Diduga karena pemberitaan, Kantor Tabloid Modus Aceh diserang
Merdeka.com - Kantor Tabloid Modus Aceh diserang, Selasa (11/9) sekitar pukul 23.30 WIB. Akibatnya kaca depan kantor di Jalan Teuku Iskandar, Beurawe, Kota Banda Aceh berserakan dan sejumlah peralatan kantor rusak.
Penyerangan dilakukan oleh satu orang yang menggunakan pakaian seragam Pemuda Pencasila berlangsung sekira 15 menit. Pelaku diketahui namanya Adi Semir diduga mengidap gangguan jiwa menghancurkan kaca depan dan sejumlah dokumen dan komputer.
Seorang saksi, Riskan, pemilik Jus Alfatih di samping lokasi kejadian mengaku, pelaku diantar dengan sepeda motor oleh rekannya. Setelah pelaku turun, teman yang mengantar langsung tancap gas arah ke Ulee Kareng, Banda Aceh.
-
Apa yang terjadi setelah Raja Aceh menyerang? Perang pun akhirnya pecah, kedua belah pihak saling membunuh satu sama lain dengan durasi yang cukup lama.
-
Kapan bencana Tsunami Aceh terjadi? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Kapan kejadian ini terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @lantaspolrestuban memperlihatkan prajurit TNI dari KODIM 0811 Tuban menggeruduk kantor Polisi sambil membawa banner ucapan HUT Bhayangkara ke-78 dan kue ulang tahun raksasa.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Kapan Tsunami Aceh terjadi? Provinsi Aceh pernah dilanda bencana Tsunami yang dahsyat. Beberapa di antaranya kini menjadi spot-spot wisata untuk mengenang kejadian tersebut. Sama halnya dengan Desa Wisata Ulee Lheue yang terkena dampak langsung dari Tsunami pada 2004 silam.
-
Dimana peristiwa itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
Sampai ke lokasi, pelaku langsung beraksi. Seperti orang mengamuk, pelaku menghancurkan kaca dan sejumlah peralatan kantor. Warga yang berkerumun di sekitar lokasi tidak ada yang berani mencegah.
"Pelaku pergi berdua, rekannya langsung pergi setelah diturunkan pelaku," kata Riskan di lokasi, Selasa (12/9).
Katanya, tiba-tiba sudah banyak massa berkerumun. Lalu pelaku langsung ditangkap dan saat ini sudah dibawa ke Mapolresta Banda Aceh. "Siapa yang tangkap saya enggak tahu, karena tiba-tiba massa sudah berkerumun," jelasnya.
Pada saat peristiwa itu terjad sejumlah warung kopi yang berada di kawasan tersebut sedang bersiap-siap menutup usahanya. Meskipun suasana masih ramai pengunjung di beberapa warung kopi yang berdekatan dengan tempat kejadian.
Tak berselang lama setelah kejadian. Polisi langsung memasang garis polisi dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Pada pukul 00.40 polisi sudah selesai melakukan olah TKP dan dinyatakan steril.
Polisi mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti yang dirusak oleh pelaku. Saat sedang olah TKP, polisi membawa komputer yang sudah dirusak oleh pelaku dan sejumlah dokumen lainnya.
Polisi juga meminta keterangan sebagai saksi sejumlah pemuda yang sedang berada di samping tempat kejadian. Mereka diminta dimintai keterangan atas peristiwa tersebut di Mapolresta Banda Aceh.
Sementara itu Pimpinan Redaksi Tabloid Modus Aceh, Muhammad Saleh mengaku peristiwa ini terjadi yang kedua kali. Sebelumnya tahun 2017 lalu juga pernah terjadi hal yang sama, tetapi tidak sampai merusak seperti saat ini.
"Kalau dibilang orang gila enggak mungkin, kenapa mobil di depan enggak dirusak, ini yang dirusak kantornya," ungkap Muhammad Saleh.
Menurut Saleh, pelaku atas nama Adi Semir dan sekarang sudah ditahan oleh pihak kepolisian. Dia menduga, ada pihak yang menyuruh Adi menyerang kantornya karena kaitan dengan pemberitaan.
"Pasti, ini ada kaitan dengan pemberitaan," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaSaksi sempat melibat dua orang naik motor bolak balik di depan kantor itu sebelum akhirnya melemparkan molotov.
Baca SelengkapnyaPersitiwa terjadi di Gampong Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Aceh.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaRencana tawuran di depan Puswil Aceh, para pelaku malah serang warung kopi
Baca SelengkapnyaSemasa bertugas di Aceh, sosoknya punya kisah mencekam.
Baca SelengkapnyaRumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaDua awak media yang mendapat tindakan kekerasan itu ialah kameramen Kompas TV dan reporter CNN Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah melakukan penyelidikan untuk mendalami insiden ledakan di rumah bakal calon gubernur Aceh, Bustami.
Baca SelengkapnyaDugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaSejumlah pers diberedel pada masa Orde Baru karena mengkritik pemerintah.
Baca Selengkapnya