Diduga tewas dianiaya, tubuh bayi 9 bulan di Samarinda penuh luka
Merdeka.com - Polisi masih terus mendalami keterangan 2 tersangka kasus penganiayaan, Doni (23) dan Gayatri (25), terhadap bayi usia 9 bulan hingga tewas di Samarinda, Kalimantan Timur. Dokter forensik memastikan, bayi itu mengalami kekerasan hampir di sekujur badannya.
Dokter forensik RSUD AW Sjahranie melakukan visum luar atas jenazah bayi laki-laki berinisial MMP itu, atas permintaan kepolisian. Pasalnya pihak berwenang mencurigai kematian bayi tersebut tak wajar.
"Jadi, jenazah bayi itu kami terima 2 Februari 2018. Datang jam 9 pagi, atas permintaan Polsekta Samarinda Ilir, untuk melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah," kata Dokter Forensik RSUD AW Sjahranie, Daniel Umar saat ditemui merdeka.com, Senin (5/2) siang.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kenapa pria disabilitas itu mengalami luka? Semua kondisi tersebut tak lain disebabkan oleh kekejaman militer Israel terhadap para tawanan perang.
-
Bagaimana bekas luka kanibalisme terjadi pada tulang? “Sejauh ini, kami dapatkan informasi 1,45 juta tahun lalu, manusia kuno saling memakan satu sama lain,“ ucap Pobiner.
-
Mengapa luka di wajah mengganggu? Luka pada wajah dapat menjadi masalah yang mengganggu, baik dari sisi penampilan maupun kenyamanan. Berbagai penyebab seperti jerawat, cedera, atau infeksi dapat meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan.
Daniel menerangkan, sekira pukul 10.23 Wita, dirinya dibantu petugas forensik rumah sakit melakukan pemeriksaan luar fisik bayi MMP. Dia menemukan adanya luka di fisik bayi itu, terdiri dari luka lama dan luka baru.
"Ada bekas luka menyembuh, ada juga luka baru. Kondisi ini sudah lama terjadi. Kekerasan jasad bayi itu, sudah sering dan ya, berulang-ulang," ujarnya.
Mengenai borok yang terdapat pada lengan, Daniel menjelaskan, itu merupakan luka yang tak mendapatkan penanganan. Kemudian mengenai pembelaan pelaku yang mengatakan korban memiliki alergi, dia juga menepis pernyataan tersebut.
"Kalau alergi, memang bisa seperti itu, kalau tidak dirawat. Tapi dari fisik bayi ini, kecil kemungkinan itu alergi. Apalagi lihat banyak luka-luka," jelasnya.
Untuk diketahui, kasus itu terbongkar, setelah polisi mendapat kabar, bayi meninggal diduga tidak wajar, Kamis (1/2) malam lalu. Setelah dicek, kondisi bayi itu sangat mengenaskan. Ditemukan banyak luka lebam, luka diduga sundutan rokok, dan juga bekas gigitan. Bahkan, daging lengan kanan bayi malang itu koyak diduga bekas gigitan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil visum nanti akan disampaikan pihak dokter. Dari hasil visum baru diketahui penyebab dislokasi kaki bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaOrang tua anak korban penganiayaan pemilik Daycare di Depok Meita Irianty (MI) akhirnya buka suara.
Baca SelengkapnyaTidak diketahui datang dari arah mana, seekor monyet langsung menarik si bayi yang tengah tertidur.
Baca SelengkapnyaVideo balita yang diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengerikan berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaPersidangan kasus guru honorer SDN 4 Baito Supriyani kembali digelar dengan agenda pemeriksaan saksi Dokter Ahli Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kendari
Baca SelengkapnyaSaat ini korban takut bertemu dengan ayah kandungnya dan sempat tidak ingin berkomunikasi dengan ibunya.
Baca SelengkapnyaKedua korban yang semuanya perempuan, BY (3) dan UM (2), mengalami luka gigitan, cakar, dan memar akibat ulah pelaku.
Baca Selengkapnya