Digitalisasi UMKM Sektor Pangan, KemenkopUKM Gandeng Delapan Startup
Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan sebanyak 10 juta pelaku usaha di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) dapat terhubung dalam ekosistem digital. Saat ini, jumlah pelaku UMKM yang sudah masuk dalam jaringan daring baru sebanyak 8 juta atau setara 13 persen dari total keseluruhan UMKM di Indonesia. Seperti diketahui bahwa jumlah UMKM di Indonesia mencapai 99 persen dari total usaha secara nasional.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, dari 8 juta pelaku UMKM tersebut hanya sebagian kecil yang bergerak di sektor pangan. Dari jumlah pelaku usaha di sektor pangan yang sudah terhubung ke dalam ekosistem digital, juga masih sangat rendah. Sementara Food and Agricuture Organization (FAO) telah merilis perkiraan bahwa dunia termasuk Indonesia akan mengalami krisis pangan dalam beberapa tahun kedepan.
Merespon hal itu, Teten bergerak cepat dengan menjalin kerja sama dengan para startup digital untuk membantu pelaku UMKM di sektor pangan agar bisa lebih produktif. Hal itu diperlukan agar ancaman krisis pangan yang sewaktu-waktu bisa melanda bisa diminimalisir dampaknya atau dapat dicegah.
-
Kenapa Menaker mendorong perusahaan bantu UMKM? Jadi bangun UMKM bukan hanya tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota Malang, Dinas UMKM Provinsi, Dinas Ketenagakerjaan Provinsi, tapi juga harus menjadi perhatian perusahaan-perusahaan besar,' kata Menaker saat membuka Festival Bentoel Bangun Bangsa 2023 di Malang, Selasa (29/8).
-
Bagaimana Kementan meningkatkan kesejahteraan petani? Kami nilai Kementan memiliki program dan inovasi yang sangat baik dalam pemberdayaan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani selama ini, seperti Taxi Alsintan misalnya, program ini kami nilai sangat baik dalam mendukung aktivitas petani dilapangan dan sangat baik dalam melatih kemandirian petani,'
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Bagaimana Kementan fasilitasi petani? 'Pak Amran itu saya kenal visinya sangat baik dan saya yakin dengan yang dikatakannya hari ini di Kalimantan Selatan dan kemarin di Sumatera Selatan bahwa dia melakukan percepatan tanam.' Maka saya dan teman-teman petani akan bergerak untuk mencapai (target.red) produksi kita, terutama palawija, padi, kedelai, dan jagung. Itu akan kita genjot,' ungkap Yadi saat ditemui seusai menghadiri kegiatan 1st Agri-Invesment Forum and Expo (AIFE) 2023, di Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis, 16 November 2023.
-
Bagaimana Kemenkop UKM membantu Koperasi Jahema Bonsai Sejahtera? KemenKopUKM akan terus memperkuat ekosistem usaha bonsai di Tanah Air dengan melakukan pendampingan, pembentukan, dan pengembangan koperasi, pengembangan bisnis model, menghubungkan dengan berbagai mitra dan market, serta pembiayaan untuk koperasi-koperasi potensial melalui LPDB-KUMKM.
-
Apa tujuan utama dari Kemenkop UKM dalam mendukung Koperasi Jahema Bonsai Sejahtera? 'PPBI salah satu organisasi hobi yang cukup tua, sudah mencapai 44 tahun. Mengelola sebuah organisasi untuk periode waktu panjang agar tetap eksis dan tumbuh bukan hal yang mudah. Ini bisa menjadi modal sosial untuk ditumbuhkembangkan, bahwa hobi bonsai bukan sekadar hobi atau karya seni, tetapi punya nilai ekonomi yang luar biasa,' ucap Teten dalam Musyawarah Nasional PPBI Ke-X 2023 dengan tema ‘Mewujudkan Jati Diri Seni Bonsai Indonesia Melalui Digitalisasi PPBI’ di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/11).
Teten menggandeng delapan startup digital yang bergerak di sektor pangan untuk membantu pelaku UMKM terhubung ke ekosistem digital.
Ke tujuh startup yang diajak kerja sama kolaborasi yaitu Tanihub, Aruna, Hara, Alami, Modal Rakyat, Sayur Box dan Ekosis. Diharapkan dengan cara ini bisa mempercepat sistem dan rantai pasok pelaku UMKM nasional yang memiliki usaha di sektor pertanian, perkebunan atau perikanan.
"Dengan aplikasi digitalnya akan menjadi agregator dari produk petani yang berlahan sempit dan nelayan kecil. Mereka akan agregasi semua itu sehingga bisa masuk dalam skala bisnis dan mereka bangun rantai perdagangan yang lebih baik," ujar Teten usai menggelar diskusi bersama CEO startup tersebut di ruang kerjanya, Rabu (15/7).
MenkopUKM menjelaskan dalam diskusi tersebut nantinya akan disusun timeline kegiatan yg teritegrasi untuk Digitalisasi UMKM Pelatihan SDM KUMKM, Technology Pembiayaan dan Digital marketing.
MenkopUKM menambahkan Kegiatan ini akan fokus pada sektor produksi, seperti ketahanan pangan (Pertanian, Perikanan, Peternakan) akan didorong untuk bermitra dengan platform, seperti tanihub, ekosis, sayurbox, aruna dan hara. Untuk fintech akan didorong untuk bermitra dengan platform seperti modal rakyat, Alami dan platform sejenis lainnya.
"Selain untuk mendorong pelaku UMKM di sektor pangan masuk dalam ekosistem digital, upaya kerjasama tersebut juga diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi pelaku UMKM berupa peningkatan kesejahteraan," ujar Teten
Di sisi lain, kerjasama ini juga diharapkan ke depannya bisa menjamin kebutuhan pangan nasional tetap tercukupi dari produksi dalam negeri.
"Tadinya produk UMKM yang tidak efisien kita masukkan ke ekosistem digital, sekarang dia sudah terhubung dengan market di dalam dan luar negeri. Mereka juga punya dukungan pembiayaan, dan kembangkan pelatihan," sambung Teten.
Teten menegaskan bahwa selama ini petani gurem Indonesia tidak pernah sejahtera karena selain luas tanah garapannya sempit yang berujung pada minimnya jumlah produksi, juga terkendala dengan modal kerja. Sementara saat akan melakukan akses pembiayaan ke lembaga keuangan terkendala dengan kolateral dan prospek bisnis yang minim.
Oleh sebab itu, Teten mendorong agar petani-petani atau nelayan kecil bisa bergabung dalam sebuah koperasi dan membangun usahanya secara bersama-sama sehingga nilai kapitalisasinya lebih besar. Dengan cara itu, maka akan sangat mudah bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan.
"Ini nanti mereka akan bikin team work supaya kita bisa saling kolaborasi karena mereka udah punya aplikasi digital dan market digital. Pemerintah tidak harus masuk di situ, kami ingin jadi bagian menjadi support sistemnya," tukas Teten.
Sementara itu, VP of Corporate Services Tanihub, Astri Purnama Sari, mengatakan pihaknya siap melakukan kolaborasi dengan pemerintah dalam memajukan UMKM nasional di sektor pertanian. Tanihub dan tujuh startup lainnya sudah menyatakan komitmen bersama untuk terus melakukan pendampingan terhadap UMKM di sektor tersebut dengan menghubungkan langsung pada market.
"Banyak UMKM kita masih melakukan bisnis prosesnya secara manual dan belum terintegrasi dalam satu sistem, makanya kami semua di sini bersama-sama membuat supaya pertanian di Indonesia jadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Astri.
Menurutnya, sektor pertanian di Indonesia memiliki modal yang cukup kuat untuk bisa dikembangkan namun harus dibentuk ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Dikatakan Astri bahwa selama ini sektor hulu dan hilir pertanian nasional masih terpisah sehingga cukup sulit untuk memajukan sektor ini. Oleh sebab itu, dengan digitalisasi UMKM diharapkan bisa mempercepat upaya pengembangan sektor pertanian sehingga ancaman krisis pangan bisa dihindarkan.
"Nah, tugas kita sekarang adalah mempercepat semua proses tersebut dengan sistem digital. Jadi, dengan support pemerintah kita berharap apa yang kami lakukan bisa berjalan lebih baik untuk pertanian Indonesia secara keseluruhan," pungkas Astri. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaFase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaTeten mengatakan, industrialisasi yang harus berbasis keunggulan domestik sehingga punya potensi untuk maju dan berkembang.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM berupaya untuk menghubungkan usaha mikro ke dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaJalin Lokal 2024 adalah acara yang mempertemukan pengusaha UMKM dari seluruh Indonesia dengan berbagai pihak, seperti ahli industri, mitra strategis & investor.
Baca SelengkapnyaSkema Pembiayaan Ini Bisa Dilakukan Agar Produksi UMKM Meningkat
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaD-8mencakup delapan negara berkembang yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam yang berkeinginan mempererat kerja sama dalam pembangunan.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga akan memudahkan pemangku kepentingan untuk menyusun peta jalan maupun cetak biru pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah.
Baca Selengkapnya