Disebut Menipu Soal Rumah Bersubsidi, Calon Wali Kota Danny Pomanto Polisikan 2 ASN
Merdeka.com - Calon wali kota Makassar nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto atau akrab disapa Danny Pomanto mempolisikan Aparatur Sipil Negara (ASN) karena menilai telah memfitnahnya soal penipuan Down Payment (DP) rumah bersubsidi di tahun 2016. Saat itu, Danny Pomanto masih menjabat Wali Kota Makassar.
Awalnya, beredar video berdurasi 4 menit, 7 detik di sejumlah grup WhatsApp (WA) hingga jadi berita di sejumlah media online sejak empat hari lalu. Dalam video tersebut, ada sejumlah ibu di sebuah ruangan yang menyebut dirinya ASN sebagai perwakilan 660 ASN korban penipuan perumahan Korpri bersubsidi tahun 2016.
Disebutkan, masing-masing ASN telah menyetor tunai Down Payment (DP) Rp 5 juta namun hingga saat rumah yang berlokasi di Desa Bonto Mate'ne, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulsel itu belum berwujud hingga saat ini.
-
Bagaimana Danny Pomanto memilih pengganti nya? Meski demikian, pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan koalisi parpol.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam korupsi Bansos Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
-
Siapa yang menangkap mantan Wali Kota Bamban? Lantaran, Mantan Wali Kota Bamban lebih dahulu ditangkap oleh Polri atas permintaan dari pemerintah Filipina melalui kerjasama police to police di Tangerang, Selasa (2/9).
-
Siapa yang akan menggantikan Danny Pomanto? Ia mengaku sudah ada nama calon pengganti dirinya untuk menjadi Ketua TPD Ganjar-Mahfud Sulsel.
-
Apa peran Danny Pomanto setelah mengundurkan diri? 'Iya (mengundurkan diri). Tapi tetap jadi dewan pakar atau dewan pembina,' ujarnya kepada wartawan, Senin (30/10).
Mereka menyebut, Danny Pomanto adalah orang yang harus bertanggung jawab karena dia yang memfasilitasi sehingga para ASN menyetor DP rumah. Danny Pomanto juga dituntut untuk mengembalikan uang tunai tersebut kepada ratusan ASN yang menjadi korban.
Kuasa hukum Danny Pomanto, Beni Iskandar mengatakan, kliennya merasa sangat dirugikan dengan peredaran video tersebut berikut pemberitaannya. Menurutnya, hal itu adalah fitnah luar biasa karena soal perumahan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Danny Pomanto melainkan dengan sekretariat Korpri kala itu.
Beni menjelaskan, Rabu (18/11) kemarin sore, pihaknya telah laporkan ke Polrestabes Makassar. Laporan telah diterima polisi dan kini menunggu pemanggilan untuk kelanjutan proses hukum.
"ASN-nya yang ada dalam video tersebut yang kami laporkan. Sementara baru dua nama ASN yang dilaporkan. Kemudian satu orang yg pertama kali memposting video tersebut, berinisial UH," kata Beni dikonfirmasi, Kamis (19/11).
Beni menambahkan, dalam laporan tersebut mereka memasukkan alat bukti pendukung berupa tangkapan layar percakapan di grup-grup WA yang menunjukkan siapa orang yang pertama kali memposting video tersebut, link-link berita online yang ikut memberitakan tanpa azas cover both side dan video berdurasi 4 menit lebih itu.
"Kami tidak mau mengarahkan kalau ini adalah serangan dari lawan politik. Yang pasti, politisasi masalah itu jelas sekali nampak. Ini berpengaruh terhadap elektabilitas klien kami, sudah menyerang pribadi," ujar Beni Iskandar seraya menambahkan, kliennya melaporkan kasus itu ke polisi atas nama pribadi dan dirinya ditunjuk sebagai kuasa hukum.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Khaerul yang juga dikonfirmasi soal laporan tersebut mengatakan, dirinya belum melihat langsung laporan tersebut.
"Mungkin saja benar datang melapor kemarin tapi belum tiba di saya. Kemungkinan laporannya masih di bagian seksi umum (Sium)," ujarnya singkat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel, Rakhmad Hidayat menjelaskan pemanggilan terhadap Danny Pomanto sebagai terlapor.
Baca SelengkapnyaKomaruddin berharap di momen pemilu dan Pilpres 2024, Danny Pomanto bisa secara penuh memenangkan PDIP di Kota Makassar, khususnya Sulsel.
Baca SelengkapnyaDanny Pomanto juga selangkah lagi akan menerima rekomendasi usungan dari PDIP dan PPP.
Baca SelengkapnyaDanny Pomanto mengaku siap bertarung meski harus head to head dengan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, setelah penangkapan HW di Majalengka, SA kemudian menyerahkan diri ke Polsek.
Baca SelengkapnyaMeski selisih mencapai 1.414.226 suara, tim hukum DiA menilai adanya pelanggaran tahapan Pilkada Sulsel.
Baca SelengkapnyaWali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk membahas peluangnya menjadi bakal Cagub Sulsel.
Baca SelengkapnyaDanny Pomanto memberikan pesan kepada masyarakat Sulsel untuk tidak terpengaruh money politics di Pilkada Sulsel.
Baca SelengkapnyaDanny Pomanto mengaku akan segera membentuk kepengurusan TPD Ganjar Pranowo di Sulsel.
Baca SelengkapnyaKubu Danny menduga adanya tindak pidana pemalsuan tanda tangan pemilih di tempat pemungutan suara (TPS).
Baca SelengkapnyaDanny bahkan mendukung dua kegiatan Jalan Santai dari pihak Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo yang akan digelar di Makassar.
Baca SelengkapnyaAhmad Mudhlor Ali akan diperiksa sebagai saksi untuk para tersangka lain
Baca Selengkapnya