Derasnya arus Sungai Mahakam hambat pencarian 2 bocah tenggelam
Merdeka.com - Dua hari pencarian dua bocah laki-laki, M Yusuf (10) dan Ikhsan (10), yang tenggelam di Sungai Mahakam, di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, belum juga membuahkan hasil. Derasnya arus sungai, ditambah lagi minimnya penglihatan di bawah permukaan sungai, menghambat pencarian.
Sabtu (25/3) kemarin, tim Basarnas bersama dengan seluruh instansi dan warga di Kutai Barat, beramai-ramai mencari kedua korban yang masih duduk di bangku kelas V SD itu.
"Sejak pagi sampai sore, sekitar 10 jam kami lakukan pencarian di lokasi kejadian dan sekitarnya," kata Kasi Operasi Octavianto, kepada merdeka.com, Minggu (26/3).
-
Di mana kapal nelayan itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Apa yang menyebabkan kapal nelayan itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,“ ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Octavianto menerangkan, proses pencarian dilakukan hingga radius 2,5 kilometer ke arah hulu dan hilir titik kejadian, di Dermaga Melak, Sendawar, Kutai Barat. Namun sayang, tim gabungan belum menemukan tanda-tanda kedua korban.
"Sempat dilakukan penyelaman ya, oleh unsur SAR bersama masyarakat setempat. Tapi karena tidak bisa melihat apa-apa di bawah permukaan, karena sangat keruh juga arus kencang, maka penyelaman tidak membuahkan hasil," ujar Octavianto.
Hari ini, pencarian memasuki hari ketiga. Tim pencarian memberi catatan khusus terkait kondisi derasnya arus perairan sungai, yang memang menjadi khas sungai-sungai di Kalimantan.
"Sungai dalam kondisi pasang besar. Kalau visibility zero (jarak pandang nol), tidak memungkinkan untuk melakukan penyelaman di bawah permukaan," terangnya.
"Dari jam 7 pagi tadi, kami memulai pencarian hari ketiga. Kami menyisir 1 kilometer ke arah hulu, dan 5 kilometer ke arah hilir, termasuk juga bibir sungai dan anak-anak sungai," demikian Octavianto.
Diketahui, Yusuf dan Ikhsan pada Jumat (24/3) sore lalu pukul 15.00 Wita keduanya asyik bermain bersama teman-teman seusianya, di dermaga Mela, dan mereka turun ke sungai untuk berenang. Belakangan, keduanya diketahui tidak bisa berenang, hingga akhirnya terseret derasnya arus sungai. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaKemacetan parah akan terjadi jika akses menuju pelabuhan Merak tidak ditata dengan baik.
Baca SelengkapnyaTak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca Selengkapnya