Dihantam Banjir Rob, Sejumlah Rumah di Kota Kupang Rusak Parah
Merdeka.com - Sebanyak 26 warga pesisir Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungsi karena terdampak banjir rob, Senin (10/4).
Lurah Pasir Panjang, Robert Lomi mengatakan, banjir rob ini menghantam rumah dan indekos yang ditempati oleh delapan kepala keluarga tersebut.
"Mereka yang terdiri dari delapan Kepala Keluarga (KK) dan berada di RT 07, RW 03 ini terdampak gelombang pesisir atau banjir rob sekitar pukul 13.00 WITA tadi," kata Robert.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
Menurut Robert, dia telah mengarahkan warganya untuk mengungsi agar lebih aman di malam hari. Hal ini untuk mengantisipasi potensi kejadian serupa terjadi kembali.
"Saya perintahkan untuk mengungsi sementara waktu. Kita tidak tahu cuaca ini sewaktu-waktu berubah," ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian materil diprediksi mencapai ratusan juta rupiah. Dia telah berkoordinasikan dengan Camat Kota Lama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Penjabat Wali Kota Kupang.
"Kami harap para nelayan untuk sementara waktu bisa berhenti melaut dulu, karena gelombang sangat tinggi. Tunggu cuaca kembali normal baru melaut lagi," imbau Robert Lomi.
Ketua RT setempat bernama Frans Riwu menambahkan, para korban dari bencana banjir rob ini akan diungsikan sementara waktu ke kerabat, atau tetangga yang lebih aman tempatnya.
"Kami harap pemerintah juga membangun tanggul penahan gelombang di pesisir pantai, sehingga bisa meminimalisir kejadian serupa di kemudian hari," harapnya.
Plt Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tenau Kupang, Agung Sudiono Abadi telah mengeluarkan peringatan terbaru mengenai banjir rob atau gelombang pesisir.
Dalam peringatan dininya, selama dua hari ke depan masyarakat pesisir di Pulau Sabu Raijua, Pulau Timor dan Rote diminta untuk waspada mulai Selasa 11 April 2023.
"Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada adanya potensi fenomena banjir pesisir (rob) yang diprediksi terjadi pada tanggal 11 sampai 12 April 2023," kata Agung Sudiono Abadi dalam pernyataan tertulisnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo mengatakan, pihaknya hari ini menerima dua laporan dari Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. Di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat dilaporkan ada pergeseran tanah yang menyebabkan kerusakan satu unit rumah.
"Rumah milik Seprianus Beti terdampak akibat dari pergeseran tanah itu. Tidak ada korban jiwa, semuanya aman dan selamat. Mereka telah mengungsi ke rumah orang tua," jelasnya, Senin (10/4).
Menurut Ambrosius Kodo, wilayah tersebut memang sudah rentan terhadap pergeseran tanah, sehingga ditambah hujan tiga jam pada Minggu (10/4) tidak berhenti membuat tanah bergeser. Ini merupakan dampak tidak langsung dari siklon tropis 98S.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaMapolsek Sulamu di Kabupaten Kupang juga rusak parah.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca Selengkapnya