panas, penumpang gugat Garuda Indonesia Rp 11,25 M Kosmariam & David Tobing. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang penumpang maskapai Garuda Indonesia, Kosmariam melayangkan gugatan senilai Rp 11,25 miliar. Sebab, ia mengalami kejadian tak mengenakan saat menumpang pesawat dengan nomor penerbangan GA264, Jakarta-Banyuwangi, 19 Desember 2017.

Kosmariam ketumpahan air panas saat pramugari memberikan makanan kepada penumpang (Meal and Beverage Serving) sebanyak dua gelas. Akibatnya, dada, leher serta tangan Kosmariam melepuh.

Ia menuntut maskapai pelat merah itu Rp 11,25 miliar. Rp 1,25 miliar atas kerugian material, dan senilai Rp 10 miliar ganti rugi imaterial.

Melalui kuasa hukumnya, David Tobing, Kosmariam telah mengajukan gugatan tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 215/PDT.G/2018/PN.JKT.PST pada Rabu 11 Maret 2018.

Gugatan sebesar Rp 11,5 miliar ini menurut Kosmariam merupakan hal yang wajar. Kosmariam yang mengaku cucu dari Pakubuwono IX ini merasa dirugikan dalam banyak hal.

"Satu bulan saya enggak ngapa-ngapain. Hanya tidur, duduk. Saya enggak bisa nyuci, harus menyuruh orang. Itu kerugian buat saya juga, selama berbulan-bulan juga harus sewa sopir, biasanya saya selalu membawa mobil sendiri," ujar Kosmariam di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (13/4).

Kosmariam mengaku, usai ketumpahan air panas, pramugari Garuda Indonesia langsung meminta maaf. Sang pramugari sempat menangis dan meminta agar Kosmariam memaafkannya.

"Saya langsung dikasih gel. Cuma dikasih gel sama pramugari. Padahal masih ada satu jam lagi penerbangan," kata dia.

Kuasa hukum Kosmariam, David langsung menceritakan kronologi kejadian kliennya ketumpahan air panas. Menurut David, awalnya kliennya hendak berangkat menuju Bali untuk sebuah pekerjaan.

Lantaran tak dapat tiket menuju Bali, Kosmariam memilih keberangkat ke Banyuwangi. Dengan harapan bisa tiba di Bali dengan menggunakan jalur darat dan air dari Bayuwangi.

Di dalam pesawat menuju Banyuwangi, Kosmariam duduk di kursi terdepan dan berada di pinggir kabin bersama rekannya. Pada saat pemberian makanan dan minuman, Kosmariam tertidur.

"Jadi temannya itu meminta dua teh panas. Entah bagaimana pramugarinya itu memberikan teh panas melalui atas kepala Ibu Kos (Kosmariam)," kata David.

David mengatakan, lazimnya seorang pramugari memberikan makanan dan minuman melalui depan. Lantaran sang pramugari memberi minuman melalui atas kepala, alhasil tubuh bagian dada, leher dan tangan Kosmariam terkena air panas.

"Menurut keterangan teman Ibu, pramugarinya sedang mengobrol. Itu (pesawat) baru terbang. Ibu Kos duduk di depan. Jadi air sedang panas-panasnya," kata David.

Cuaca pada saat pemberian makanan dan minuman sedang baik. Tidak ada getaran yang terjadi di dalam sebuah pesawat. David berpendapat kejadian tersebut murni kesalahan pramugari yang tak fokus memberikan minuman panas.

Usai terkena air panas, Kosmariam langsung meminta selimut. Kosmariam langsung membuka bajunya lantaran merasakan panas di tubuhnya. Selimut dia jadikan penutup tubuhnya.

"Ibu membuka bajunya agar tidak lengket, setelah ketahuan ternyata payudaranya sudah melepuh. Kulit luar copot," kata dia.

Saat tiba di Bandara Blimbingsari, Kosmariam mengaku langsung dijemput oleh kru Garuda dan siap jika Kosmariam membutuhkan ambulans. Namun Kosmariam lebih memilih naik bus bandara.

Kosmariam langsung dilarikan menuju sebuah rumah sakit di Banyuwangi. Menurut Kosmariam, rumah sakit tersebut terlalu kecil dan hanya menggunakan obat-obatan generik.

Segala bentuk pembiayaan menurut Kosmariam dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia. Termasuk pembiayaan saat Kosmariam berobat di Jakarta.

Namun Kosmariam melihat tak ada tindakan yang lebih dari pihak Garuda kepada dirinya. Kosmariam mengaku dirinya seperti dijadikan pengemis oleh pihak Garuda Indonesia.

"Kalau mau berobat, saya harus menelpon orang Garuda, tidak ada inisiatif dari pihak Garuda untuk menghubungi langsung, atau bertanya soal keadaan saya," kata Kosmariam.

Hal tersebut salah satu yang menjadi alasan Kosmariam mengajukan gugatan ke PN Jakarta Pusat. Gugatan dia ajukan lantaran ingin pihak Garuda memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan seperti dirinya di kemudian hari.

"Setelah digugat, baru deh mereka menghubungi saya lagi," kata Kosmariam.

Meski sudah berbulan-bulan insiden itu terjadi, namun hingga kini Kosmariam mengaku masih merasakan sakitnya tersiram air panas. Apalagi di bagian yang terkena.

"Luka hingga kini masih berwarna merah dengan tepian hitam, masih pedih kalau terkena keringat atau sabun dan kadang gatal yang amat sangat. Kata dokter itu proses penyembuhan," imbuh Kosmariam.

Reporter: Fachrur RozieSumber : Liputan6.com

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Emosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Emosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih

Emosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih

Baca Selengkapnya
Pria Paruh Baya di Cilandak Luka Bakar Akibat Ledakan Gas Elpiji
Pria Paruh Baya di Cilandak Luka Bakar Akibat Ledakan Gas Elpiji

Polisi menyebut kondisi rumah korban rusak kendati tidak terlalu parah.

Baca Selengkapnya
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara

Tujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.

Baca Selengkapnya
Ledakan di Pelabuhan Benoa Berasal dari Kapal Ikan, Dua Orang Terpental
Ledakan di Pelabuhan Benoa Berasal dari Kapal Ikan, Dua Orang Terpental

Peristiwa ledakan di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, berasal dari kapal ikan KM Permata 168

Baca Selengkapnya
Kronologi KM Umsini Terbakar saat Sandar di Pelabuhan Makassar
Kronologi KM Umsini Terbakar saat Sandar di Pelabuhan Makassar

Belum diketahui penyebab kemunculan asap di dalam KM Umsini.

Baca Selengkapnya
Kebakaran di Kompleks Lanud Halim Perdanakusuma, 13 Kios dan 1 Musala Dilahap Api
Kebakaran di Kompleks Lanud Halim Perdanakusuma, 13 Kios dan 1 Musala Dilahap Api

Api berhasil dipadamkan sejak pukul 10.36 WIB, setelah 15 unit dengan total 75 personel dikerahkan ke lokasi.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Motif Pelajar Siram Air Keras ke Siswa SMA di Pulogadung Jaktim
Terungkap, Ini Motif Pelajar Siram Air Keras ke Siswa SMA di Pulogadung Jaktim

Kini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Satu Pelaku Penyiraman Air Keras ke Sejoli di Cengkareng
Polisi Tangkap Satu Pelaku Penyiraman Air Keras ke Sejoli di Cengkareng

Stanlly belum menjelaskan secara gamblang penangkapan pelaku, termasuk motif penyiraman air keras.

Baca Selengkapnya
Kronologi Lansia Tercebur di Kali Tebet, Angin Kencang Bikin Korban Tiduran Langsung Jatuh
Kronologi Lansia Tercebur di Kali Tebet, Angin Kencang Bikin Korban Tiduran Langsung Jatuh

Kejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.

Baca Selengkapnya
2 Penumpang Luka-Luka Akibat KM Umsini Terbakar di Pelabuhan Makassar, Langsung Dilarikan ke RS
2 Penumpang Luka-Luka Akibat KM Umsini Terbakar di Pelabuhan Makassar, Langsung Dilarikan ke RS

Polisi menyebut, kedua korban tersebut akibat menghirup asap dan loncat dari tangga utama kapal akibat panik.

Baca Selengkapnya
Pelaku Penyiraman Air Keras ke Anggota Brimob saat Bubarkan Tawuran di Jaktim Ditangkap
Pelaku Penyiraman Air Keras ke Anggota Brimob saat Bubarkan Tawuran di Jaktim Ditangkap

Polisi meringkus pelaku penyiraman air keras terhadap anggota Brimob saat tawuran di kawasan Mall Basura, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Viral Driver Ojol Tertimbun Aspal Panas saat Tunggu Penumpang, Begini Nasibnya Sekarang
Viral Driver Ojol Tertimbun Aspal Panas saat Tunggu Penumpang, Begini Nasibnya Sekarang

Belvin dikenal sebagai CEO PT Ilmu Saham Indonesia menjenguk Firmansyah di rumah sakit pada Selasa (23/7).

Baca Selengkapnya