DLH Pontianak: 21 Ton Limbah Infeksius Covid-19 Dimusnahkan
Merdeka.com - Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, mencatat sejak Maret hingga Juni 2020, tercatat sudah sebanyak 21 ton limbah infeksius Covid-19 yang musnahkan.
"Sebanyak 21 ton limbah infeksius Covid-19 yang dimusnahkan tersebut, kami data dari tiga rumah sakit rujukan yang menangani pasien COVID-19," kata Kadis Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Tinorma Butar Butar dilansir Antara, Sabtu (20/6).
Ketiga rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 yang ada di Kota Pontianak, yakni RSUD Soedarso Pontianak, RSUD Untan Pontianak, dan RSUD Sultan Syarif Mohamad AlKadrie Kota Pontianak.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara membuang limbah nuklir agar lebih aman? Sebelum dibuang ke laut, biasanya bahan radioaktif diisolasi terlebih dahulu dan dibungkus dalam kaca beton. Ini dilakukan untuk mencegah kebocoran ketika sudah di buang ke dasar laut.
-
Siapa yang membersihkan limbah? Pada Minggu (4/6) lalu, sejumlah aktivis bersama warga membersihkan limbah busa tersebut.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan? 'Sesungguhnya Allah Ta'ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu.' (HR. At- Tirmidzi)
-
Mengapa rumah potong hewan mengolah limbah? Sebelumnya, ide ini muncul usai keberadaan limbah diprotes warga. Pengelolaan limbah ini menimbulkan keresahan karena memunculkan bau tidak sedap.
Menurut dia, limbah infeksius Covid-19 itu, semuanya dimusnahkan menggunakan mesin incenerator milik rumah sakit tersebut atau sudah sesuai dengan protokol kesehatan.
"Pemusnahan limbah infeksius itu, menggunakan mesin incinerator dengan panas sekitar 800 derajat celsius, sehingga memang benar sesuai dengan protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19," ujarnya.
Sebelumnya, Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati saat memberikan materi pada Sosialisasi Penanganan Limbah B3, Infeksius Covid-19 melalui Workshop Online di Pontianak, Jumat (19/6) mengimbau kepada seluruh manajemen rumah sakit yang ada di Kalbar dan Indonesia umumnya untuk mengelola limbah infeksius Covid-19 dengan baik.
"Lakukanlah pengolahan limbah infeksius Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan, salah satunya sebelum dibakar, terlebih dahulu limbah itu disemprot dengan disinfektan," ujarnya.
Hal itu, menurut dia, penting dilakukan, agar limbah infeksius tidak menjadi sarana penyebaran virus corona pada masyarakat, sehingga memang harus dikelola dengan baik.
"Apalagi limbah infeksius Covid-19, saat ini tercatat naik sekitar 30 persen dibanding hari biasanya atau sebelum pandemi Covid-19," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OIKN menyediakan tempat pembuangan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
Baca SelengkapnyaPengolahan limbah yang tidak tepat dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaKebakaran melanda TPS Limo pada Minggu (22/10/2023) malam. Asap selimuti Cinere, Depok.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Kebakaran RS Citra Arafiq di Depok
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal TNI musnahkan miras hingga senpi dengan kacamata hitamnya.
Baca SelengkapnyaPCBs terbukti menyebabkan berbagai jenis kanker, kerusakan syaraf hingga gangguan sistem pencernaan.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman kebakaran gudang peliri Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akhirnya dinyatakan sudah selesai.
Baca SelengkapnyaUsai api padam dan proses pendinginan selesai, operasional di RS tersebut kembali normal. Aliran listrik sempat padam selama 1,5 jam semalam.
Baca Selengkapnya"Cerobong di perusahaan itu belum sesuai standar," kata Ketua Sub Kelompok Penegakan Hukum DLH DKI Jakarta Hugo.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Dugaan sementara akibat korsleting listrik.
Baca SelengkapnyaFaktor ini jadi penyebab kebakaran TPA terbesar di Bali tersebut
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca Selengkapnya