Din Syamsudin ajak dialog bersama atasi masalah kemajemukan
Merdeka.com - Ketua Pergerakan Indonesia Maju, Din Syamsudin, menilai tantangan Indonesia ke depan ancaman kemajemukan agar terpecah belah. Oleh sebab itu, berbagai pihak siapapun harus berdialog bersama menyelesaikan masalah ancaman kemajemukan.
"Mari sesama anak bangsa, kita duduk bersama, kita berdialog membahas masalah bersama," kata Din Syamsudin dalam acara refleksi akhir tahun 2016, tantangan merawat kebangsaan Indonesia di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (29/12).
Menurutnya, saat ini ancaman radikalisme dan ekstrimisme harus diwaspadai di Indonesia. Sebab, saat ini Indonesia sedang berhadapan dengan ancaman terorisme.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang memimpin penguatan hubungan Indonesia-Malaysia? Komitmen penguatan hubungan kedua negara juga terlihat dari kunjungan di tingkat Kepala Negara. Pada Januari 2023, Perdana Menteri Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
-
Kenapa Pilkada DIY rawan konflik? Di beberapa daerah, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) rawan terjadi konflik, tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Kenapa Cak Imin dilema soal Pilkada Jakarta? Saya sejak keputusan banyak yang harus diambil, dilemanya saya tidak ikut-ikut, saya serahkan ke Desk Pilkada,' kata Cak Imin kepada wartawan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/7).
-
Bagaimana Kemenkumham membangun persatuan? “Kita harus memperkuat persatuan Indonesia melalui keberagaman dan memastikan bahwa semua pihak berpartisipasi secara aktif dalam decision making process yang membentuk komunitas dan bangsa kita,“ tambahnya.
"Sangat beralasan adanya ancaman radikalisme, fundalmentalisme, eksterimisme, bahkan real adanya tapi jangan berlebihan, karena lingkaran moderat tidak radikal jauh lebih besar. Oleh karena itu perlu ada kerjasama lintas agama dan suku," kata dia.
"Ini sama dengan seperti hidup di rumah tangga yang besar, ada satu dua anak yang berpikiran lain. Tapi asal ada kecerdasan, kearifan, saya yakin rumah tangga utuh," imbuhnya.
Dialog bersama, lanjut dia dilakukan bersama lintas tokoh agama, masyarakat dan cendikiawan yang harus diperbanyak agar ancaman tersebut bisa diselesaikan.
"Saya berkeyakinan, dengan ketulusan berdialog untuk mencari solusi dan jalan keluar permasalahan bangsa ini. Saya termasuk optimis masalah ini, masalah termasuk fundalmentalisme, prulalisme, ekstrimisme yang ada, bisa kita hadapi bersama, asalkan lingkaran besar ini, baik itu islam, kristen, katolik, dan berbagai suku bangsa ini betul-betul berkeinginan menyelesaikan masalah," tukasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaSemboyan Bhineka Tunggal Ika jika dipahami dan diamalkan dengan sungguh-sungguh diharapkan mampu menerima orang yang berbeda
Baca SelengkapnyaPara elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi sebagai bangsa yang terus berkembang.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaKehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa
Baca SelengkapnyaIkrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaSemua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang damai dan harmonis, bebas dari konflik sosial yang merusak tatanan kehidupan.
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Antoninho jelaskan perintah Kasad dalam membentuk program Bimkom.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan negara Asia Tenggara mengambil peran dalam menjaga stabilitas tersebut.
Baca Selengkapnya