Demo Ganti Rugi Lahan Tambah Emas Ricuh, Tujuh Polisi Terluka
Selain melakukan penganiayaan terhadap polisi, massa juga merusak sejumlah fasilitas publik.
Selain melakukan penganiayaan terhadap polisi, massa juga merusak sejumlah fasilitas publik.
Demo Ganti Rugi Lahan Tambah Emas Ricuh, Tujuh Polisi Terluka
Demontrasi ganti rugi lahan tambang emas di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo berakhir ricuh. Tujuh polisi dikabarkan terluka akibat kerusuhan.Kepala Kepolisian Daerah Gorontalo, Inspektur Jenderal Angesta Romano Yoyol mengatakan demonstrasi yang dilakukan ribuan orang sudah diketahui sejak sepekan lalu. Untuk mengamankan aksi, sejumlah personel sudah disiagakan untuk pengamanan.
"Kami kepolisian bertugas melakukan pengamanan saat masyarakat menyampaikan aspirasi. Tapi, di tengah-tengah aksi tersebar informasi tak benar sehingga aksi dilakukan masyarakat berujung anarkis," ujarnya kepada wartawan, Kamis (21/9).
Romano mengaku berdasarkan informasi, akibat kerusuhan tujuh personelnya mengalami luka. Selain melakukan penganiayaan terhadap polisi, massa juga merusak sejumlah fasilitas publik seperti Kantor Bupati, DPRD, Rumah Dinas Bupati, dan perusahan tambang PT PGP.
“Kalau sudah merusak, apalagi aset-aset negara harus kita tindak tegas. Tangkap yang melakukan tindakan anarkis," tegas Romano.
Romano belum mengungkapkan saat ini sudah berapa orang ditangkap pasca kerusuhan. Ia mengaku sudah menempatkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan.
"Untuk saat ini kondisi sudah kondusif. Personel tetap disiagakan," tuturnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Gorontalo Komisaris Besar Desmont Harjendro membenarkan ribuan demonstrasi yang dilakukan sejumlah penambang melakukan tindak anarkis dengan membakar kantor Bupati Pohuwato.
"Yang dibakar hanya Kantor Bupati. Kantor DPRD dilemparin batu atau dirusak," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (21/9).
Desmont mengaku setidaknya ada 2500 massa pendemo saat kerusuhan terjadi. Ia mengaku saat ini kondisi Kabupaten Pohuwato telah kondusif.
"Saya bersama bapak Kapolda sedang tinjau dilapangan ini. Ada 750 personel dari Polda dan Polres dikerahkan untuk melakukan pengamanan," bebernya.
Desmont menyebut saat ini sudah tidak ada lagi massa yang berbuat anarkis. Desmont tak mengungkapkan berapa orang diamankan dalam kerusuhan hingga membuat Kantor Bupati Pohuwato terbakar.
"Kondisi saat ini sudah kondusif. Sudah selesai dan sudah bubar. Sudah tidak ada pengunjuk rasa," ucapnya.
Informasi dihimpun merdeka.com, selain kantor Bupati Pohuwatu yang dibakar, massa juga merusak rumah dinas bupati. Selain itu, kantor perusahaan tambang PT PGP juga dirusak oleh massa.
Diduga massa pengunjuk rasa marah karena tak kunjungi ditemui oleh Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga. Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari Pemkab Pohuwato terkait kerusahan tersebut.