Dendam, pria di Pekanbaru lempar bom molotov ke toko ponsel
Merdeka.com - Satuan Reskrim Polresta Pekanbaru berhasil menangkap pelaku pelemparan molotov di toko ponsel 777 milik Hamano Wondahi (39) Jalan Durian, No 24, Kelurahan Pulau Karomah, Kecamatan Sukajadi. Pelaku inisial AS, ditangkap saat berada di sebuah kios.
"Iya sudah ditangkap pelakunya. Tersangka inisial AS, dibekuk saat berada di kios Gema Advertising," ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto, Sabtu (31/3).
Susanto menjelaskan, pelaku dan korban saling kenal. pelaku melempar molotov ke rumah Hamano lantaran ingin melampiaskan amarah dendam yang selama ini dipendam.
-
Siapa pelaku pencurian toko ponsel di Pekanbaru? Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku hanya 1 orang.Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Pelaku diketahui seorang laki-laki mengenakan baju kaus hitam, celana training, dan kain penutup wajah.
-
Bagaimana maling di Pekanbaru membobol toko ponsel? 'Pelaku menggunakan mesin las untuk membuka gembok toko, kemudian masuk dan mengambil berbagai macam handphone dengan kerugian mencapai Rp501.900.000,' kata Bery, Selasa (19/3).
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dicuri di toko ponsel Pekanbaru? Kerugian dalam pencurian yang viral ini mencapai Rp 501 juta. Sebanyak 41 unit Iphone dan Macbook Air serta sejumlah handphone lainnya lenyap digondol pelaku.
"Pelaku mengaku sendirian saat melempar molotov itu, petugas juga menyita beberapa barang bukti yang digunakan pelaku untuk melakukan aksinya," kata Susanto.
Barang bukti itu berupa sepeda motor milik tersangka, sisa bensin di dalam botol yang digunakan sebagai bahan molotov, satu helm warna hijau, sepasang sandal, sebuah jaket serta satu tas laptop.
"Saat ini tersangka ditahan untuk proses penyidikan, tersangka juga masih diperiksa intensif terkait kasus pelemparan molotov tersebut. Pengakuannya karena dendam itu masih kita dalami apakah benar atau tidak," terang Susanto.
Sebelumnya, warga dikejutkan teror molotov di Phonsel 777 milik Hamano Wondahi Jalan Durian nomor 24, Kelurahan Pulau Karomah, Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru, Riau, pada Selasa (27/3) pukul 20.15 WIB lalu. Pelaku ditangkap polisi 3 hari setelah kejadian tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas peristiwa tersebut kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp501.900.000.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca SelengkapnyaPria berperawakan tinggi, berambut ikal panjang dan berjenggot itu diketahui warga pendatang dari Sulawesi.
Baca SelengkapnyaTersangka diringkus saat tidur bersama istrinya di pondok kebun sawit miliknya di Desa Margatani, Jayaloka, Musi Rawas, Kamis (8/8) dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan aksinya dengan menyamar menjadi ojek online
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaAroni ditangkap tim Polda Sumsel karena sudah membobol rumah salah satu anggota kepolisian di Palembang dan menjual barang curiannya di Pasar Cinde Palembang.
Baca SelengkapnyaPenembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku pembacokan dan penyiraman air keras di pasar induk Kramat Jati, akhirnya ketangkap, begini tampangnya.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca Selengkapnya