Dasar Mendikbud Nadiem Ingin Ubah Ujian Nasional
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membandingkan antara Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Kaitannya dalam mengukur prestasi siswa.
Nadiem mengatakan, Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter menitikberatkan pada numerasi dan literasi. Lebih lanjut Nadiem menjelaskan, Numerasi sendiri bukan kemampuan menghitung tetapi kemampuan menggunakan konsep matematika yang tidak terlalu rumit dan diaplikasikan kepada suatu masalah yang nyata.
Sedangkan, Literasi bukan kemampuan membaca tetapi kemampuan memahami isi konten dari suatu bacaan dan menganalisanya.
-
Kenapa ANBK diganti dari Ujian Nasional? Beberapa tahun belakangan, Ujian Nasional atau UN sebagai penentu kelulusan sekolah telah diganti menjadi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK.
-
Bagaimana cara Kemenhub merombak kurikulum sekolah kedinasan? Perombakan di sekolah kedinasan Kemenhub ini nantinya akan dimulai dari perubahan sistem rekrutmen peserta didik. Kemudian berikutnya cara mengajar, seperti menggunakan gaya bahasa kekinian sehingga mahasiswa berubah. 'Dosen, pengelola, dan mahasiswa akan dibuat semakin sibuk untuk tingkatkan sesuatu yang lebih produktif, lebih humanis dan itu masuk kurikulum,' kata Prof Wihana.
-
Bagaimana cara memperbaiki kualitas pendidikan? Masdar menyerukan perlunya reformasi mendalam dalam struktur pendidikan dan regulasi etika sosial untuk memperbaiki kualitas Pendidikan.
-
Kenapa Kemenhub merombak kurikulum sekolah kedinasan? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan. 'Kami tahu kebutuhan milenial dan kelompok Z sekarang sudah tidak boleh seperti pendidikan masa lalu, adik-adik nanti berubah lebih tolong menolong, nilai-nilai itu akan ada di dalam kurikulum, dan sifatnya softskill kebutuhan tentang penyelesaian masalah, komunikasi, dan digitalisasi,' kata Prof Wihana saat mendampingi Menhub mendatangi rumah duka Putu di Bali.
-
Apa itu Persandian Nasional? Persandian adalah kegiatan yang berkaitan dengan penyandi-sandian informasi atau data guna menjaga kerahasiaan serta keamanan komunikasi, baik di tingkat pemerintahan, militer, maupun sektor swasta.
-
Bagaimana Kemendikbudristek pulihkan sistem KIP Kuliah? 'Kami berupaya sesegera mungkin untuk memulihkan layanan KIP Kuliah berdasarkan data cadangan yang kami simpan di pusat data Kemendikbudristek. Koordinasi erat dengan perguruan tinggi juga terus kami lakukan untuk menjamin hak mahasiswa penerima KIP Kuliah on going dan pendaftar KIP Kuliah baru,' katanya.
"Kenapa minimum. Karena tidak cukup mengukur prestasi siswa tetapi cukup sekolah ini sudah di level mana, perlu ditolong atau tidak," kata Nadiem saat memberikan sambutan di Hotel Century, Jakarta Pusat pada Jumat (13/12).
Sementara itu, selama ini Ujian Nasional hanya menyajikan materi dan topik yang dipadatkan berdasarkan mata pelajaran. Sehingga cara tercepat untuk mendapatkan angka tinggi di Ujian Nasional adalah dengan menghapal. Demikianlah kenyataan yang terjadi di lapangan.
"Banyak sekali guru stres karena penilaian sekolah dan siswa dan orangtua stres karena seleksi dia ke tahap berikutnya bergantung kepada angka ini," kata dia.
Padahal, maksud Ujian Nasional adalah menilai sistem pendidikan atau suatu tolok ukur untuk mengevaluasi sekolah. "Bukan evaluasi sistem pendidikan, bukan untuk menentukan prestasi siswa," ucap dia.
Nadiem lalu menganalogikan kedua sistem tersebut seperti mengajak siswa untuk berenang di suatu Pulau. Menurut dia, apabila masih menggunakan sistem Ujian Nasional yang sekarang. Guru lebih dulu bertanya kepada para siswa.
"Ditanya dan dilatih pengetahuan terkait gaya renang. Tahu enggak gaya katak seperti apa? Tahu enggak gaya bebas seperti apa? Air itu apa? berenang itu apa?" terang dia.
Agar Anak Dapat Pendidikan Bermutu
Lain halnya dengan sistem Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diterapkan pada 2020 nanti.
"Kalau kompetensi adalah bisa berenang enggak? Langsung diceburin ke dalam laut, dia bisa berenang atau tidak," ucap dia.
Nadiem menerangkan itulah yang menjadi alasan ingin mengubah format dalam mengukur prestasi siswa. Nadiem juga menyinggung amanat undang-undang. Menurut dia, hak semua anak mendapatkan pendidikan dengan mutu yang baik. Maksudnya mutu itu adalah kompetensi, kemampuan dan menjadi produktif di dalam masyarakat.
"Kalau kita, Mereka enggak akan tenggelam pada saat setelah lulus SMA atau Perguruan Tinggi," terang dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi X DPR RI terbuka membahas lebih lanjut mengenai rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kembali menerapkan UN.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti bersama jajarannya akan mengkaji ulang ketiga kebijakan tersebut dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengaku selalu kena getahnya dalam polemik zonasi Penerimaan Peserta Didik
Baca SelengkapnyaPihaknya akan segera turun ke lapangan mengevaluasi terhadap kenaikan UKT
Baca Selengkapnya"memastikan, bahwa lompatan-lompatan yang tidak masuk akal atau tidak rasional itu akan kami berhentikan ya," kata Nadiem
Baca SelengkapnyaKurikulum merdeka diterapkan untuk menangangi krisis pendidikan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti menegaskan jika pemberlakuan kembali UN saat ini masih sekadar wacana.
Baca SelengkapnyaANBK adalah asesmen mutu pendidikan berbasis online atau semi online pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan untuk transformasi di bidang pendidikan.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek mengungkapkan, Perguruan tinggi mempunyai kewenangan untuk menentukan bentuk tugas akhir.
Baca SelengkapnyaSebagian mahasiswa menyambut baik kebijakan itu. Tetapi ada pula yang menilai pembuatan skripsi sangat baik untuk bekal ilmu mahasiswa ke depannya.
Baca Selengkapnya