Danjen Kopassus diserang info hoax, ini akun yang menyebarkan
Merdeka.com - Penyebaran informasi hoax di media sosial ternyata juga menyasar Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kali ini Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), Mayjen TNI Madsuni yang menjadi sasaran.
Foto Madsuni sedang wawancara dengan jurnalis 'dibumbui' kata-kata seolah-olah itu pernyataannya. Dalam kabar bohong itu tertulis 'FPI itu Ormas terbesar yang suka membantu memberantas kemaksiatan'.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks tentang IKN? Sebuah unggahan di platform X menarasikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) dikhususkan untuk warga China.Postingan tersebut diunggah oleh akun X bernama @dancersejati07 pada Senin (24/6) dan telah diposting ulang hingga 493 kali.
Kapen Kopassus, Letkol Inf Joko TH mencoba meluruskan info yang berkembang sejak 29-30 Januari lalu. Adalah akun facebook Bafruzzaman yang menampilkan pernyataan dan foto Madsuni.
"Pernyataan dari Danjen Kopassus tersebut adalah tidak benar. Berita hoax semata," tegasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (31/1).
Menurutnya, foto tersebut adalah foto lama saat Danjen Kopassus jumpa pers dengan media pada Upacara Penyerahan Satuan Kopassus, 8 Oktober 2016. Menurutnya, Danjen tidak pernah sekalipun dihubungi atau diwawancarai oleh pemilik akun tersebut.
"Segala tindak tanduk provokatif adu domba dalam akun facebook tersebut sepenuhnya tanggung jawab Bafruzzaman," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI minta pemilik akun menghapus postingan-postingan video yang telah dibuat dan telah dipublikasi.
Baca SelengkapnyaCerita Panglima TNI Jadi Korban Hoaks Video Dukung Anies, Perintahkan Anak Buah Lacak Pelaku
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya sudah menurunkan beberapa berita atau informasi yang dianggap hoaks atau tidak benar.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Prabowo menyiapkan 80 anggota Kopassus untuk melakukan penjagaan di Kejagung
Baca SelengkapnyaBerikut momen istimewa Menko Luhut disopiri oleh Danjen Kopassus.
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca Selengkapnya