Dipicu Masalah Kecelakaan, Warga 2 Desa di Maluku Terlibat Bentrokan
Merdeka.com - Warga Desa Iha, Huamual dan Dusun Tanah Goyang, Piru, Seram Bagian Barat, Maluku terlibat bentrokan. Pemicunya karena persoalan kecelakaan lalu lintas. Ratusan aparat gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk meredam bentrokan.
"Seratusan aparat keamanan gabungan ini terdiri atas 50 anggota Polres Seram Bagian Barat (SBB), 25 personel kompi 2 Batalyon B Pelopor Piru, Polsek Huamual, Pos Polisi Subsektor La Aka, Kodim Persiapan, Koramil 1502-07 Piru serta delapan personel BKO Yonif 136/TS Lokki," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP M Roem Ohoirat di Ambon seperti dikutip Antara, Sabtu (31/8).
Bentrok antarwarga ini dipicu masalah kecelakaan yang berujung penganiayaan terhadap Raja (Kades) Negeri Iha. Hal itu berdampak terjadinya konsentrasi massa dan aksi saling serang dari kedua desa.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kapan keributan di hajatan terjadi? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
Pada Jumat (30/8) pukul 21.30 WIT, bertempat di depan Masjid At-Taqwa Dusun Tanah Goyang terjadi kecelakaan lalu lintas. Saat minibus Avanza warna biru nomor polisi DE 1414 AC yang dikemudikan Zain Syaiful Latukaisupy (54) menabrak anak kecil.
Latukaisupy adalah Raja Negeri Iha dan juga berstatus sebagai seorang aparat sipil negara dan seorang saksi bernama Hamid (60). Sedangkan korban yang tertabrak bernama Putra Tuarita (6) dan beralamat di Dusun Tanah Goyang.
Berdasarkan keterangan pengemudi bahwa korban berlari menyeberang jalan, kemudian pengemudi menghentikan kendaraan. Namun saat akan berjalan lagi muncul korban dari arah belakang dan berlari menyeberang jalan lagi sehingga pengemudi tidak sempat menghentikan kendaraan.
Mobil pun menyerempet korban dan mengakibatkan bocah tersebut mengalami luka lecet pada lutut dan kaki kanan. Saat itu warga Dusun Tanah Goyang menyuruh pengemudi untuk turun, namun pengemudi tidak turun.
Hal itu menyebabkan warga marah dan merusak mobil menggunakan batu dari arah depan, samping dan belakang. Warga juga melakukan pemukulan terhadap pengemudi sehingga mengalami luka robek pada kening kiri.
"Polisi sudah menerima laporan tersebut dan turun ke tempat kejadian perkara serta mengamankan pengemudi bersama mobilnya di Mapolres SBB," ujarnya.
Namun pada Sabtu, staf pemerintah Negeri Iha bersama para pemuda melakukan pertemuan di baileo (balai desa) untuk membahas peristiwa yang terjadi sehingga diambil keputusan bersama.
Mereka mengharapkan secepatnya pelaku penganiayaan terhadap Raja Negeri Iha segera diamankan oleh pihak keamanan dalam waktu 1×24 jam. Kalau hal tersebut tidak dipenuhi maka masyarakat Iha akan menunjukkan sikapnya.
Dari hasil pertemuan tersebut, pemuda Negeri Iha tidak menerima dan mengambil tindakan dengan bergerak menuju Dusun Uhe (Negeri Iha) menggunakan kendaraan darat dan laut.
Pukul 11.00 WIT massa dari Negeri Iha berkumpul di Dusun Uhe yang datang menggunakan kendaraan darat dan laut berjumlah kurang lebih 500 orang. Mereka mulai bergerak menggunakan kendarsan darat dan berjalan kaki menuju Dusun Tanah Goyang.
Lalu sekitar pukul 12.30 WIT massa dari Desa Iha dan Dusun Tanah Goyang saling berhadapan serta saling melakukan pelemparan. Akhirnya gabungan personel TNI dan Polri yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres SBB AKP V.
Goleng didampingi Danramil 1502-07 Piru Kapten (Inf) A. Laturake, Kapolsek Huamual Ipda Elnath Gemilang serta Danpos BKO Yonif 136/TS Desa Lokki Letda (Inf) D. Putrayudanto mengamankan dan menenangkan massa dari kedua belah pihak.
Aparat juga telah melakukan mediasi dengan para tokoh masyarakat guna mencari pelaku penganiayaan dari Dusun Tanah Goyang Desa Lokki dan mengimbau kepada warga Iha untuk kembali ke negeri mereka.
Permintaan dari pihak Negeri Iha bahwa mereka tidak kembali sebelum para pelaku pemukulan Raja Desa Iha diamankan oleh pihak Kepolisian.
Saat ini, 112 personel gabungan TNI dan Polri masih melakukan pengamanan di RT 06 Pawae, Dusun Tanah Goyang, Desa Lokki (lokasi konsentrasi massa dari kedua belah pihak) di bawah pimpinan Kabag Ops Polres SBB, AKP V. Goleng.
Adapun korban dari kejadian saling serang oleh kedua pihak menyebabkan Brigpol I Samanery mengalami luka lecet pada pelipis kanan akibat lemparan batu. Korban telah dievakuasi menuju RSUD Piru guna penanganan medis.
Kemudian, Muksin Jabir alias Jabir Mahu mengalami luka pada dada sebelah kiri akibat terkena panah (panah wayer). Korban telah dievakuasi menuju RSUD Piru untuk diobati.
Pukul 14.00 WIT, Tim Buser Polres SBB telah mengamankan yang diduga pelaku pemukulan Raja Negeri Iha berinisial MS alias Munawir (25). Situasi keamanan di sekitar TKP sudah dikendalikan meskipun masih ada konsentrasi massa dari kedua belah pihak.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaDua Kelompok Bentrok akibat Lakalantas di Wouma, 2 Tewas dan 5 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaPangdam XV/Pattimura merapat ke eks Panglima bicara tentang kerusuhan di Maluku.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKejadian ini mendapatkan keprihatinan dari berbagai pihak
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah ini karena sengketa lahan antara Desa Ilepati dan Bugalima sejak 70an tahun lalu hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menyebabkan satu orang tewas. Penyebab pasti bentrokan tersebut masih terus diselidiki,
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaRicuh saat malam Tahun Baru, warga di Bali bakar tiga sepeda motor Pecalang
Baca SelengkapnyaSelain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca Selengkapnyajenazah disemayamkan di rumah duka keluarga masing-masing di SP 1 dan SP 2 Mimika.
Baca Selengkapnya