Diduga Keracunan Gas, 2 Pekerja Tewas dalam Sumur di Jepara
Merdeka.com - Tim SAR gabungan mengevakuasi dua pekerja yang tewas dalam sumur di Desa Bucu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (3/11) malam. Keduanya diduga meninggal dunia akibat menghirup gas beracun saat membersihkan sumur itu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Heru Suhartanto dalam siaran pers di Semarang, Kamis (4/11), mengatakan, kedua korban meninggal dunia masing-masing Marju (68), warga Desa Bucu, dan Pujiono (41), warga Desa Pendem, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara.
Dia memaparkan, peristiwa nahas itu bermula saat kedua korban turun ke dalam sumur berkedalaman 20 meter pada Rabu (3/11) pagi. Mereka menguras air yang ada di dalamnya.
-
Apa yang terjadi pada sumur di Demak? 'Sumur kebak, ini kok bisa kebak. (Sumur penuh air, kok bisa penuh ini). Di Demak ini,' ujar salah seorang warga seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @demakhariini pada Jumat (15/9).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Siapa yang meninggal akibat kebakaran gudang elpiji? Pasien yang meninggal dunia bernama Muqhis Bayudi (29), akibat luka bakar 56 persen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah atau Sanglah, Kota Denpasar pada Sabtu (15/6) malam.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
Keduanya sempat keluar pada siang hari untuk beristirahat, sebelum turun kembali untuk bekerja. Setelah itu, keberadaan keduanya tidak diketahui hingga sore hari.
"Sampai akhirnya ada saksi yang melihat sandal dan sepeda motor korban masih ada di sekitar sumur. Ketika dicek, kedua korban masih ada di dalam sumur," katanya seperti dilansir Antara.
Petugas gabungan pencarian dan pertolongan yang memperoleh laporan kejadian itu kemudian menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi kedua korban. Mereka menggunakan alat bantu pernapasan saat turun ke dalam sumur dengan ukuran sekitar 1x1 meter itu. Proses evakuasi kedua korban akhirnya dapat dituntaskan.
Heru belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Namun, dugaan sementara, keduanya meninggal dunia akibat menghirup gas beracun yang ada di dalam sumur.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaEmpat orang meninggal dunia di dalam sumur yang berada dalam Perumahan Valencia, Desa Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaDua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Baca SelengkapnyaTIm Damkar membutuhkan waktu 30 menit untuk mengevakuasi korban.
Baca SelengkapnyaPT Migas juga memastikan kontraktor yang melakukan pengerjaan pengelasan tangki gas bertanggungjawab.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaBapak dan anak di Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tewas diduga karena menghirup asap pompa diesel yang digunakan untuk mengairi sawah.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga juga sudah mencari di sekeliling rumah dan lingkungan namun tidak menemukan korban.
Baca SelengkapnyaUntuk biaya pemulangan jenazah ditanggung oleh pihak perusahaan.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu dianggap kejadian luar biasa karena korban meninggal dunia mencapai belasan orang.
Baca Selengkapnya