Diamankan Polisi, 26 Orang asal NTT Mengaku Diperintah Bos ke Jakarta
Merdeka.com - Sebanyak 26 orang penumpang bus asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diamankan polisi, Minggu kemarin. Mereka diamankan karena hendak berangkat ke Jakarta dengan tujuan yang tidak jelas. Para pemuda ini berangkat ke Jakarta secara gratis dan mengaku dikoordinir seseorang.
Kapolres Banyuwangi, AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi yang memimpin langsung razia kepada Liputan6.com mengatakan, setelah dilakukan pencegatan dan pemeriksaan bus dari Bali, penumpang menuju Jakarta itu tidak jelas tujuannya.
"Saat ini kita bawa 26 penumpang ini ke Polres Banyuwangi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
-
Siapa yang ikut mudik gratis? Tempo Scan kembali menyelenggarakan mudik gratis bagi para karyawan dan karyawati mitra usaha yang berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang datang ke Terminal Tirtonadi dengan bus mudik gratis? Pada hari itu juga, Terminal Tirtonadi Semarang kedatangan 65 unit bus mudik bus gratis dengan total penumpang mencapai 2.800 orang.
-
Kenapa orang naik bus wisata? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Saat diperiksa di dalam bus, mereka mengaku sebagai anak buah kapal (ABK) yang akan berangkat ke Jakarta. Padahal kapal mereka berada di Bali. Anehnya lagi tidak ada satu pun dari mereka yang memiliki buku pelaut.
Tidak hanya itu, mereka juga tidak tahu alamat tujuannya di Jakarta. Mereka mengaku hanya mengikuti perintah bosnya untuk pergi ke Jakarta. Akomodasi mereka juga sudah ditanggung orang yang mengkoordinir.
"Kita pertegas tujuannya ke jakarta untuk apa. Tadi kita tanya jawabannya tidak tahu dan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Karena ini terorganisir ya, satu kelompok, ada yang mengorganisir untuk melakukan pemberangkatan ke Jakarta. Makanya untuk memperjelas tujuannya ke Jakarta untuk apa nanti kita lakukan pemeriksaan di kantor," katanya.
Razia ini dilakukan di pintu keluar Pelabuhan Penyeberangan Ketapang. Dalam razia yang dimulai pukul 21.00 WIB, ini petugas Kepolisian yang dibantu personel TNI melakukan pemeriksaan menyeluruh pada seluruh kendaraan yang baru turun dari kapal untuk masuk ke Jawa. Tidak hanya kartu identitas, seluruh barang bawaan mereka juga diperiksa.
Minggu malam, Polres Banyuwangi bersama TNI melaksanakan kegiatan razia dalam rangka Operasi Pekat Semeru 2019. Tujuannya adalah antisipasi peredaran miras narkoba dan barang peledak.
"Kita juga melaksanakan kegiatan pencegatan massa yang akan berangkat ke Jakarta dalam rangka pengumuman hasil perhitungan suara pada 22 Mei," ucapnya.
Selain di Pelabuhan Ketapang, Petugas gabungan juga melakukan kegiatan yang sama di Stasiun Banyuwangi Baru. Sasarannya adalah penumpang kereta api tujuan Surabaya. Identitas dan barang-barang penumpang kereta api juga diperiksa.
"Kita melakukan hal ini untuk mengantisipasi ke depan supaya situasi Banyuwangi maupun Jakarta tetap kondusif. Karena Banyuwangi sebagai pintu masuk ke pulau Jawa yang paling timur," ujar Taufik menambahkan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi mereka diketahui polisi saat melintasi wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTes urine yang disediakan gratis oleh Pemprov DKI ini dilakukan untuk memastikan sopir dan kondektur bus tidak dalam pengaruh narkoba.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca SelengkapnyaSebanyak 36 unit sepeda motor tanpa dokumen kepemilikan sah diamankan Tim Resmob Polda Jambi. Kendaraan bodong diangkut dua truk dari Jakarta menuju Medan.
Baca SelengkapnyaAWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk PJTKI yang sementara dalam pendalaman oleh pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaDua orang lainnya melarikan diri dan kini ditetapkan sebagai buronan alias DPO.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaPemberangkatan peserta mudik gratis Pemprov DKI dilakukan secara serentak dari Monas, pada Kamis (4/4) pagi.
Baca SelengkapnyaAdapun kedua tersangka penyelundup Pekerja Migran Indonesia non-prosedural itu di antaranya berinisial MZ dan PJ.
Baca SelengkapnyaBelum bisa dijelaskan secara rinci sejak kapan pungli dilakukan. Saat ini, kasus pungli ini mash terus didalami.
Baca Selengkapnya